Kereta Cepat Whoosh

Prabowo Tanggung Jawab Bela Whoosh demi Rakyat, Penyelidikan Dugaan Mark Up oleh KPK Bisa Melempem

Presiden Prabowo sebut akan tanggung Jawab Soal Whoosh saat resmikan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Lemahkan lidik KPK.

|
YouTube Sekretariat Presiden
PRABOWO BELA WHOOSH - Presiden Prabowo mengatakan dirinya akan tanggung jawab soal proyek Whoosh di era Jokowi yang disorot karena diduga di mark-up, karena mengaku sudah pelajari dan semuanya wajar serta tidak ada masalah. Hal itu diungkapkan Prabowo saat akan meresmikan Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/1/2025). 

"Ya, ini kehadiran negara. Ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Uang itu dari uang rakyat. Uang itu dari pajak. Uang itu dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi," katanyua.

Prabowo mengagakan uang rakyat tidak boleh dicuri karena akan dikembalikan kepada rakyat dengan pelayanan untuk rakyat.

"Jadi jangan jangan khawatir Whoosh. Saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya, itu ya jangan dipolitisasi," katanya,

Selanjutnya, Prabowo menekan tombol simbolis menandai peresmian Stasiun Tanah Abang Baru bersama Menko Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Menhub Dudy Purwagandhi, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Dirut KAI Bobby Rasyidin dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo

KAI Siap Beri Data ke KPK
 
Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah mengusut kasus dugaan korupsi terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), khususnya terkait isu mark up anggaran.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, yang merupakan induk konsorsium BUMN Indonesia di KCIC, memastikan bahwa perusahaan sangat patuh dan taat kepada hukum.

“Kami sangat mendukung permintaan data-data atau kesaksian yang diminta KPK,” kata Bobby seusai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Mengenai pertemuannya di Istana, Bobby Rasyidin menyampaikan, pembahasan dengan Presiden Prabowo tidak banyak menitikberatkan pada masalah Whoosh, melainkan lebih pada layanan kereta Commuter Line, terutama yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.

“Beliau (Presiden Prabowo) sedikit menyinggung bahwa ini (masalah Whoosh) akan segera dibicarakan yang untuk kereta cepat,” kata Bobby, mengindikasikan bahwa pembahasan Whoosh akan dilakukan secara terpisah.

KPK sebelumnya elah mengonfirmasi bahwa penyelidikan terhadap dugaan korupsi mark up proyek Whoosh terus bergulir. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo memastikan semua pihak yang diperiksa sejauh ini bersikap kooperatif. 

“Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif. Ya, artinya ini juga menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini dan tentunya ini masih akan terus bergulir ya,” ujar Budi Prasetyo di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

KPK Melempem

Sebelumnya Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menyoroti lambatnya kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meskipun KPK telah menyelidiki proyek Whoosh sejak awal 2025, hingga kini progresnya tidak jelas.

Karenanya ia mendesak DPresiden Prabowo Subianto membentuk tim independen untuk mengusut dugaan kerugian negara dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh era Joko Widodo (Jokowi) semakin menguat.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved