Berita Regional

Tiga Bakteri Lolos Skrining Tim Gizi BGN, Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Sleman Keracunan

Hasil Uji Sampel Laboratorium Kesehatan Masyarakat DI Yogyakarta Temukan Tiga Bakteri Penyebab Ratusan Siswa di Sleman Keracunan. Apa Saja?

Editor: Dwi Rizki
Tribunnews Sultra
KERACUNAN MBG - Ilustrasi keracunan MBG. Hasil Uji Sampel di Laboratorium Kesehatan Masyarakat DI Yogyakarta Temukan Tiga Bakteri Penyebab Ratusan Siswa di Sleman Keracunan pada 13 Agustus 2025 lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keracunan massal dialami para siswa di empat SMP Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada 13 Agustus 2025 lalu.

Para siswa mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, terdapat 379 orang yang mengalami gejala keracunan

Sebanyak 18 siswa di antaranya menjalani rawat inap di rumah sakit.

Kasus keracunan tersebut di dalami Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Selama hampir dua pekan, menguji sampel rawon, nasi, lalapan hingga muntahan siswa yang mengalami keracunan.

Dari hasil uji sampel di Laboratorium Kesehatan Masyarakat DI Yogyakarta ditemukan adanya cemaran tiga bakteri.

Bakteri ini yang menyebabkan ratusan siswa keracunan.

"Kami sampaikan bahwa keracunan pangan yang terjadi di Kecamatan Mlati kemarin itu masih dimungkinkan karena cemaran dari bakteri Escherichia coli, kemudian Clostridium species, dan Staphylococcus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama dikutip dari Kompas.com pada Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran?

Baca juga: KPK Bongkar Suap Kuota Haji Khusus, Apa Hukumnya Ibadah Haji dengan Menyuap?

Cahya Purnama menyampaikan hasil laboratorium tersebut masih harus dikonfirmasi dengan hasil-hasil penyelidikan epidemiologi yang lain.

Hasil laboratorium tidak dapat berdiri sendiri.

Terkait makanan yang menjadi sumber kontaminasi, Cahya Purnama menuturkan belum bisa ditentukan.

"Tidak bisa, itu dari keseluruhan yang kita lakukan penyelidikan epidemiologi seperti itu. Kemarin (sampel) yang dicek secara umum, rawon, nasi, lalapan, muntahan. Tapi kebanyakan yang kita periksa ini dari muntahan, sama feses yang kemarin di rumah sakit," tuturnya.

Dikatakan Cahya Purnama, tiga bakteri tersebut masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi atau tidak bersih.

Usai hasil uji laboratorium keluar, Dinkes Kabupaten Sleman menindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada pihak SPPG.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved