WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menolak membantu Bachtiar Nasir, yang menjadi tersangka kasus TPPU dana Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS).
Permintaan bantuan itu, kata Yusril, diminta oleh Bachtiar Nasir melalui orang dekatnya.
"Hari ini Bachtiar Nasir melalui seseorang menghubungi saya, karena besok akan diperiksa sebagai tersangka, kayak Rizieq."
Baca juga: Lebih Pilih ke Solo, Haikal Hassan Tak Penuhi Undangan Klarifikasi Polda Metro Jaya
"Saya katakan, mohon maaf. Silakan Bachtiar Nasir menghubungi Bapak Prabowo Subianto," kata Yusril melalui keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
Kemudian, Yusril meminta maaf kepada orang utusan Bachtiar Nasir tersebut karena tak bisa membantu.
Justru, Yusril memberi saran kepada Bachtiar Nasir untuk menghubungi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca juga: Komnas HAM Bakal Periksa Senjata Api dan Mobil yang Terlibat Insiden Penembakan 6 Anggota FPI
Sebab, menurut Yusril, Prabowo Subianto memiliki peluang besar untuk membantunya.
"Silakan menghubungi Pak Prabowo sebagai Menhan, saya yakin Menhan bisa membantu."
"Saya sudah kafir dan murtad gara-gara mendukung Pak Jokowi menurut versi Anda," ujar Yusril.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 Selama Nataru, Terminal Kampung Rambutan Gelar Rapid Tes Antibodi Berbayar
Yusril menegaskan, selama ini dia dan PBB sering kali membela ulama dan Umat Islam.
Lantas, dia mempertanyakan parpol Islam lain yang sepertinya tidak membela ulama dan Umat Islam selama ini.
"Selama ini membela umat dan ulama adalah kami, tanpa sedikitpun meminta apapun."
Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Nikmati Hiburan Lewat Televisi di Rumah Saat Libur Natal dan Tahun Baru
"Dan sekarang parpol yang menurut anda paling membela Islam sekarang pada ke mana?" Tanya Yusril.
Bareskrim Polri dikabarkan memanggil kembali Bachtiar Nasir sebagai tersangka, terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).
Kabar itu disampaikan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
Baca juga: Mardani Ali Sera Klaim Keluarga 6 Anggota FPI Sepakat Komnas HAM Lakukan Autopsi Ulang Jenazah