Penembakan di Selandia Baru
Brenton Tarrant Pecat Pengacara dan akan Bela Diri Sendiri di Pengadilan, Ini yang Ditakutkan Publik
Alih-alih menunjuk penggantinya setelah memecat kuasa hukumnya itu, Brenton Tarrant malah berniat mewakili dirinya sendiri di pengadilan.
BRENTON Tarrant, terdakwa pembunuh 50 orang di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, tak akan didampingi pengacara pada persidangan selanjutnya.
Hal itu terjadi karena warga Australia berumur 28 tahun tersebut telah memecat pengacara yang sempat mendampinginya pada sidang perdana, Sabtu (16/3/2019) lalu.
Alih-alih menunjuk penggantinya setelah memecat kuasa hukumnya itu, Brenton Tarrant malah berniat mewakili dirinya sendiri di pengadilan.
• Lima Fakta ART Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Potong Ari-ari Pakai Gunting Kuku Lalu Dibekap Kain
Diberitakan The New Zealand Herald, Richard Peters, pengacara yang dipecat Brenton Tarrant, mengonfirmasi bahwa ia telah dipecat pria yang fanatik terhadap ideologi supremasi kulit putih terrsebut.
Richard Peters menilai, Brenton Tarrant tampak tenang dan tidak mengalami ketidakstabilan mental, selain punya pandangan ekstrem yang ia pegang kuat.
Richard Peters menambahkan, Brenton Tarrant tak menjelaskan alasan mengapa ia ingin mewakili dirinya sendiri di pengadilan.
• Siapa yang Cocok Jadi Ketua Umum PSSI? Erick Thohir dan Ahok Menolak, Cak Imin Bersedia
Yang ditakutkan, apabila Brenton Tarrant membela dirinya sendiri di pengadilan, maka ia bisa memanfaatkan pengadilan sebagai media untuk menyebarkan pandangan ekstremnya.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, aparat hukum Selandia Baru bergerak cepat memproses Brenton Tarrant (28), teroris yang membunuh 49 orang di dua masjid di Christchurch, Jumat (15/3/2019).
Hanya sehari setelah aksi biadabnya itu mengejutkan dunia, Brenton Tarrant langsung diseret ke pengadilan setempat, Sabtu (16/3/2019).
• Fadli Zon Ungkap Kondisi Penjara Tempat Ahmad Dhani Mendekam, Tidur Saja Harus Gantian
Brenton Tarrant tak menunjukkan penyesalan atas perbuatan kejinya. Brenton Tarrant sempat menyeringai kepada awak media.
Brenton Tarrant muncul di Pengadilan Distrik Christchurch, Selandia Baru. Dia didakwa melakukan pembunuhan terhadap komunitas Muslim.
Dia dikirim ke Pengadilan Tinggi Kota Pulau Selatan untuk disidang pada 5 April mendatang.
• Fadli Zon Bilang Kasus Ahmad Dhani Operasi Politik untuk Rugikan Gerindra dan Prabowo-Sandi
Brenton Tarrant muncul dengan tangan diborgol, tanpa sepatu, dan mengenakan kain putih. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun.
Pengacaranya yang ditunjuk pengadilan tidak mengajukan permohonan untuk jaminan terhadap kliennya itu.
Brenton Tarrant sempat membuat kode simbol 'oke' terbalik, yang biasa digunakan oleh kelompok-kelompok kekuatan supremasi kulit putih di seluruh dunia.
• Lima Kali Bertanding, Timnas Indonesia U-22 Menjelma Menjadi Tim Spesialis Imbang
Gestur jari Brenton Tarrant biasa dikenal sebagai 'Ok sign', untuk mengucapkan kata Oke.
Ia beberapa saat membuat gestur itu, sebelum akhirnya mengatupkan kembali tangannya.
Gerakan tangan itu pun memunculkan kontroversi, karena disebut-sebut punya makna khusus.
• Disindir Wali Kota Cilegon, Rahmat Effendi: Saya Bangga Kota Bekasi Macet
Brenton Tarrant diyakini sengaja memberi gestur tangan itu. Bukan untuk mengucap 'oke' atau 'saya baik-baik saja', tapi ada makna lain yang ingin ia kirimkan.
Tanda ok sign selama ini memang dikenal sebagai salam di kalangan supremasi kulit putih atau white supremacy.
Media Inggris, The Guardian, sebagaimana dikutip dari Heavy.com, juga memastikan bahwa kode tangan itu adalah kode kalangan supremasi kulit putih.
• Diduga Selingkuh, Pertemuan Richie Five Minutes dan Vernita Syabilla Berawal dari Tinder
Digunakannya kode tangan ini di kalangan white supremacy bermula sejak 2017.
Dikutip dari The Boston Globe, pendukung gerakan white supremacy mencetuskan kesepakatan memakai gestur ini lewat forum internet bernama 4chan.
Kelompok white supremacy memakai tanda OK, sebagai pelesetan dari gerakan yang mereka namakan 'Operation O-KKK'.
• Maruf Amin: Orang yang Membuat Hoaks Calon Ahli Neraka
Ada juga yang mengartikan, tanda ini dipakai karena huruf yang dibentuk oleh gerakan tangan.
Kode Ok sign ini dilakukan dengan cara membentuk tiga jari ke arah atas membentuk huruf 'W'. Lalu, jari telunjuk dan ibu jari membentuk semacam lingkaran.
Sebenarnya bukan dimaksudkan membentuk lingkaran, tapi dimaksudkan membentuk huruf 'P'.
• Atta Halilintar Siap Bayar Nazar Bangun Masjid Milenial Setelah Subscribernya Tembus 10 Juta
W adalah singkatan dari White. Sedangkan P adalah singkatan dari Power.
White Power, adalah istilah pendukung white supremacy untuk menunjukkan dominasi kulit putih di dunia.
Gerakan tangan dari Brenton Tarrant ini juga memunculkan rumor di media sosial.
• Perjuangan Atta Halilintar Tembus 11 Juta Subscriber, 120 Ribu Pengikutnya Pernah Raib dalam Sehari
Berkembang pertanyaan dari netizen, adakah hubungan antara Brenton Tarrant dan YouTuber populer dunia, Pewdiepie?
Sebab, sebelum memulai aksinya, Brenton Tarrant sempat meminta pendukungnya agar terus berlangganan kanal YouTube Pewdiepie.
Nah, secara kebetulan, Pewdiepie dikenal seringkali juga menunjukkan gestur tangan Ok sign di video yang dia buat.
• DPRD Tak Suka Cara Wali Kota Cilegon Mau Minta Bantuan Pemerintah Pusat tapi Jelekkan Kota Bekasi
Pewdiepie sendiri sudah tegas membantah sebagai pendukung gerakan supremasi kulit putih. Dia juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant.
Di persidangan perdana, hakim Paul Kellar mengizinkan awak media mengambil foto terdakwa, tetapi menginstruksikan untuk mengaburkan wajahny. Alasannya, untuk menjaga hak-hak atas persidangan yang adil.
Dua tersangka lainnya masih ditahan aparat. Saat ini, kepolisian masih menyelidiki peran terduga pelaku terorisme lainnya. Tak satu pun dari terduga pelaku aksi terorisme itu yang memiliki riwayat kriminal atau dalam daftar pantauan di Selandia Baru dan Australia.
• DPRD Minta Wali Kota Cilegon Minta Maaf karena Sindir Bekasi Macet, Rahmat Effendi Tak Tersinggung
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, aksi sadis Brenton Tarrant yang membunuh 50 orang di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, dikecam banyak pihak.
Sehari setelah aksi teror itu, warga Australia berumur 28 tahun tersebut langsung diseret ke pengadilan setempat.
Brenton Tarrant disidang di Pengadilan Daerah Christchurch. Hakim memutuskan Brenton Tarrant bakal ditahan hingga 5 April 2019.
• Din Syamsudin: Cintailah Capresmu Sedang-sedang Saja, karena Boleh Jadi Dia akan Engkau Benci
“Pelaku tidak mengajukan uang jaminan ataupun meminta agar namanya tidak disebut yaitu Brenton Harrison Tarrant,”kata jaksa, seperti diberitakan ABC pada Sabtu (16/3/2019).
Brenton Tarrant muncul di ruang sidang dalam keadaan kedua tangan terborgol, dan hanya diam dalam persidangan perdana yang berlangsung singkat.
Tiga petugas yang dilengkapi senjata sengatan listrik atau taser, mengawalnya ketat.
• Kondisi Kejiwaan Adi Saputra Si Perusak Motor Dinyatakan Normal, Hukuman 6 Tahun Penjara Menanti
Brenton Tarrant diancam hukuman penjara seumur hidup.
Akun Twitter Kepolisian Selandia Baru melansir Tarrant bakal terkena dakwaan tambahan.
“Detail dari dakwaan itu akan dikomunikasikan secepatnya,” tulis akun tersebut.
• Andi Arief Ingatkan Karni Ilyas: Dekat dengan Polisi Bukan Berarti Bisa Lakukan Apa Saja
Di hari yang sama, petisi agar Brenton Tarrant dihukum mati, beredar di situs change.org.
Petisi yang dimulai oleh John Doe itu berjudul ' Memperkenalkan hukuman mati kepada teroris; Brenton Tarrant'.
"Di negara kecil seperti Selandia Baru, kita perlu menghadapi serangan teroris ini untuk menunjukkan kepada negara bahwa ini bukan serangan yang akan ditoleransi di masa depan," kata John Doe.
"Orang ini telah menghabiskan jutaan dolar dalam tim tanggap darurat negara, langkah-langkah keamanan yang lebih tinggi. Sekarang ia malah akan membebani pembayar pajak sebesar 100 ribu dolar per tahun untuk menjaga teroris ini tetap di balik jeruji. Kia kaha," sambungnya.
Petisi ini sudah didukung empat ribu orang hingga Sabtu petang.
Brenton Tarrant menyerang Masjid Al Noor, lalu berlanjut ke Masjid Linwood, yang cuma berjarak sekitar enam kilometer.
Dia membawa lima senjata termasuk senapan dan bom. Brenton Tarrant menembak mati 41 orang di Masjid Al Noor dan 7 orang di Masjid Linwood. Satu orang lagi meninggal di rumah sakit.
Polisi setempat menangkap Brenton Tarrant, yang melakukan aksinya sambil menyiarkan secara langsung di Facebook, saat hendak melarikan diri menggunakan mobil van putih. (*)
INFO SELEB TERKINI
• VIDEO: Begini Penampakan Rumah Mewah Nikita Mirzani yang Habiskan Rp 40 Miliar
• Ini 3 Isu Viral Usai Syahrini & Reino Barack Nikah, Ancaman Nikita Mirzani hingga Foto Luna Maya
• Jenderal Ini Soroti Mahar Reino Barack untuk Syahrini: Para Jomblo Harusnya Cari Istri Kayak Gini
BERITA TERPOPULER
• Ustaz Abdul Somad Tulis Siapa Sesungguhnya Romahurmuzy Bikin Heboh, Netizen: Ustaz Nyindirnya Cerdas
• Dengan Suara Bergetar Menahan Tangis, Pimpinan Polisi Selandia Baru: Saya Bangga Menjadi Muslim
• PT KAI Buka Lowongan Pramugara dan Pramugari Untuk Lulusan SMA, Gaji PNS Lulusan S1 Kalah
BERITA VIRAL
• LIVE STREAMING TV One: Mahfud MD Jelaskan Kasus Romahurmuziy Ditangkap KPK
• Puji KPK OTT Romahurmuziy, Andi Arief Sindir Jokowi karena Mahfud MD Tahu Duluan Ada Dugaan Korupsi
• Mahfud MD Sudah Pernah Ingatkan Andi Arief Soal Narkoba: Dia Punya Pikiran yang Kacau