Rusuh Papua
Anggota yang Gugur Dipanah dan Dibacok Baru Dua Bulan Tugas di Papua, Tinggalkan Istri dan Dua Anak
RUMAH duka Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra ramai didatangi kerabat dan pelayat, Kamis (29/8/2018).
RUMAH duka Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra ramai didatangi kerabat dan pelayat, Kamis (29/8/2018).
Meski jenazah Sertu Rikson belum tiba, warga sudah ramai berkumpul di rumah duka di RT 1B Dusun 1 Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Istri korban, Endang Susilawati (35), tampak sangat bersedih.
• Anggota TNI yang Gugur di Deiyai Papua Dibacok dan Dipanah Saat Jaga Kendaraan Berisi Senjata
Istri almarhum terus memeluk foto suaminya.
Mengenakan jilbab berwarna hitam, ia tampak didamping oleh keluarga dan kerabat.
Sementara, karangan bunga sudah berjejer di rumah duka. Tenda juga sudah terpasang.
• Papua Bergejolak, PKS Usulkan Pembentukan Kementerian Khusus untuk Tangani Indonesia Timur
Sertu Anumerta Rikson Edi Candra yang gugur saat mengamankan Kantor Bupati Deiyai, Papua, memegang jabatan Danranpur AVLB Tonhar Kima Yonkav 5/DPC.
Bapak dua anak ini lahir di Jambi pada 25 Mei 1981.
Almarhum merupakan lulusan Diktukba Reg 2014.
• Kronologi Anggota TNI Gugur di Deiyai Papua, Berawal dari Unjuk Rasa, Dua Perusuh Juga Tewas
Selama menjadi prajurit Kodam II Sriwijaya, ia sudah mendapatkan penghargaan Satya lancana VIII tahun XVI tahun dan SL Dharma Nusa.
Anak kedua dari tujuh bersaudara ini, merupakan anak pasangan dari Suwardi dan Armaneli.
Sertu Rikson meninggalkan istri bernama Endang Susilawati (35) dan dua anak, Richard D (13) dan Shakira NK (9).
• Calon Pimpinan: KPK Tidak Sehat dan Butuh Obat
Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan menyatakan pihaknya mengajukan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi untuk Serda Rikson Edi Candra.
"Kita mengajukan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi untuk Serda Rikson Edi Candra menjadi Sertu Anumerta."
"Kita mendoakan semoga almarhum amal ibadahnya diterima Allah SWT," ungkap Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan, didampingi Kasi Opini Media Cetak Mayor CAJ Heri, Kamis (29/8/2019).
• Ridwan Kamil Sebut Brasil Gagal dalam Pemindahan Ibu Kota, Padahal Itu yang Dicontoh Indonesia
Kata Kapendam, penugasan Serda Rikson Edi Candra bersama 84 prajurit Kodam II/SWJ lainnya sudah dua bulan di Papua, tepatnya setelah Idul Fitri lalu, dan rencananya ditugaskan selama 1 tahun.
Djohan menyebut almarhum merupakan prajurit kusuma bangsa TNI Angkatan Darat, dan sudah sepatutnya jika nanti diberikan perhatian untuk keluarganya yang ditinggal.
Termasuk, jika putranya ingin jadi anggota TNI.
• Abraham Samad Bilang KPK Terancam Lumpuh Jika Seleksi Calon Pimpinan Diteruskan
"Sudah pasti kita punya aturan apabila prajurit kita gugur tugas akan diberikan santunan. Akan memperhatikannya."
"Anaknya kan dua. Bisa jadi anaknya diprioiotaskan. Mencalonkan TNI bisa saja nanti. Orang tuanya kan pahlawan," kata Kapendam.
Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengungkapkan kronologi kerusuhan massa di Kabupaten Deiyai, Papua, yang mengakibatkan seorang anggotanya gugur, Rabu (28/8/2019).
• Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Dihujani Kritik, Moeldoko: Kalau Mau Cari Sempurna di Surga Aja
Eko menjelaskan awalnya aksi unjuk rasa digelar oleh sekitar seratus orang masyarakat Kabupaten Deiyai, terkait isu rasisme dan intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
Aksi unjuk rasa digelar di depan Kantor Bupati Deiyai sekira pukul 13.00 WIT.
• BREAKING NEWS: Satu Anggota TNI Gugur Dipanah dan Disabet Parang di Papua
Ia mengatakan, koordinator lapangan aksi tersebut adalah Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Kabupaten Deiyai Stevanus Pigai.
Eko melanjutkan, sekira pukul 14.00 WIT, kurang lebih seribu orang dari beberapa wilayah, berkumpul di Lapangan Wagete Kabupaten Deiyai.
Eko mengatakan, massa yang membawa senjata tradisional panah, parang, dan batu, bergerak menuju Kantor Bupati Deiyai.
• Anggota TNI yang Gugur Terkena Panah di Papua Bernama Serda Rikson, Dua Polisi Juga Terluka Parah
Massa yang sudah bergabung di Kantor Bupati Deiyai kemudian melakukan aksi anarkis dengan melakukan pelemparan ke arah aparat keamanan dan Kantor Bupati.
"Kondisi massa semakin tidak terkendali dan anarkis dengan melakukan penyerangan terhadap kendaraan dan aparat keamanan TNI yang sedang mengamankan aksi."
"Dengan menggunakan panah dan parang serta terdengar tembakan dari arah massa," kata Eko dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019).
• Dahnil Anzar Simanjuntak Bilang Prabowo Tak Punya Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Adanya di Sini
Ia mengatakam, aparat keamanan berusaha meredam dan menghentikan aksi massa, tetapi massa semakin brutal dan membabi buta.
"Aksi anarkis dan brutal massa mengakibatkan seorang TNI meninggal dunia. Tiga orang anggota TNI dan empat orang anggota Polri terluka akibat senjata panah dan parang."
"Korban pihak massa dua orang akibat terkena tembakan di kaki meninggal di rumah sakit dan terkena panah," ungkap Eko.
• Rizieq Shihab Minta BPIP Dibubarkan Lalu Disuruh Mendagri Belajar Pancasila, Bagaimana Nasib FPI?
Untuk itu, Kodam XVII/Cenderawasih langsung mengevakuasi korban ke RS Paniai untuk mendapatkan pertolongan medis, dan mengevakuasi korban meninggal dunia ke Nabire.
Serta, melakukan koordinasi dengan Polda Papua untuk langkah pengamanan selanjutnya.
"Pukul 16.00 WIT situasi Kabupaten Deiyai terkendali dan kondusif."
• Anggota DPRD Kota Bekasi Periode 2014-2019 Minta Honor karena Kerja Melebihi Masa Bakti
"Aparat keamanan TNI/POLRI saat ini masih melaksanakan pengamanan di lokasi dan fasilitas umum, untuk mengendalikan situasi di wilayah Kabupaten Deiyai," jelas Eko.
Sebelumnya, Kapendam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyatakan anggota TNI AD yang gugur terkenah panah di Kabupaten Dieyai, Papua, Rabu (28/8/2019), bernama Serda Rikson.
Dilansir dari Antara, jenazah Serda Rikson segera dievakuai ke Nabire. Jenazahnya akan dievakuasi ke Nabire melalui jalan darat.
Ketika ditanya tentang situasi di Deiyai, Kapendam mengaku belum mendapat laporan lengkap, karena kontak senjata masih berlangsung.
• BREAKING NEWS: Satu Anggota TNI Gugur Dipanah dan Disabet Parang di Papua
Selain menewaskan satu anggota TNI AD, insiden yang terjadi di Kabupaten Diayai, Papua, juga mengakibatkan satu pucuk senjata api hilang.
Dua anggota Polri juga terluka kena panah. Dua personel itu dari Brimob dan Sabhara.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto menyatakan seorang anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak tembak di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
• TOTAL Ada 20 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di Tahun 2020, Ini Daftar Lengkapnya
"Satu orang anggota TNI AD meninggal terkena panah dan sabetan parang," kata Eko ketika dihubungi lewat telepon oleh Tribunnews.com, Rabu (28/8/2019).
