Kawasan Tanpa Rokok
Pengusaha Hotel dan Restoran Stres Hadapi Raperda KTR, Begini Jawaban Enteng Pramono
Saat ini pengusaha hotel dan restoran stres menghadapi banyaknya aturan, terbaru soal Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Apa reaksi Pramono?
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
Dampaknya, banyak pelaku usaha yang terpaksa melakukan pengurangan karyawan sekaligus menerapkan berbagai strategi efisiensi.
Adapun industri hotel dan restoran menyerap lebih dari 603.000 tenaga kerja di Jakarta dan menyumbang sekitar 13 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI.
“Kami mohon pertimbangkan kondisi ini. Sebenarnya yang dibutuhkan adalah kebijakan KTR yang berimbang. Jangan sampai aturan ini dikebut demi sekadar mengejar indikator kota global tanpa mempertimbangkan dampaknya,” jelas Arini.
Dia melanjutkan, saat ini peraturan yang ada masih minim pengawasan dan belum berjalan optimal.
“(Peraturan) yang sudah ada saja, monitoring dan evaluasinya itu tidak ada. Jadi tidak ada keseragaman compliance untuk peraturannya,” tutup Arini.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| Pengusaha Minta Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Hiburan Malam Dilakukan Realistis |
|
|---|
| Pedagang Kecil Kecewa Merasa Dirugikan Raperda KTR, Sebut Pansus Jadikan Mereka Anak Tiri |
|
|---|
| Raperda KTR Bikin Takut Warga Jakarta, Politisi PSI Minta Perincian Tempat Khusus Boleh Merokok |
|
|---|
| Pedagang Protes Raperda KTR, Gelar Aksi Damai di DPRD Jakarta dan Tugu Tani |
|
|---|
| PDIP Minta Coret Larangan Jual Rokok di Perda KTR Jakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Pramono-Anung-dan-Dudy-Purwagandhi-di-Wisma-Mandiri-Gambir-Jakarta-Pusat-Senin-2992025.jpg)