Viral Media Sosial
Pulang Kampung, Dua Guru Luwu Utara Disambut Bak Pahlawan
Keduanya disambut dengan pengalungan selendang tenun khas Rongkong, sebagai simbol penerimaan kembali sekaligus persatuan para pendidik.
Ringkasan Berita:
- Dua guru Luwu Utara, Rasnal dan Abdul Muis yang dipecat setelah divonis bersalah karena berupaya membantu guru honorer, akhirnya direhabilitasi Presiden Prabowo.
- Kepulangan mereka disambut ribuan guru dengan euforia.
- PGRI memilih legowo dan tidak akan lanjutkan upaya hukum, menandai babak baru rekonsiliasi dunia pendidikan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perjuangan panjang dua guru asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rasnal dan Abdul Muis akhirnya berakhir.
Keduanya pun pulang ke kampung halaman usai menerima rehabilitasi hukum dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur pada Kamis (13/11/ 2025).
Hampir sepekan di Jakarta, Rasnal dan Abdul Muis akhirnya pulang.
Mereka bersama rombongan mendarat di Luwu Utara pada Selasa (18/11/2025) siang.
Dikutip dari Kompas.com, kedatangannya disambut meriah para pendidik.
Mereka terlihat didampingi Ketua PGRI, Ketua Komite Sekolah, serta pengurus PGRI dari Kabupaten Luwu dan Kota Palopo.
Iring-iringan kendaraan mengantar perjalanan mereka hingga ke perbatasan Luwu - Luwu Utara, di mana ribuan guru dari berbagai daerah telah menunggu di sisi jalan.
Mereka membawa bendera organisasi dan spanduk sebagai bentuk solidaritas.
Sesampainya di Luwu Utara, keduanya disambut dengan pengalungan selendang tenun khas Rongkong.
Selendang itu menjadi simbol penerimaan kembali sekaligus persatuan para pendidik.
Ketua PGRI Luwu Utara, Ismaruddin menyatakan keputusan rehabilitasi hukum yang diberikan Prabowo menjadi akhir dari polemik panjang yang menyeret kedua guru tersebut.
Sebelumnya, keduanya dipecat usai vonis bersalah dari Hakim Mahkamah Agung (MA).
Keduanya dinyatakan bersalah karena menghimpun sumbangan sukarela di sekolah, meski diketahui sumbangan untuk membayar gaji para guru honorer yang tidak terdaftar dalam Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca juga: Anas Urbaningrum Puji Prabowo Rehabilitasi Hukum Dua Guru SMA 1 Luwu Utara
Baca juga: Berawal dari Aduan Dasco, Prabowo Pulihkan Nama Baik Guru SMA 1 Luwu Utara
“Dengan kepulangan mereka, kami berharap tidak ada lagi sekat di antara para pendidik. Semua kembali fokus pada tugas utama, yakni mencerdaskan generasi Luwu Utara,” ujar Ismaruddin dikutip dari Kompas.com pada Selasa (18/11/2025).
Ismaruddin menekankan pentingnya rasa syukur dan persatuan.
Seruan 'Hidup Guru!' berkali-kali menggema dari ribuan anggota PGRI yang hadir.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT. Semua ini terjadi atas izin-Nya. Selanjutnya, kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi semua pihak yang membantu proses advokasi hingga rehabilitasi status ASN kedua guru tersebut.
“Semoga ke depan menjadi lebih baik. Kedua saudara kita sudah dipulihkan hak dan martabatnya sebagai ASN guru. Terima kasih kepada semua pihak,” kata Ismaruddin.
Terkait pihak-pihak yang sebelumnya sempat melaporkan kasus tersebut, PGRI memilih untuk legowo dan tidak melanjutkan langkah hukum.
“Tujuan kita sejak awal adalah memulihkan hak kedua saudara kita ini. Soal proses hukum yang menyangkut pihak lain, kami serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Bagi kami sebagai organisasi profesi, semuanya sudah clear. Tidak ada lagi upaya hukum lanjutan dari PGRI,” tegasnya.
PGRI Luwu Utara juga memastikan siap mendukung proses penempatan kembali Rasnal dan Abdul Muis di satuan pendidikan setempat, agar keduanya dapat segera melanjutkan pengabdian sebagai guru di tanah kelahirannya.
Prabowo Pulihkan Nama Baik
Kasus pemecatan yang dialami dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yakni Rasnal dan Abdul Muis disoroti pemerintah pusat.
Keduanya dipecat lantaran dinilai Mahkamah Agung (MA) bersalah karena menghimpun sumbangan sukarela di sekolah.
Sumbangan tersebut diektahui untuk membayar gaji para guru honorer yang tidak terdaftar dalam Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik).
Mereka yang tidak terdaftar statusnya tidak diakui pemerintah, sehingga tidak menerima honor dari dana BOS, dan memenuhi syarat untuk mendaftar PPPK.
Mirisnya nasib Rasnal dan Abdul Muis tersebar luas di media sosial.
Sosok keduanya pun viral.
Adalah Pimpinan DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad yang mendorong rehabilitasi hukum bagi Rasnal dan Abdul Muis.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Baca juga: Postingan Terakhir Dokter Tifa Sebelum Diperiksa Sebagai Tersangka: Saya Tidak Gentar
Diungkapkannya, pemerintah pusat mendengar dan mendapat aduan berjenjang dari masyarakat soal kasus yang menimpa Rasnal dan Abdil Muis.
"Kami, pemerintah, mendapatkan informasi dan mendapatkan permohonan yang secara berjenjang dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui lembaga legislatif di tingkat provinsi," kata Prasetyo Hadi dikutip dari Kompas.com pada Kamis (13/11/2025).
Aduan tersebut kemudian dikoordinasikan dengan Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Kasus tersebut juga dibahas selama satu minggu terakhir sebelum akhirnya keduanya mendapat rehabilitasi dari Kepala Negara.
"Kemudian berkoordinasi ke DPR RI melalui bapak wakil ketua DPR RI kemudian kami selama satu minggu terakhir, berkoordinasi minta petunjuk kepada Bapak Presiden untuk memberikan rehabilitasi kepada kedua orang Guru dari SMA 1 ya Luwu Utara," ucapnya.
Lewat rehabilitasi hukum ini, Istana berharap dapat memulihkan nama baik dan hak Rasnal dan Abdul Muis.
Prasetyo pun mengingatkan kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua.
Ia menegaskan bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang harus dilindungi dan dihormati.
"Dengan harapan dapat mengembalikan nama baik dan apapun yang sudah terjadi menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Prasetyo.
"Bagaimanapun, guru adalah pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa harus kita hormati, juga harus kita lindungi bahwa ada masalah-masalah atau ada dinamika-dinamika kita cari mencari penyelesaian yang baik," imbuhnya.
Keputusan ini diharapkan memberi rasa keadilan bagi guru dan masyarakat Indonesia.
"Semoga keputusan ini dapat memberikan rasa keadilan untuk guru yang kita hormati, dan juga kepada masyarakat tidak hanya di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bahkan di seluruh Indonesia," ucap dia.
Dasco Ucapkan Terima Kasih
Proses rehabilitasi dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yakni Rasnal dan Abdul Muis dilakukan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur pada Kamis (13/11/ 2025).
Momen tersebut terekam kamera dan diunggah Dasco lewat instagramnya @sufmi_dasco pada Kamis (13/11/2025).
Dalam postingannya, Dasco menyampaikan, Presiden Prabowo menyempatkan diri bertemu dengan kedua guru tersebut.
Prabowo langsung menandatangani surat rehabilitasi hukum.
"Mendampingi Presiden Prabowo Subianto memberikan rehabilitasi kepada dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Abdul Muis dan Rasnal, setelah menerima aspirasi masyarakat dan berbagai pihak yang memperjuangkan pemulihan nama baik keduanya," ungkap Dasco.
"Penandatanganan surat rehabilitasi dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat setelah tiba kembali di tanah air, Kamis (13/11/ 2025), usai kunjungan kenegaraan ke Australia," tambahnya.
Dengan diterbitkannya surat rehabilitasi tersebut, pemerintah memulihkan nama baik, harkat, martabat, serta hak-hak kedua guru yang selama ini terimbas persoalan hukum.
"Terima kasih Pak Presiden Prabowo," ucap Dasco.
Dipecat Usai Bantu Honorer
Rasnal dan Abdul Muis yang sudah mengabdi puluhan tahun sebagai guru kehilangan status Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kedua guru itu dinyatakan bersalah buntut dari pungutan Rp 20.000 yang diniatkan untuk membantu guru honorer.
Niat baik menolong itu membuat mereka menjalani pemeriksaan hingga persidangan sampai akhirnya divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA).
Kejadian ini pun disorot berbagai pihak termasuk PGRI yang mendesak agar negara memberi perlindungan hukum bagi guru.
Ketua PGRI Luwu Utara, Ismaruddin menjelaskan kasus ini bermula pada 2018.
Kala itu, Rasnal dan Abdul Muis bersama komite sekolah menyepakati iuran sukarela Rp 20.000 per bulan dari orangtua siswa untuk membantu guru honorer yang tak terdaftar di Dapodik.
"Saya hanya ingin membantu sekolah, tapi akhirnya dianggap melanggar hukum," ucap Muis lirih, dikutip dari, Senin (10/11/2025).
Rasnal mengaku, kesepakatan dibuat secara terbuka melalui rapat resmi.
"Saya tidak tega melihat mereka tetap mengajar tanpa bayaran. Ini soal kemanusiaan," katanya, dilansir dari Kompas.com, Senin.
Namun, keputusan itu justru dianggap melanggar aturan karena dinilai sebagai pungutan liar.
Terpisah, salah satu orangtua siswa bernama Akrama, membenarkan bahwa iuran tersebut hasil kesepakatan bersama.
Ia menegaskan tak ada unsur paksaan dan berharap hak kedua guru tersebut dikembalikan.
"Ini kan kesepakatan orangtua. Waktu itu saya hadir, bahwa setiap siswa dimintai Rp 20 ribu per bulan untuk menggaji guru honorer yang tidak ter-cover dana BOSP, yaitu guru yang tidak masuk dalam Dapodik," ujarnya pada 11 November 2025.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Helwa Bachmid Sebut Pernikahan Siri Habib Bahar: Happy Anniversary Menyakitkan |
|
|---|
| Sultan Bachmid Bongkar Tabiat Buruk Habib Bahar pada Helwa Bachmid |
|
|---|
| Jusuf Kalla Beri Perlawanan kepada Lippo Group, Pagari Lahan Sengketa |
|
|---|
| Modus Beli Gado-gado, Pasutri Curi Ponsel Pemilik Warung di Kembangan Jakbar |
|
|---|
| Sah, Kanjeng Gusti Pangeran Purbaya Jadi Raja Surakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/VIRAL-MEDIA-SOSIAL-Dua-guru-asal-Luwu-Utara-Rasnal-dan-Abdul-Muis-pulang-ke-kampung-halaman.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.