Seleksi Pimpinan KPK

Gagal Lolos Seleksi Calon Pimpinan, Ini yang Bakal Dilakukan Laode M Syarif dari Luar KPK

KOMISIONER Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif gagal lolos seleksi calon pimpinan lembaga anti-rasuah.

Antara Foto/Indrianto Eko Suwars
Wakil Ketua KPK Laode M Syarief memberikan keterangan tentang kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama pada konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). KPK menahan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin dengan barang bukti uang sebanyak Rp 156.758.000. 

KOMISIONER Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif gagal lolos seleksi calon pimpinan lembaga anti-rasuah.

Sebelumnya ada nama Basaria Panjaitan.

Perempuan pertama yang menduduki jabatan pimpinan KPK itu gagal dalam tes psikologi atau tahap ketiga.

Amien Rais Minta Jokowi Tunda Pindahkan Ibu Kota dan Fokus Selesaikan Masalah Papua

Kepada Tribunnews.com, Laode M Syarif membeberkan lima rencana setelah nanti tidak lagi menjabat sebagai pimpinan KPK.

Pemilik gelar sarjana hukum dari Universitas Hasanuddin LLM dari Queensland University of Technology, Brisbane, dan PhD hukum lingkungan hidup internasional dari Universitas Sydney itu, mengaku ingin mengajar.

"Kemudian bikin program anti-korupsi, bantuin KPK dari luar, atau bantuin lembaga-lembaga antikorupsi lain di negara lain."

Sisa 20 Orang, Ini Tahap Seleksi Calon Pimpinan KPK Selanjutnya

"Bantuin beberapa organisasi internasional, dan lain-lain," ungkap Laode M Syarif, di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Selain Laode M Syarif, ada pula 19 calon pimpinan KPK jilid V yang tak lolos dalam seleksi tahap profile assessment ini.

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih mengatakan, 20 nama yang tak diloloskan pihaknya sudah berdasarkan sejumlah pertimbangan matang.

Pengamat Tegaskan Pemerintah Harus Berupaya Pulangkan Rizieq Shihab Sesuai Pasal-pasal Ini

Salah satunya, penelusuran rekam jejak.

"Pada umumnya profile assessment itu kan ada rekam jejak juga, dan kita juga sudah mulai memasukkan hasil tracking-nya," ujarnya di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu tak menjelaskan secara merinci penyebab 20 nama lainnya tersingkir dari seleksi capim KPK.

Ini Rencana Usulan Kenaikan Iuran Peserta BPJS Kesehatan, Kelas Tiga Jadi Rp 42 Ribu

Menurut Yenti Ganarsih, nama-nama yang lolos saat ini sudah disaring berdasarkan kriteria yang ditentukan pansel.

"Profile assessment pada akhirnya yang menentukan kita juga, banyak hal."

"Kemudian kita tracking kan, sudah mulai masuk catatan-catatan yang sangat signifikan," ucapnya.

Secuil Kisah Pilu Pemeran Video Vina Garut, Orang Tua Bercerai Hingga Kini Mentalnya Terganggu

Sebelumnya, seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tinggal menyisakan 20 orang lagi.

20 orang tersisa  itu hasil saringan tahap profile assessment pada 8-9 Agustus 2019.

Tahap seleksi selanjutnya, ke-20 calon pimpinan KPK itu harus mengikuti tes kesehatan pada Senin (26/9/2019) pekan depan.

 Daftar Lengkap 20 Calon Pimpinan KPK yang Lolos Profile Assessment, Empat Jenderal Polisi Bertahan

Tes kesehatan digelar di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00 WIB.

Setelah tes kesehatan, proses seleksi berikutnya adalah wawancara dan uji publik pada 27-29 Agustus 2019, di Ruang Serbaguna, Gedung III Lantai I, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat.

Peserta yang tidak mengikuti tes kesehatan serta wawancara dan uji publik, bakal dinyatakan gugur.

 Selain Tak Kena Pajak Barang Mewah, Mobil Listrik Juga Bebas Ganjil Genap dan Gratis Parkir

Sebelumnya, Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) mengumumkan 20 nama yang lolos seleksi profile assessment yang dilakukan pada 8-9 Agustus 2019.

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengumumkan 20 nama itu di Kementerian Sekretariat Negara, Gedung I lantai 2, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

"Dari 40 orang peserta yang hadir mengikuti profile assessment calon pimpinan KPK masa jabatan 2019-2023, yang dinyatakan lulus profile assessment sebanyak 20 orang," kata Yenti Garnasih.

