Pembunuhan
Sebelum Dibunuh, Dana Sempat Main Game Bareng Saudara Tirinya
KEBIASAAN M Adi Pradana alias Dana (23) di rumah, dijadikan celah oleh Aulia Kesuma (AK) 35) untuk membunuh anak tirinya itu.
KEBIASAAN M Adi Pradana alias Dana (23) di rumah, dijadikan celah oleh Aulia Kesuma (AK) 35) untuk membunuh anak tirinya itu.
Anak kandung korban Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (53) itu punya kebiasaan langsung membuka kulkas untuk meminum jus, saat pulang ke rumah setelah beraktivitas di luar.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan, pada Jumat (23/8/2019) malam, AK sudah menyiapkan jus yang dicampur bubuk obat tidur berdosis tinggi, dan ditaruh dalam kulkas itu.
• Pencari Suaka Dibekali Uang Rp 1 Juta, Jika Masih Berkeliaran di Trotoar Bakal Ditindak
Setelah membunuh Edi Chandra, tersangka AK dan anaknya KL alias Kelvin beserta para pembunuh bayaran yang bersembunyi, sudah menunggu kehadiran Dana di rumah.
Sesuai perkiraan AK, ketika pulang, tanpa ada kecurigaan apa pun malam itu, Dana langsung membuka pintu kulkas dan mengambil jus lalu meneguknya.
"Ketika Dana pulang dia langsung menuju kulkas mengambil jus yang telah ditaburi dengan obat tidur tadi, kemudian ke atas (ke kamarnya)," terang Nasriadi.
• Fadli Zon: Jokowi, Blusukan Lah ke Papua
Setelah itu, Kelvin ditugaskan oleh AK untuk menentukan kapan Dana harus dibunuh.
Kelvin alias KL memastikan apakah Dana terpengaruh atau tidak dengan jus berisi obat tidur itu, dengan cara berpura-pura mengunjungi kamar korban.
Bahkan, mereka sempat main game bersama.
• Keluarga Gus Dur Diusulkan Jadi Mediator Pemerintah dan Masyarakat Papua
"Kemudian KL mendatangi Dana memastikan terpangaruh atau tidak terhadap Dana terkait obat dari ibunya dalam jus tersebut."
"Mereka berbincang, main game, hingga Dana tertidur," kata Nasriadi.
Pelaku KL alias Kelvin sempat keluar dari kamar Dana beberapa waktu, kemudian kembali mengecek masuk ke kamar Dana.
• Pemprov DKI Beri Waktu 12 Jam ke UNHCR Kosongkan Eks Kodim Kalideres dari Pencari Suaka
Sekitar pukul 24.00 WIB, Kelvin kemudian memutuskan memanggil para eksekutor yang sudah menunggu.
"Sekitar pukul 24.00 WIB, Saudara KL mengecek kembali ke atas (kamar) dan Dana masih tertidur."
"Lalu memanggil AG dan SG (eksekutor), setelah itu bersama KL dan AK mereka berempat melakukan eksekusi terhadap Dana," ungkapnya.
• Kebakaran Hutan di Ibu Kota Baru Peringkat Lima, Gempa dan Tsunami Bisa Timbul dari Wilayah Ini