KONTAK Tembak di Jembatan, Polisi Tembak Mati 4 Anggota KKB Aceh, Pimpinannya Mantan Anggota GAM
MABES Polri mengonfirmasi insiden kontak senjata antara polisi dan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pidie, Aceh.
MABES Polri mengonfirmasi insiden kontak senjata antara polisi dan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pidie, Aceh.
"Terjadi kontak tembak dan kita berhasil melakukan pelumpuhan dan terukur."
"Karena mereka punya senjata AK-47 dan revolver, peluru masih banyak dan mengancam petugas," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
• Polda Jatim Juga Kirim Surat Red Notice ke Interpol untuk Tangkap Veronica Koman
Oleh karena itu, lanjutnya, para personel Korps Bhayangkara di lokasi terpaksa melakukan tindakan tegas meskipun mematikan.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menyebut, empat anggota KKB tewas dalam kontak tembak tersebut, dan satu orang lainnya kritis dan dirawat di rumah sakit.
"Lima orang, empat meninggal dunia ya tertembak, karena mereka mengancam nyawa petugas dan masyarakat. Satu lagi kritis, luka, dan saat ini dibawa ke RS Bhayangkara Banda Aceh," ungkapnya.
• Bus dan Kereta di Ibu Kota Baru Bakal Dioperasikan Tanpa Awak
Menurut Iqbal, pimpinan dan seluruh anggota KKB tersebut sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buroon.
"Pimpinannya dan seluruh anggota memang DPO, pelaku buron yang sudah beberapa kali lakukan aksi kejahatan perampokan dan kekerasan."
"Mudah-mudahan dengan dihentikan KKB, tidak ada aksi merugikan masyarakat," ucap Iqbal.
• Sore Nanti Pemprov DKI Gelar Konvoi Mobil Listrik, Ini Rute dan Pengalihan Arus Lalu Lintasnya
Dikutip dari Serambinews.com, Tim Reskrim Polres Pidie sekira pukul 18.20 WIB melumpuhkan KKB di jembatan Gampong Keudee, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya (Pijay).
Kasat Reskrim Pores Pidie Iptu Eko Rendi Oktama mengatakan, insiden kontak tembak dengan pihak KKB terjadi di jembatan Keudee Trienggadeng, atau pusat kota Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya.
"Saat ini kami masih di lokasi sedang melakukan evakuasi korban dari pihak KKB," sebut Eko Rendi Oktama, kemarin.
• BREAKING NEWS: Tak Acuhkan PBB, Polda Jatim Terbitkan DPO Atas Nama Veronica Koman
Penelusuran Serambinews.com dari berbagai sumber, kontak tembak menggunakan senjata laras panjang saat hujan itu mengagetkan masyarakat sekitar serta para pengguna jalan Banda Aceh-Medan.
Terlebih, masyarakat di seputaran pusat perbelanjaan masyarakat Gampong Keudee Trienggadeng.
Malahan insiden berdarah menjelang salat magrib ini sempat memacetkan jalur lalu lintas dari kedua arah Banda Aceh-Medan.
• Transportasi Massal di Ibu Kota Baru Bakal Pakai Kereta Tanpa Rel
Dari berbagai informasi yang diperoleh Serambinews.com, anggota KKB ini meluncur dari arah Kabupaten Bireun menuju Banda Aceh.
Namun, aksi mereka tercium oleh pihak aparat Polda Aceh. Pengejaran pun dilakukan.
Para KKB tersebut menggunakan mobil minibus jenis Avanza serta menggunakan senjata laras panjang.
• LIVE STREAMING Indonesia Vs Brunei Darussalam: Ayo Pesta Gol Lagi!
Setiba di jembatan Gampong Keudee , Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, kontak tembak terjaadi.
Dalam insiden tersebut, kelima anggota KKB ini berhasil dikepung dari berbagai penjuru oleh aparat bersenjata lengkap.
Kelima anggota KKB ini membalas serangan menggunakan senjata laras panjang.
• VIRAL Video dan Foto Mesum Wanita Berseragam PNS, BKD Jabar Pastikan Bukan Pegawainya
Deru bunyi terjangan peluru pun tak terhindarkan.
Kontak tembak hanya berlangsung beberapa menit.
Eks GAM
Polda Aceh lantas merilis rekam jejak Abu Razak, pimpinan KKB yang tewas bersama tiga anggotanya, setelah kontak tembak di kawasan jembatan keude Tringgadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) sore.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono menyebutkan, Abu Razak terlibat dalam kelompok kriminal bersenjata setelah damai.
Saat itu dia bergabung dengan kelompok bersenjata Din Minimi pada Jumat 20 Maret 2015.
• Daripada Nganggur, Anggota DPRD Kota Bekasi Jaminkan SK ke Bank untuk Pinjam Uang
Saat itulah, Razak melakukan serangkaian kejahatan, hingga akhirnya dia menjadi salah satu anggota kelompok Din Minimi yang paling diuber polisi.
Atas tindak kejahatan yang dilakukannya, Abu Razak berhasil diamankan petugas kepolisian tepatnya pada Jumat 10 April 2015.
"Yang bersangkutan berhasil diamankan oleh Polda Aceh karena terlibat kasus kelompok Din Minimi."
• Pria Misterius yang Kerap Gerayangi dan Cium Perempuan Muda Tutupi Wajahnya Pakai Kain Sarung
"Dia kemudian divonis 5 tahun 6 bulan penjara dan menjalani hukuman di Lp Kelas IIA Lhokseumawe," jelas Kombes Ery.
Setelah dua tahun mendekam di penjara, dia kemudian melarikan diri.
Razak kemudian menjadi DPO dan baru terendus baru-baru ini.
• 22 Anggota DPRD Kota Bekasi Pinjam Uang ke Bank Pakai Syarat SK, Tiap Bulan Gajinya Dipotong Separuh
Hingga akhirnya dia tewas dalam sergapan aparat kepolisian di Trienggadeng, kemarin.
Dalam keterangan Kabid Humas, polisi juga mencatat Abu Razak pernah menjadi anggota GAM.
Menurut Kombes Ery, Razak bergabung dengan GAM tahun 1999 di Wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen.
• Korban Gagalkan Aksi Begal Bermodus Minta Tolong di Bekasi, Pelaku Mengaku Habis Dibegal
"Tahun 1999 Abu Razak bergabung dengan GAM Wilayah Batee Iliek, Bireuen dengan peran memperbaiki atau servis senjata api," ungkap Ery.
Atas keterangan Kabid Humas tersebut, Serambinews.com coba menelusurinya ke mantan Panglima GAM Wilayah Batee Iliek Darwis Jeunieb.
"Benar, dia pernah bergabung dengan GAM, tapi saya tidak terlalu ingat lagi tahun berapa."
• Korban Pria Misterius Mengaku Diciumi Saat Tertidur Pulas, Saat Sadar Pelaku Sudah Lenyap
"Tapi setelah damai, dia (Abu Razak) sudah beda dengan kita, sudah beda haluan, dia buat ulah," terang Darwis Jeunieb kepada Serambinews.com, Jumat (20/9/2019).
Darwis juga membenarkan Abu Razak punya keahlian dalam membuat senjata di kala itu.
"Iya, dia bisa sedikit-sedikit buat senjata rakitan, tapi masa itu dia tidak terlalu bergabung dengan saya," ucap Darwis.
• Siapa yang akan Mengatur Kendali Penegakan Hukum di KPK? Dewan Pengawas Atau Pimpinan?
Menurut Darwis, Abu Razak berasal dari Aceh Utara.
Dia masuk GAM ke wilayah Batee Iliek melalui rekan-rekannya.
Hingga akhirnya, Razak juga bergerilya di belantara Bireuen kala itu.
• Adik Imam Nahrawi Sebut KPK Zalim dan Politis, Ini Kata Laode M Syarif
"Dia sama anggota lain tinggal di atas Alue Pucok, di sana dia buat-buat senjata."
"Pernah sekali jumpa sama saya di hutan, dan setelah damai saya pernah ke rumahnya, karena ada anggota nikah dengan keluarganya," beber Darwis Jeunieb.
Namun setelah damai, Abu Razak, kata Darwis, memilih jalan berbeda dengan kebanyakan eks GAM.
• Menpora Imam Nahrawi Jadi Tersangka Korupsi, Jokowi Langsung Cari Penggantinya, Kader PKB Lagi?
Dia justru bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata, hingga akhirnya dibekuk oleh polisi.
"Dia kan pernah dipenjara dua kali, yang kedua dia melarikan diri. Intinya sudah beda haluan dengan kita," papar Darwis Jeunieb. (Vincentius Jyestha/Idris Ismail/Subur Dani)