Perundungan Anak
Korban Perundungan di SMPN 19 Tangsel Meninggal Dunia, Pengamat: Akibat Out of System
Rissal menyebut, ada dua pola yang terjadi dan menjadi alasan perundungan di sekolah marak terjadi.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Keluarga menyebut Muhammad Hisyam sempat koma dan dirawat di ICU sebelum meninggal. Dugaan perundungan di SMPN 19 Tangsel disorot, sementara Pemkot Tangsel berkomitmen mendukung penyelidikan.
Keluarga korban perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, Muhammad Hisyam, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, remaja tersebut sudah berada dalam kondisi koma selama menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Rizky Fauzi, kakak sepupu Hisyam, menjelaskan bahwa korban sempat mendapat perawatan di RS Colombus BSD, Serpong, sebelum dirujuk ke RS Fatmawati dan langsung ditempatkan di ruang ICU selama sepekan.
“Adik sepupu saya meninggal masih di ruang ICU sejak pertama masuk RS Fatmawati. Dokter belum bisa menjelaskan banyak karena kondisinya terus koma,” ujar Rizky, Minggu (16/11/2025).
Di tengah suasana duka, keluarga mengaku belum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
“Yang saya dengar, KPAI mau memberi sanksi kepada pihak sekolah. Dari keluarga belum melapor karena kami masih fokus pada proses pemakaman,” tambahnya.
Baca juga: Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Diduga Korban Bullying, Ini Seruan PB PGRI
Hisyam diduga dijedotkan kepalanya ke bangku besi oleh teman sekelasnya, menyebabkan luka parah di kepala dan pingsan seketika.
Awalnya, korban hanya mengeluh sakit kepala ringan pada 21 Oktober kepada keluarganya. Namun setelah ditelusuri keluarganya ternyata dia menjadi korban kekerasan di sekolahnya.
MH pertama dirawat di rumah sakit swasta di Tangsel pada 21 Oktober lalu, tapi kondisinya memburuk hingga dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November.
Pada 11 November, ia masuk ICU dan harus diintubasi karena gagal napas akibat cedera otak parah.
Wakil Wali Kota Tangsel Antar Jenazah
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, turut mengantar jenazah ke pemakaman dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
“Kami dari Pemkot Tangsel mengucapkan turut berduka cita. Semoga almarhum diberikan terang kubur dan ibadahnya diterima Allah,” kata Pilar.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Tangsel mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Tangsel sudah berkoordinasi dengan KPAI untuk menindaklanjuti aspek perlindungan anak dalam kasus ini.
Baca juga: Setelah Kasus SMPN 19 Tangsel, Pengamat Ungkap Kegagalan Sekolah Cegah Bullying
Pilar menyebut sosialisasi terkait pencegahan perundungan rutin dilakukan bersama kepala sekolah, komite, dan dewan pendidikan, namun kasus ini tetap menjadi evaluasi serius bagi pemerintah daerah.
“Ini menjadi pembelajaran penting. Kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga,” ungkapnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
| Prihatin pada Korban Perundungan, Kapolda Babel Turun Tangan Rekomendasikan Tukang Urut |
|
|---|
| Kasus Dugaan Perundungan Siswi PGRI 37 Jakarta Selatan oleh Kakak Kelas, Polisi: Sudah Masuk Sidik |
|
|---|
| Perundungan Pelajar SMK PGRI 37 Pondok Labu, Korban Babak Belur Dikeroyok 7 Siswi Perkara Seragam |
|
|---|
| Diduga Dirundung Teman hingga Kakinya Diamputasi, Siswa SD di Bekasi Bakal Jalani Kemoterapi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/korban-bully-hisyam56.jpg)