Ia mengatakan, saat ini jenazah tengah dievakuasi ke Nabire untuk dibawa ke Jakarta pada Kamis (29/8/2019) besok.
• Dahnil Anzar Simanjuntak Bilang Prabowo Tak Punya Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Adanya di Sini
"Saat ini jenazah sedang dievakuasi ke Nabire untuk dibawa ke Jakarta besok, Kamis (29/8/2019)," kata Eko.
Selain itu, ia juga mengatakan tiga anggota TNI lainnya terluka akibat sabetan senjata tajam dan parang.
"Tiga orang terluka akibat senjata tajam dan parang," ujar Eko.
• Rizieq Shihab Minta BPIP Dibubarkan Lalu Disuruh Mendagri Belajar Pancasila, Bagaimana Nasib FPI?
Tribunnews.com masih menunggu identitas lengkap dari satu prajurit TNI AD yang gugur tersebut.
Juga, keterangan resmi dari Penerangan Kodam XVII Cenderawasih terkait peristiwa tersebut.
Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja mengatakan, kontak tembak masih berlangsung di Deiyai pasca-tewasnya satu anggota TNI AD dan dua anggota Polri yang terluka.
• Anggota DPRD Kota Bekasi Periode 2014-2019 Minta Honor karena Kerja Melebihi Masa Bakti
Anggota TNI AD meninggal akibat terkena panah, demikian pula dua anggota Polri yang berasal dari Brimob dan Dalmas.
"Kapolres Paniai dan tim masih kontak tembak," ungkap Rodja yang dihubungi Antaranews.com melalui telepon selularnya dari Jayapura, Rabu.
Katanya, dalam insiden tersebut dilaporkan satu pucuk senjata milik TNI AD hilang.
• Wanita Dalang Pembunuhan Ayah dan Anak Ingin Kuasai Rumah Korban untuk Bayar Utang Rp 7 Miliar
Ketika ditanya tentang korban lainnya, Kapolda Papua mengaku belum dapat laporan lengkap.
Irjen Rudolf Rodja mengaku masih berada di Timika.
Terpisah, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengonfirmasi adanya enam aparat keamanan yang menjadi korban kontak senjata di wilayah Deiyai, Papua, Rabu.
• PNS Rekrutan Tahun 2017 ke Atas Wajib Pindah ke Ibu Kota Baru, Tidak Perlu Beli Atau Kontrak Rumah
Dedi Prasetyo menyebut 1 anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak senjata tersebut. Sementara lima anggota Polri terluka akibat panah.
"1 anggota TNI AD gugur, ada tambahan 5 anggota Polri terluka (akibat) panah," ujar Dedi Prasetyo di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019).
Ia menjelaskan, awal mula kontak senjata terjadi akibat unjuk rasa yang dilakukan 150 orang untuk meminta bupati setempat menandatangani persetujuan referendum.
• Calon Pimpinan KPK Ini Sebut Operasi Tangkap Tangan Melanggar Prinsip Ilmu Hukum
Saat itulah, tiba-tiba massa berjumlah ribuan datang membawa senjata tajam dan menyerang aparat keamanan.
Terkait adanya korban dari masyarakat sipil, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengaku berita tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
"Jadi informasi tersebut masih terus akan dicek oleh Polda Papua," katanya.
• Calon Pimpinan KPK Ini Pernah Dipanggil Jaksa Agung karena Usut Kasus Korupsi Petinggi Partai Nasdem
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya terus berupaya mengendalikan dan mengamankan aksi massa tersebut.
Bersama tokoh masyarakat dan pemerintah daerah, pihaknya mengimbau warga untuk tak terprovokasi sehingga tercipta suasana kondusif.
"Saat ini diupayakan semaksimal mungkin supaya situasi kondusif di wilayah tersebut," cetusnya. (Abdul Hafiz)