WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pandji Pragiwaksono mendadak menjadi pembicaraan publik sepanjang Rabu (21/1/2021) hingga Kamis (22/1/2021) hari ini.
Masalahnya, videonya yang membela Front Pembela Islam (FPI) viral.
Dalam video itu, Pandji membandingkan kontribusi anggota FPI di lapangan dengan dua ormas Islam besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Pernyataan Panji Pragiwaksono yang memuji-muji FPI dan menyudutkan NU-Muhammadiyah kemudian viral.
Baca juga: DPP Front Persaudaraan Islam Terbitkan Maklumat Agar Anggotanya Terjun ke Lokasi Bencana Bantu Warga
Sejumlah pihak yang dikenal tidak senang dengan FPI, segera memberika hujatan kepada Pandji.
Hujatan datang termasuk dari Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid.
Pegiat media sosial Denny Siregar juga menyebut Panji kini dalam masalah besar.
"Cari masalah Pandji ini. Mau bela FPI sih silahkan, tapi jangan merendahkan NU dan Muhammadiyah. FPI gada seupil2nya dibandingin 2 ormas besar yang sejarahnya ikut memerangi penjajah ini," tulis Denny Siregar Rabu 20 Januari 2021 malam.
Baca juga: Rekening Diblokir, Anggota FPI Urunan Pakai Uang Pribadi demi Sediakan Bantuan untuk Korban Bencana
Postingan Denny ramai komentar menghujat Panji.
Sementara Muannas menilai perjuangan serta jasa dua ormas besar Indonesia NU dan Muhammadiyah tak sepadan dibandingkan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dilarang.
Hal itu diungkapkan Muannas untuk menepis pernyataan komedian Panji Pragiwaksono yang membandingkan beberapa ormas tersebut.
"Ini tuduhan, kemaren ada haikal hassan terus mbak you sekarang komedian karbitan, Jasa NU & Muhammadiyah thd bangsa ini besar tak sepadan dibanding FPI," tulis Muannas di media sosialnya Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Menag Gus Yaqut Hormat dan Bangga Ansor-Banser Terlibat Aksi Kemanusiaan di Lokasi Bencana
Diketahui dalam sebuah potongan video diskusi virtual, Pandji Pragiwaksono mengatakan, di masyarakat ada banyak para simpatisan FPI.
Terlebih lagi di kalangan bawah. Itu karena FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.
Menurut Pandji Pragiwaksono, pendapat itu dia dengar dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola ketika diwawancarainya di Har Rock FM Jakarta tahun 2012 silam