WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Bareskrim Polri memastikan proses hukum terhadap Permadi Arya alias Abu Janda terkait cuitan 'evolusi' kepada Natalius Pigai tetap berlanjut, meski keduanya sudah bertemu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan kasus tersebut masih tetap berjalan, meskipun keduanya telah saling bertemu.
"Ya terus saja, mereka seperti itu (bertemu)."
• Sosok King Maker Tak Terungkap Hingga Pinangki Divonis, MAKI Ancam Praperadilan Jika KPK Tak Bongkar
"Penyidik kan terus berjalan juga."
"Proses berjalan," kata Brigjen Rusdi saat dikonfirmasi, Rabu (10/2/2021).
Rusdi menyampaikan, pihak kepolisian juga belum mendapatkan informasi pencabutan laporan terkait kasus tersebut.
• Natalius Pigai Bertemu Abu Janda, Ini yang Ia Bicarakan
Dia bilang, penyidik masih terus menindaklanjuti dugaan kasus ujaran rasial tersebut.
"Sampai saat ini laporan itu masih ditindaklanjuti oleh penyidik Bareskrim," ucap Rusdi.
Bertemu
Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal pertemuan dirinya dengan Permadi Arya alias Abu Janda.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra, Sufmi Dasc Ahmad.
Pigai menjelaskan soal alasan dirinya menerima Abu Janda, dan apa yang dikatakan dalam pertemuan tersebut.
"Pertimbangannya kenapa? Pak Abu Janda adalah salah satu pekerja media sosial yang membantu pemerintah."
"Saya melihat kontennya tidak mungkin dari warga biasa, pasti bersumber orang-orang yang berkuasa," kata Pigai saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).
Dalam pertemuan tersebut, dirinya memahami soal penjelasan Abu Janda mengenai definisi evolusi. Pigai tak mau berspekulasi soal itu.
• DAFTAR Terbaru 43 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jawa Tengah dan Bali Terbanyak, Jakarta Ada 4
"Pertama, saya bukan pelapornya."
"Kedua, dengan akal sehat saya melihat konten Abu Janda mengandung unsur rasis, tetapi dia bertanya."
"Jadi sedikit agak janggal dalam proses hukum, karena dia mempertanyakan," tuturnya.
• Isu Kudeta Bikin Popularitas dan Favorabilitas AHY dan Demokrat Melejit, Moeldoko Juga
Jika konten tersebut tidak ada pertanyaan, Pigai mengatakan hal itu sama dengan Ambroncius Nababan.
"Dan di satu sisi saya tidak suka menghukum orang, trial by the mob."
"Saya rasional. Saya juga tidak menganut prinsip pemidanaan orang, tapi restorative justice."
• DAFTAR Terbaru 16 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Papua Dominan, Juga Ada di Nias dan Maluku Utara
"Ketika beliau menjelaskan, ya istilahnya beliau sowan ke saya, menjelaskan dan lainnya."
"Ya saya mendengarkan," paparnya.
Sebelumnya, mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyatakan siap memenuhi ajakan Permadi Arya alias Abu Janda, untuk bertemu membahas kasus cuitan 'evolusi.'
"Untuk dan atas nama pribadi saya sendiri, perbolehkan Anda untuk bertemu," kata Pigai, Jumat (5/2/2021).
Pigai menyebut dirinya juga bekerja di bidang kemanusiaan.
• Ingin Temui Natalius Pigai, Abu Janda: Ini Urusan Saya Sama Dia, Kok Orang Lain yang Laporin?
"Saya hanya lilin kecil di lorong kegelapan."
"Saya tahu itu risiko sebagai pekerja kemanusiaan, karena itu saya tidak pernah terpikirkan untuk memenjarakan atau melaporkan," tambahnya.
Namun, Pigai tak menjelaskan lebih lanjut apakah sudah ada komunikasi dengan Abu Janda terkait rencana pertemuan tersebut.
• 19 Teroris dari Makassar Anggota FPI, Aziz Yanuar: Bingung, Sudah Bubar Masih Saja Dibawa Ribet
Sebelumnya, Permadi Arya alias Abu Janda mengaku ingin menemui aktivis Papua Natalius Pigai, untuk menjelaskan soal maksud cuitannya terkait evolusi yang dianggap rasis.
Keinginan itu ia ungkapkan usai diperiksa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, terkait laporan dugaan kasus ujaran rasial, Kamis (4/2/2021).
Abu Janda mengakui belum ada komunikasi antara dia dan Natalius Pigai.
• Pemerintah Potong Insentif Nakes Hingga 50 Persen, PKS Bilang Sangat Tidak Manusiawi, PDIP Kecewa
Dia mengaku heran pelaporan polisi ini justru tidak didaftarkan oleh eks mantan Komisioner Komnas HAM tersebut.
"Memang saya belum ada komunikasi, saya justru itu mungkin juga ingin."
"Karena ini urusan saya sama Bang Pigai, kok jadi orang lain yang laporin?" kata Abu Janda di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
• Volume Kendaraan dan Penumpang Angkutan Umum di Jakarta Naik 12,18 Persen Selama PPKM
Namun demikian, dia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Natalius Pigai, jika ada upaya komunikasi yang dibangun antara kedua belah pihak.
Sebab, cuitan itu tidak bertujuan untuk menghina secara rasial.
"Mungkin ada keinginan mungkin, tapi itu gimana Bang Pigai berkenan," ucapnya.
• Dituduh Sebar Uang ke DPC Demokrat, Moeldoko: Saya Mau Sejahterakan Pegawai KSP Saja Enggak Bisa
Permadi Arya alias Abu Janda selesai diperiksa soal cuitan 'evolusi' kepada aktivis Papua Natalius Pigai, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, Abu Janda keluar gedung pemeriksaan sekitar pukul 14.01 WIB.
Dia didampingi oleh kedua kuasa hukumnya saat diperiksa oleh penyidik.
• Ketua KNKT Pastikan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Utuh Sampai Membentur Air, Tidak Meledak di Udara
Kepada awak media, Abu Janda menyampaikan pihaknya dicecar sebanyak 20 pertanyaan oleh penyidik.
Dia diklarifikasi terkait cuitannya yang diarahkan kepada Natalius Pigai soal kata evolusi.
"Saya jadi baru selesai pemeriksaan sekitar 4-5 jam, 20 pertanyaan sama kuasa hukum."
• Diperiksa Soal Cuitan Evolusi kepada Natalius Pigai, Abu Janda Pusatkan Seluruh Pikiran dan Tenaga
"Jadi ternyata hari ini saya baru diperiksa dalam rangka interview, jadi ini masih dalam proses lidik interview untuk pelapor," kata Abu Janda.
Abu Janda mengaku telah menjelaskan maksud cuitannya terkait evolusi kepada penyidik Polri.
Dia mengklaim tak bermaksud untuk melakukan ujaran rasial kepada Natalius Pigai.
• Jokowi Teken PP 4/2021, Gaji Ketua Ombudsman Naik Jadi Rp 29,9 Juta, Anggota Rp 25,4 Juta
Ketika itu, dia mengaku tengah terlibat tweetwar dengan Natalius Pigai.
Sebab, eks komisioner Komnas HAM itu dianggap menghina mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.
"Tweet saya itu bermula dari tweetnya Natalius Pigai yang menghina seorang jenderal yang sudah senior, purnawirawan, yang sangat berjasa bagi negeri ini."
• MAKI Ungkap Keterlibatan Anggota DPR di Kasus Suap Bansos Covid-19, Pakai Kode Bina Lingkungan
"Dia menghina dengan sangat keji dan bahkan body shaming dia bilang "apa kapasitas kau dedengkot tua?" Dia bilang begitu," tuturnya.
Cuitan itu pun membuat Abu Janda naik pitam.
Menurut dia, tidak sepantasnya Natalius Pigai menghina seorang yang dinilainya telah berjasa untuk Bangsa Indonesia.
• SJ 182 Dikabarkan Sempat Alihkan Penerbangan ke Palembang, Menhub: Tidak Ada yang Kami Tutupi
"Saya bikin tweet itu dalam konteks membela Pak Jenderal. Menjelaskan kapasitas Pak Jenderal, kapasitas ya," ungkapnya.
Ia mengakui memang sempat menuliskan kata evolusi yang ditujukan kepada Natalius Pigai.
Namun, kata Abu Janda, kata evolusi tersebut tidak mengacu teori Darwin seperti yang tengah berkembang di masyarakat.
• Jokowi Ogah Balas Surat AHY Soal Isu Kudeta Demokrat, Mensesneg: Itu Dinamika Internal Partai
"Ketika saya pakai kata evolusi, sebelum kata evolusi ada kata kapasitas."
"Jadi saya dalam konteks menanyakan Natalius Pigai "Sudah selesai belum kapasitas berpikir kau?"
"Jadi karena ini semuanya dimulai dari tweet Natalius Pigai menanyakan kapasitas."
• Ini Alasan Polisi Baru Ungkap Aktivitas Pidana di Pasar Muamalah Depok, Meski Beroperasi Sejak 2014
"Saya juga kembali menanyakan balik ke dia, saya balas, saya tanya balik ke dia "apa cara berpikir kau sudah evolusi belum?" "cara berpikir kau", "Kapasitas berpikir kau," tegasnya.,
Sebelumnya, Permadi Arya alias Abu Janda dilaporkan ke Bareskrim Polri, atas dugaan ujaran rasial kepada aktivis Papua Natalius Pigai melalui akun sosial media Twitter, Kamis (28/1/2021).
