Ledakan di SMAN 72
PUBG Dibatasi Istana Imbas Ledakan SMAN 72, Nasib E-Sport Jakarta di Tangan Pramono
Dirinya menyampaikan wacana pembatasan akses siswa terhadap konten bermuatan kekerasan di media sosial, termasuk PUBG masih dalam proses pendalaman.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
“Walaupun di dalam gamenya ada ‘bunuh lawan’, yang di otak pemain itu bukan membunuh. Yang ada itu bagaimana mengarahkan kursor ke titik yang tepat,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa fokus pemain lebih pada strategi, refleks, dan koordinasi tangan-mata.
Di sisi lain, para atlet e-sport berbeda dengan pemain gim pada umumnya, di mana ada latihan fisik dan pelatihan eksakta di dalamnya.
“Berbeda dengan orang berantem. Kalau orang berantem itu ada rasa kesal terhadap lawannya. Gamer tidak begitu. Konsentrasinya teknis, bukan emosional,” ujar dia.
Eddy juga menilai, bahwa banyak pemain justru menghabiskan waktu bermain gim karena mereka tidak agresif di dunia nyata.
Jadi Industri
Dalam satu dekade terakhir, e-sport tumbuh menjadi industri besar dengan jutaan penggemar.
Turnamen PUBG Mobile di Indonesia bahkan sudah bertaraf internasional, menghadirkan hadiah miliaran rupiah dan disiarkan secara profesional.
Di sisi lain, keterlibatan anak-anak dalam gim ini harus diimbangi edukasi dan pengawasan.
Para ahli psikologi anak menegaskan bahwa gim, termasuk PUBG, perlu dimainkan dengan batas waktu dan intensitas sesuai usia.
Kebiasaan bermain tanpa kontrol tetap berpotensi memicu masalah kesehatan mental, adiksi, hingga gangguan tidur.
“Selama ini lebih kepada proteksi itu pendekatannya lebih kepada klasifikasi usia kan. Misalnya game online ini untuk usia anak berapa, jadi anak diharapkan atas pendampingan dan pengawasan orangtua kemudian bisa menonton game online secara tepat, sesuai dengan usianya kan begitu,” kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah pada Kamis (13/11/2025).
Namun, dalam konteks industri e-sport, PUBG telah membuka jalan bagi karier baru bagi generasi muda, mulai dari atlet profesional, komentator, analis gim, hingga kreator konten.
Fenomena yang tidak bisa dipisahkan dari generasi muda Sejarah PUBG menunjukkan bahwa gim ini bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari perubahan besar dalam budaya digital global.
Dengan komunitas yang luas, turnamen profesional, dan popularitas yang terus bertahan, PUBG telah menjadi salah satu simbol era e-sport modern.
Di tengah kekhawatiran mengenai dampaknya bagi anak-anak, penting bagi masyarakat untuk melihat fenomena gim secara lebih utuh bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi literasi digital, regulasi penggunaan, serta edukasi mengenai konten dan durasi bermain.
PUBG kini menjadi bagian dari dunia anak dan remaja Indonesia, dan tantangannya adalah memastikan kehadirannya berada dalam koridor yang sehat dan positif.
Sebab, seperti dua sisi mata uang, gim kompetitif ini dapat menjadi sarana prestasi, tetapi juga bisa menjadi masalah apabila tidak dikelola dengan bijak.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Masih Dirawat, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diduga Terkait Komunitas Ekstrem ‘True Crime Community’ |
|
|---|
| Alami Trauma, Banyak Siswa Masih Belajar dari Rumah setelah Ledakan di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Polisi Koordinasi dengan Dokter dan KPAI untuk Periksa Pelaku Ledakan SMAN 72 |
|
|---|
| Hingga Senin, 10 Orang Terdampak Ledakan di SMAN 72 Jakarta Masih Jalani Perawatan di Sejumlah RS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Kolase-Gubernur-DKI-Jakarta-Pramono-Anung-dan-Victor-salah-satu-karakter-PUBG.jpg)