Berita Jakarta
Pedagang Pasar Barito Tegas! Tolak Relokasi dan Dikelola PD Pasar Jaya, Ini Alasannya
Pedagang Pasar Barito Tolak Relokasi dan Pengelolaan di Bawah Naungan PD Pasar Jaya. Ini Alasannya
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
Dalam poin ketiga SK tersebut, ditegaskan bahwa lokasi usaha mikro/PKL yang ditetapkan dapat dievaluasi, dihapuskan, dan/atau dibatalkan sewaktu-waktu jika terdapat rencana pembangunan atau penataan kawasan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemprov DKI Jakarta.
Dilanjutkan poin keempat bahwa lokasi usaha mikro/PKL yang lokasinya dihapuskan dan/atau dibatalkan tersebut tidak difasilitasi untuk relokasi tempat usaha serta tidak memperoleh penggantian dalam bentuk apapun.
Senada dengan SK Wali Kota itu, para pedagang yang berjualan memberikan surat pernyataan di bawah materai pada 2 Februari 2024 di mana pada poin ke-10 menyatakan bahwa pedagang “tidak akan menuntut ganti rugi apabila tempat usaha tersebut sewaktu-waktu digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta dan mengembalikan tempat usaha dalam keadaan kosong seperti semula.
Relokasi Pasar Barito Dinilai Mendadak, Pramono Sebut Pedagang Sudah Teken Kontrak
Pasar Burung Barito di Kebayoran, Jakarta Selatan, akan mulai dikosongkan hari ini, Minggu (3/8/2025).
Mereka diminta Gubernur Jakarta, Pramono Anung untuk pindah demi menyukseskan penggabungan 3 taman, yakni Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuseur.
"Mereka sudah tanda tangan (teken) untuk segera keluar dan mereka sendiri yang menandatangani," ungkap Pramono kepada awak media di Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Orang nomor satu di Jakarta itu memastikan rencana relokasi tidak akan berubah alias akan tetap sesuai jadwal sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya.
Relokasi ini dilakukan demi kepentingan publik yang lebih luas. Para pedagang pun sebelumnya sudah memahami keseluruhan rencana tersebut.
"Mereka ketika mau menempati tempat itu, mereka sudah menandatangani itu. Dan mereka bersedia kapan saja di-inikan, dan ini kan kita juga sudah menyiapkan relokasinya, kemudian kita atur mereka bisa berpindah dengan baik," ungkapnya.
Baca juga: Foto-foto Pedagang Pasar Barito Mulai Kosongkan Kios Meski Belum Dapat Tempat Baru
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan para pedagang Pasar Barito diminta untuk mengosongkan lapak mereka paling lambat 3 Agustus 2025.
Pemindahan tersebut diklaimnya sudah persetujuan para pedagang UMKM.
“Sudah ada surat pernyataan semuanya (pedagang UMKM) mereka bersedia dipindahkan tanggal 3 Agustus ke Pasar Mampang (Jakarta Selatan),” ucap Satriadi saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Rabu (30/7/2025).

Langkah ini dilakukan untuk mendukung proyek pembangunan Taman ASEAN yang akan menggabungkan tiga taman di wilayah Kebayoran Baru: Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.
Adapun relokasi akan dilakukan secara bertahap. Pembangunan lokasi relokasi permanen di Lenteng Agung akan memakan waktu sekitar tiga hingga enam bulan.
“Rencananya dipindahkan ke Lenteng Agung sambil menunggu UMKM membangun kios-kiosnya kesepakatan gitu,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Pedagang di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menolak untuk direlokasi ke tempat lain.
Rencananya, tempat yang kini menjadi Pasar Barito itu akan dibangun Taman Bendera Pusaka.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Barito, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp1,2 Miliar
Meski ada penolakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung tetap akan merelokasi para pedagang Pasar Barito agar pembangunan Taman ASEAN tetap berjalan.
"Untuk menggabungkan tiga taman, Lauser, Ayodya dan Langsat, milik pemerintah Jakarta, (Pasar Barito) harus dibersihkan," kata Pramono Anung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).
Pramono sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk melakukan negosiasi dengan para pedagang Pasar Barito sebagai bagian upaya relokasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan juga telah menawarkan berbagai alternatif agar para pedagang bisa tetap berjualan.
"Ditawarkan alternatif lokasi pemindahannya supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu," kata Pramono Anung.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana membuka tiga taman di Jakarta Selatan selama 24 jam.
Selain dibuka selama 24 jam, tiga taman tersebut juga akan dijadikan Taman ASEAN sebagai bagian upaya memperkuat identitas Jakarta sebagai kota lokasi Sekretariat ASEAN.
Namun, untuk menyatukan ketiga taman tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan harus merelokasi para pedagang di Pasar Barito.
Rencana relokasi ini menuai penolakan dari sejumlah pedagang.
Politisi PSI Tegur Pramono, Minta Tunda Relokasi Pedagang Pasar Barito
Anggota DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meminta agar Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menunda relokasi para pedagang hewan di Pasar Barito, Jakarta Selatan.
Relokasi adalah pemindahan tempat dari lokasi sebelumnya ke lokasi baru.
Dalam konteks yang lebih luas, relokasi bisa berarti pemindahan suatu entitas, seperti orang, perusahaan, atau bangunan, dari satu lokasi ke lokasi lain.
Baca juga: Pedagang Pasar Barito Bantah Setuju Direlokasi, Kata Pramono Sudah Lama Disosialisasikan
Tujuan relokasi bisa beragam, mulai dari menghindari risiko bencana, meningkatkan efisiensi, hingga pengembangan wilayah.
Menurut August, Pramono sebaiknya tidak memaksakan pembangunan Taman Bendera Pusaka di Pasar Barito, jika proyek tersebut dapat merugikan banyak pihak dan menciderai rasa kemanusiaan para pedagang.
“Mohon Bapak Gubernur DKI Jakarta memikirkan dengan matang. Setidaknya relokasi (Pasar Barito) ditangguhkan,” ucap August langsung kepada Pramono saat menyampaikan interupsi dalam sidang penandatanganan pakta integritas pengesahan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Pedagang Pasar Barito Disuruh Tanda Tangan Pindah, dengan Ancaman Tak Diberi Kios Baru
Dia menilai rencana relokasi itu bisa mengorbankan keberadaan Pasar Burung Barito.
“Mengapa kita mengorbankan ikon dan para pedagang kecil, mereka hanya butuh untuk mencari makan demi menghidupi keluarganya sementara kita berbangga untuk membuat taman simbolis,” ucapnya.
Dia juga menyinggung mengenai lokasi baru yang disiapkan oleh Pemprov DKI untuk pedagang Pasar Barito.
Lokasi yang berada di Jalan Raya Lenteng Agung Timur, RT 07/07, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu masih berupa lahan kosong.

Sehingga, dia menekankan sebelum memutuskan memindahkan para pedagang Pemprov DKI Jakarta harus memperhatikan kenyamanan tempat.
“Mohon Bapak Gubernur DKI Jakarta memikirkan dengan matang. Setidaknya ikon pasar burung barito bisa dipertahankan,” ungkap August.
Dia pun meminta agar Pramono dapat memikirkan kembali rencana relokasi pedagang di Pasar Barito.
Dia ingin, ikon Pasar Burung Barito bisa dipertahankan.
"Kami meminta khususnya saya dengan teman-teman dari fraksi PSI selain ditangguhkan dipikirkan kembali. Setidaknya ikon Pasar Burung Barito bisa dipertahankan sama-sama untuk membangun Taman ASEAN," ungkap August.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Menuju Adipura 2025, Seko Jaksel Mukhlisin: Bukan Semata-mata Penghargaan |
![]() |
---|
Rano Karno Beri Tugas Khusus untuk Finalis Abang None Jakarta, Apakah Itu? |
![]() |
---|
Legislator DKI Sebut Sekolah Rakyat Jadi Solusi Pendidikan, Asalkan Hal Ini Terpenuhi |
![]() |
---|
Sempat Buron Beberapa Pekan, Pelaku Pencurian di Kemayoran Jakpus Akhirnya Ditangkap |
![]() |
---|
Pilu Pemuda Cakung Nekat Curi Uang Kotak Amal Musala Demi Bayar Kontrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.