Virus Corona
Pemerintah Potong Insentif Nakes Hingga 50 Persen, PKS Bilang Sangat Tidak Manusiawi, PDIP Kecewa
Pemerintah tahun ini mengurangi insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah tahun ini mengurangi insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani pandemi Covid-19.
Dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. S-65/MK.02/2021 tentang besaran insentif tenaga kesehatan ini, tenaga kesehatan dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ditetapkan insentif bagi dokter spesialis Rp 7,5 juta.
Peserta PPDS Rp 6,25 juta, dokter umum dan gigi Rp 5 juta bidan, perawat Rp 3,75 juta, dan tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp 2,5 juta.
• Begini Kronologi Pemukulan Petugas Rutan KPK Versi Nurhadi, Tak Ada Renovasi Kamar Mandi
Sementara, santunan kematian yang diberikan sebesar Rp 300 juta."
"Besaran insentif ini berlaku mulai Januari 2021 sampai Desember 2021 dan dapat diperpanjang.
Jika dibandingkan dengan insentif sebelumnya, besaran insentif ini berkurang cukup besar, yaitu tinggal separuhnya atau 50 persen.
• Kejar Aset Tersangka Korupsi Asabri di Luar Negeri, Kejaksaan Agung Bentuk Tim Khusus
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menyesalkan pemotongan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes).
Pemotongan insentif sangat ironis di tengah angka kasus Covid-19 yang terus meningkat dan sudah tembus lebih dari 1 juta kasus.
"Ini kah cara pemerintah berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang selama pandemi menjadi pahlawan tanpa tanda jasa?"
• Tak Bisa Hari Ini, Polisi Jadwal Ulang Pemeriksaan Tengku Zulkarnain Soal Cuitan Abu Janda
"Pembayaran untuk tenaga kesehatan daerah masih banyak tertunda, dan tiba-tiba sekarang besaran insentif tenaga kesehatan diturunkan."
"Sungguh sangat tidak manusiawi,” kata Mufida lewat keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).
Mufida menekankan, beban kerja dari para tenaga kesehatan ini semakin berat.
• GeNose Siap Dipakai di Stasiun Pasar Senen Mulai 5 Februari, Ini Syarat Sebelum Dites
Menjadi sangat ironis ketika beban kerja semakin tinggi, insentif bagi pejuang benteng terakhir penanggulangan Civid-19 ini justru dikurangi sangat besar.
Menurut Mufida, pemerintah seperti tidak punya kepekaan terhadap beban kerja para tenaga kesehaan hari-hari ini, yang harus berjibaku dengan pasien yang membeludak
Bahkan, Instalasi Gawat darurat (IGD) penuh dengan peralatan yang juga terbatas.
• Bupati Terpilih Sabu Raijua Terbukti Warga Amerika Serikat, Kader PDIP, Wakilnya dari Demokrat