Laporan itu didaftarkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal Kamis 28 Januari 2021.
Akun Twitter yang dilaporkan adalah @permadiaktivis1.
Baca juga: YLKI Nilai Perlu Ada Figur Selain Jokowi untuk Yakinkan Masyarakat Soal Vaksin, Sebut Sosok Erdogan
Ketua bidang Hukum KNPI Medya Riszha Lubis menyampaikan, konten ujaran rasial tersebut diunggah Permadi pada 2 Januari 2021.
Unggahan itu dinilai sebagai unsur rasial kepada masyarakat Indonesia keturunan Papua.
"Telah diterima laporan kami secara kooperatif dari pihak polisi bahwa kami telah melaporkan akun Twitter @permadiaktivis1 yang diduga dimiliki Saudara Permadi alias Abu Janda."
Baca juga: Diminta Jokowi Akhiri Pandemi Covid-19, Menkes: Saya Bukan Malaikat, tapi Mau Kerja Keras
"Yang kami laporkan adalah dugaan adanya ujaran kebenceian dengan memakai sara dalam tweet nya tanggal 2 Januari tahun 2021."
"Yang menyebut kau @nataliuspigai2 apa kapasitas kau, sudah selesai evolusi kau," kata Medya Riszha Lubis di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2021).
Ia menuturkan, unsur kata yang diduga Permadi menyebarkan ujaran rasial berkaitan dengan kata evolusi.
Baca juga: Istri Edhy Prabowo Diduga Kebagian Uang Suap Izin Ekspor Benur, Sosok Ini yang Menyerahkan
Menurutnya, evolusi itu merujuk dengan penghinaan bentuk fisik Natalius yang merupakan masyarakat Papua.
"Kata-kata evolusi menjadi garis bawah bagi kami untuk melaporkan akun @permariktivis1."
"Karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian."
Baca juga: Kejar Target Vaksinasi Covid-19 Rampung Setahun, Pendaftaran untuk Nakes Kini Dilakukan Manual
"Dengan adanya kata-kata evolusi tersebut sudah jelas maksud dan tujuannya bukan sengaja ngetwewt."
"Tapi tujuannya menghina bentuk fisik dari adik-adik kita ini yang satu wilayah dengan Natalius Pigai," paparnya.
Dia menegaskan, Permadi yang saat itu juga menyertakan (mention) akun twitter Natalius Pigai, dianggap tak memiliki dasar menuliskan kata evolusi.
Baca juga: Edhy Prabowo Beli Wine dari Mantan Caleg Gerindra Pakai Duit Hasil Suap Izin Ekspor Benur
Artinya, dia menduga hal itu merupakan penghinaan alias rasial kepada warga keturunan Papua.
"Kata evolusi jelas, selain enggak nyambung sama topik sebelumnya yang sedang dia bicarakan di Twitter, tahu-tahu langsung disebut eh kau sudah selesai evolusi atau belum."
"Itu maknanya enggak bagus," jelasnya.
Baca juga: SOS Children’s Villages dan Allianz Group Kolaborasi Perkuat Keluarga Rentan dari Dampak Pandemi
Medya menyatakan kicauan itu kini telah dihapus oleh Permadi.
Namun, pihaknya sempat memiliki tangkapan layar (screenshot) kicauan itu sebagai barang bukti.
"Enggak masalah tweet diapus, karena masyarakat banyak tersinggung."
Baca juga: Sebut Vaksin Sinovac Aman untuk Orang Usia Lanjut, Epidemiolog UI: Kalau Ada yang Larang Saya Lawan!
"Kami sudah dapatkan screen capture-nya dan itu sudah diterima sebagai bukti awal," terangnya.
Permadi sebelumnya merespons kritik Natalius Pigai yang berkomentar kepada mantan Kepala BIN Hendro Priyono dalam salah satu berita nasional.
Dalam berita itu, Permadi menanyakan kapasitas Hendro Priyono di negeri ini.
Baca juga: Komnas HAM Minta Polri Juga Tangani Kasus Rasisme Serupa yang Dialami Natalius Pigai
Melalui akun Twitternya, Permadi kemudian mempertanyakan balik kapasitas Pigai.
Dia mengunggah kata-kata yang kemudian dinilai sebagai bentuk rasial kepada seorang keturunan Papua.
"Kapasitas Jenderal Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer."
Baca juga: Hanya dalam 2 Hari Jadi Tersangka dan Ditahan, Ambroncius Nababan Masih Pertimbangkan Praperadilan
"Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?" cuit Permadi dalam tangkapan layar akun @permadiaktivis1, Sabtu (2/1/2021).
Namun, Permadi diduga telah menghapus cuitan tersebut.
Kendati begitu, tangkapan layar cuitan itu kemudian dibagikan sejumlah warganet dan viral di media sosial. (Igman Ibrahim)