 Wacana Bekasi dan Depok Gabung Jakarta, Anies Baswedan Tak Bisa Melarang Atau Menganjurkan

Dari 20 nama tersebut, sebanyak empat nama di antaranya merupakan anggota Polri.

Yakni, Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, dan Sri Handayani.

Profesi lainnya adalah hakim 1 orang, jaksa 3 orang, pensiunan jaksa 1 orang, dan unsur KPK 2 orang.

 Anggota DPRD DKI Jakarta Boleh Jual Pin Emas

Lalu, dosen 3 orang, advokat 1 orang, auditor 1orang, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2 orang, dan lain-lain 2 orang.

Nantinya, peserta seleksi yang dinyatakan lulus profile assessment, wajib mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu:

a. Tes Kesehatan, pada Hari Senin 26 Agustus 2019 mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di RSPAD Gatot Subroto.

 Ini Sosok Anggota DPRD DKI Jakarta Termuda, Baru akan Diwisuda Setelah Dilantik

b. Wawancara dan Uji Publik pada 27-29 Agustus 2019, bertempat di Ruang Serba Guna, Gedung III Lantai I, Kementerian Sekretariat Negara.

Berikut ini daftar lengkap 20 nama calon pimpinnan KPK yang lolos profile assessment:

1. Alexander Marwata: Komisioner KPK

2. Irjen Antam Novambar: Anggota Polri

3. Brigjen Bambang Sri Herwanto: Dosen Sespim Polri

4. Cahyo RE Wibowo: Karyawan BUMN

5. Irjen Firli Bahuri: Kapolda Sumatera Selatan

6. I Nyoman Wara: Auditor BPK

7. Jimmy Muhamad Rifai Gani: Penasihat Menteri Desa PDT dan Transmigrasi

8. Johanis Tanak: Jaksa

9. Lili Pintauli Siregar: Advokat

10. Luthfi Jayadi Kurniawan: Dosen

11. M Jasman Panjaitan: Pensiunan Jaksa

12. Nawawi Pomolango: Hakim

13. Neneng Euis Fatimah: Dosen

14. Nurul Ghufron: Dosen

15. Roby Arya B: PNS Sekretariat Kabinet

16. Sigit Danang Joyo: PNS Kementerian Keuangan

17. Brigjen Sri Handayani: Wakapolda Kalimantan Barat

18. Sugeng Purnomo: Jaksa

19. Sujanarko: Pegawai KPK

20. Supardi: Jaksa.

Sebelumnya, Mabes Polri buka suara terkait lolosnya enam calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Korps Bhayangkara dalam psikotes.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, capim KPK dari institusinya yang lolos merupakan perwira tinggi (Pati) Polri terbaik.

"Bahwa Capim KPK yang lolos saat ini lulus uji hasil psikologis, seperti yang saya sampaikan di awal itu, merupakan perwira-perwira tinggi polri yang terbaik," ujarnya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).

 Daftar Lengkap 40 Calon Pimpinan KPK yang Lolos Psikotes, Basaria Panjaitan Tersingkir

Ia juga mengatakan, Pansel KPK telah membuktikan seluruh tahapan dilakukan dengan transparan dan dengan sistem kredibel.

Sebab, ada pula sejumlah capim yang tak lolos meski saat ini masih menjabat di lembaga anti-rasuah tersebut, seperti Basaria Panjaitan.

"Tinggal beberapa tahapan itu kurang lebih sekitar 3, 4 tahapan lagi."

 50 Pelari Sukses Estafet dari Rengasdengklok ke Tugu Proklamasi yang Digelar Holisticare Ester C

"Tiga atau empat tahapan lagi itu pun tahapan-tahapan yang cukup sangat sulit juga, dan sangat ketat."

"Kita mengetahui bersama bahwa pansel ini sudah membuktikan bahwa seluruh tahapan-tahapan disampaikan secara transparan dan memiliki sistem yang juga kredibel," tuturnya.

Enam capim KPK dari Polri telah lolos uji psikologis. Mereka adalah Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar, dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli.

 Salah Satu Calon Pimpinan KPK Punya Harta Lebih dari Rp 1 Triliun, Ternyata Ini yang Terjadi

Lalu, Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun, dan Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih.

Ada juga Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani yang telah mendapat penugasan baru sebagai Karowatpers SSDM Polri. (Ilham Rian Pratama)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved