Berita Regional

Tegas! Dedi Mulyadi Tidak akan Hentikan Program Pendidikan Siswa di Barak Militer, Ini Alasannya

Menurut Dedi Mulyadi, program di barak ini terbukti efektif dalam mengubah perilaku remaja bermasalah menjadi lebih disiplin dan bertanggung-jawab.

layar tangkap Youtube KDM
LANJUTKAN PENDIDIKAN DI BARAK - Menurut Dedi Mulyadi, program di barak ini terbukti efektif dalam mengubah perilaku remaja bermasalah menjadi lebih disiplin dan bertanggung-jawab. Dedi Mulyadi dengarkan pengakuan siswa SMP di Purwakarta yang telah menjalani pendidikan di barak militer sebelum dipulangkan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkap adanya pihak-pihak yang ingin program pendidikan siswa di barak militer gagal.

Menurut Dedi Mulyadi, pihak yang ingin program pendidikan itu gagal adalah kelompok yang menjadikan politik sebagai tujuan utama dalam hidup.

"Siapa yang berharap ini gagal? Para nyinyir dan pembenci yang menjadikan politik sebagai tujuan hidupnya," kata Dedi Mulyadi dalam pidato peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa (20/5/2025), seperti dikutip dari tayangan KompasTV.

Baca juga: Dedi Mulyadi Soroti Peristiwa di Jawa Barat dalam Sepekan Terakhir, Salah Satunya Banjir di Lembang

Dedi menegaskan pihak-pihak tersebut tak mampu membedakan antara kepentingan politik dan kepentingan kebangsaan.

Ia menyindir, meskipun sebuah kebijakan baik, akan tetap dicap buruk jika tidak sejalan secara politik.

"Walau kebijakannya baik, karena beda kepentingan politiknya, dia akan mengatakan buruk, dan walau kebijakannya buruk karena sama kepentingan politiknya akan dikatakan baik," tegasnya.

Baca juga: Pawang Meninggal Akibat Digigit Ular di Sumedang, Dedi Mulyadi Larang Penggunaan Ular untuk Atraksi

Dedi Mulyadi menyebut, mereka sebagai orang-orang yang tidak memiliki semangat nasionalisme dan mempertuhankan politik dalam setiap waktu.

Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program pendidikan ini bukan bentuk militerisasi, melainkan semangat membangun karakter disiplin pada siswa.

"Semangat militer bukan militerisasi," tegas Dedi Mulyadi.

Baca juga: Menerima dan Tetap Santai, Begini Respon Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Lambe Turah

Ia mempertanyakan letak kesalahan jika siswa dibangunkan pukul 4 pagi, atau diminta membersihkan dan merapikan tempat tidur.

Menurutnya, hal itu bagian dari upaya membentuk kedisiplinan dan tanggung-jawab.

Dedi Mulyadi menyebutkan, di Hari Kebangkitan Nasional, ia meresmikan Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa yang akan dipusatkan di Dodik Lembang.

Baca juga: Dedi Mulyadi Butuh Anggaran Besar untuk Membebaskan Bekasi hingga Karawang dari Banjir, Berapa?

Sekolah ini tidak hanya akan diisi oleh anak-anak yang terlibat kenakalan remaja seperti tawuran atau minum-minuman, tetapi juga oleh siswa dengan prestasi akademik tinggi.

"Sekolah yang hari ini berjalan, ada pendidikan karakter, ada bela negara, saya resmikan menjadi Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa yang akan dipusatkan di Dodik Lembang," ujarnya.

Dedi Mulyadi juga menegaskan tidak akan menghentikan program  tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Ada Maksud Apa?

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved