Pembunuhan

Sebelum Dibunuh, Dana Sempat Main Game Bareng Saudara Tirinya

KEBIASAAN M Adi Pradana alias Dana (23) di rumah, dijadikan celah oleh Aulia Kesuma (AK) 35) untuk membunuh anak tirinya itu.

Warta Kota/Dwi Rizki
Suasana pemakaman Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan Mohammad Adi Pradana alias Dana (24) di Blad 16 Blok A Unit Islam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (30/8/2019). 

"Kemudian istri inisial AK ini mempunyai utang, sehingga dia ingin menjual rumah mereka."

"Tapi karena suami ini mempunyai anak, ia tidak setuju."

"Dan dia mengatakan ke istrinya, AK, kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh," papar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) malam.

 Ibu Kota Pindah, Anies Baswedan Berharap Gedung Bekas Kantor di Jakarta Jadi Ruang Terbuka Hijau

"Itu keterangan sementara pelaku seperti itu. Kemudian karena dililit utang, tersangka AK ini pernah mempunyai pembantu perempuan, tapi sudah tidak sama dia."

"Lalu suami pembantunya ini disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung, yakni A dan S, untuk ke Jakarta," beber Argo Yuwono.

Setelah dihubungi AK, kata Argo Yuwono, datanglah S dan A ke Jakarta menggunakan mobil travel.

 Mengamen Sambil Gedor Kaca Mobil, Penghasilan Anak Punk Lebih dari Rp 250 Ribu per Hari

"Kemudian tersangka AK ini menjemput di Kalibata dengan mobil."

"Di dalam mobil AK ini sebagai istri korban, curhat dan menyampaikan kepada dua orang tadi inisial A dan S, kalau dia dililit utang."

"Dia mau menjual rumah tidak diperbolehkan, dan dia diancam."

 Wacana Bekasi Gabung Jakarta untuk Muluskan Jalan Jadi Gubernur DKI? Ini Kata Rahmat Effendi

"Akhirnya di dalam mobil, terjadi deal untuk A dan S membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 Juta," terang Argo Yuwono.

Hal itu terungkap dari keterangan A dan S.

"Kemudian setelah sampai di rumah di Lebak Bulus, ada korban C (Edi Chandra) dan anaknya, D (Dana) yang ada di ruang masing-masing."

 Begini Tahapan Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Cuma untuk 1,5 Juta Orang

"Tersangka A dan S ini kemudian memberikan racun kepada korban C dan diminum dengan harapan langsung meninggal."

"Setelah lemas dicek, ternyata tidak bergerak dan dianggap sudah meninggal," papar Argo Yuwono.

Kemudian, AK menyuruh anak kandungnya, KV, memberikan minuman keras kepada korban Dana.

 Ibu Kota Pindah, Djarot Saiful Hidayat: Otomatis Jakarta Lebih Longgar

"Akhirnya mabuk dan tidak sadar dan kemudian dibekap di sana."

"Jadi ibu dan anaknya kemudian dengan A dan S terlibat dalam kegiatan pembunuhan tersebut," jelas  Argo Yuwono.

Setelah meninggal, kata Argo Yuwono, menurut pengakuan AK, kedua korban dibawa ke mobil.

 Gubernur Kaltim Siapkan Pergub untuk Cegah Tuan Takur Mainkan Harga Tanah di Ibu Kota Baru

Para eksekutor membawa kedua korban ke SPBU Cireundeu dan meninggalkan mobil serta jenazah korban di sana.

Lalu pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 07.00 WIB, AK dan KV datang ke SPBU Cirendeu untuk mengambil mobil Ertiga B 2983 SZH berisi dua mayat korban.

KV membawa mobil tersebut ke Cidahu Sukabumi. Sedangkan AK mengendarai Toyota Calya B 2620 BZM.

 Prabowo Setuju Ibu Kota Negara Dipindahkan ke Kalimantan Timur, tapi Berikan Empat Catatan Ini

"Ada dua mobil di bawa ke arah Sukabumi. Setelah sampai ke daerah gunung di Sukabumi, kemudian mayat dua orang di mobil dibakar."

"Mobil dibakar oleh tersangka KV. Saat menyiram bensin, KV terkena api dan dia juga kena terbakar 30 persen dan sekarang di RS. Sedang kita jaga di sana," beber Argo Yuwono.

Kemudian, A dan S ditangkap di Lampung dan langsung di bawa ke Polda Metro Jaya pada Selasa malam.

 Baru Dilantik, Anggota DPRD dari PSI Kritisi Transparansi Anggaran Pemprov DKI dan Ganjil Genap

Keterangan A dan S akan kembali didalami polisi.

"Apakah ada eksekutor lainnya atau tidak masih didalami," ucap Argo Yuwono.

A dan S tiba di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) sekira pukul 19.05, dikawal ketat petugas.

 Pernyataan Lengkap Jokowi Saat Umumkan Lokasi Baru Ibu Kota Indonesia: Bukan Salah Pemprov DKI

Dengan jalan terpincang-pincang, keduanya digiring petugas ke tahanan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Satu pelaku mengenakan kaus putih dan celana cokelat sedengkul. Di betis kanannya tampak terbalut perban karena luka tembak.

Sementara, satu pelaku lainnya mengenakan kaus hitam dan celana denim sedengkul.

 Susunan Lengkap Pengurus DPP PKB Periode 2019-2024, Artis Arzeti Bilbina Dapat Jabatan Sekretaris

Di betis kirinya juga terbalut perban karena luka tembak.

Keduanya tampak tertatih saat digiring petugas ke ruang tahanan. Sesekali wajah mereka tampak meringis.

Mereka, kata Argo Yuwono, dijanjikan uang Rp 500 juta oleh AK.

"Namun seusai melakukan pembunuhan, keduanya baru diberikan Rp 8 Juta dan disuruh kembali ke Lampung," kata Argo Yuwono. (*)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved