Berita Regional

Tragis, Alat Vital Siswa TK di Solo Tergunting Teman Sekelas di Pelajaran Prakarya, Ini Kronologinya

Tragis, Alat Vital Siswa TK di Solo Tergunting Teman Sekelas di Pelajaran Prakarya, Ini Kronologinya

Wartakotalive.com
SISWA TK TERGUNTING - Foto merupakan ilustrasi, sebuah insiden tragis yang mengakibatkan seorang balita, siswa di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, Jawa Tengah, mengalami luka serius di area genital akibat tergunting oleh teman sekelasnya. Kejadian tanpa kesengajaan tersebut terjadi saat kelas sedang menjalankan pelajaran prakarya yang melibatkan aktivitas memotong. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sebuah insiden tragis yang mengakibatkan seorang balita, siswa di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, Jawa Tengah, mengalami luka serius di area genital akibat tergunting oleh teman sekelasnya.

Kejadian tanpa kesengajaan tersebut terjadi saat kelas sedang menjalankan pelajaran prakarya yang melibatkan aktivitas memotong.

Insiden ini dilaporkan terjadi pada hari Kamis, 11 September 2025.

Baca juga: Kekerasan Anak Meningkat di Jakarta, Pemprov DKI Diminta Cegah dan Beri Pendampingan

Dalam kegiatan tersebut, para siswa diajak untuk melakukan aktivitas gunting-menggunting, potong-memotong, dan menempel.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, memberikan keterangan melalui laporan yang diterbitkan pada 15 September 2025, bahwa informasi mengenai kejadian ini baru diterimanya, Senin (15/9/2025).

Dwi menjelaskan kronolohi bahwa siswa saat itu berada di bawah bimbingan gurunya.

Namun, ketika aktivitas tersebut selesai, guru tersebut juga mendampingi siswa lain untuk mencuci tangan, yang mengakibatkan pengawasan menjadi kurang ketat.

“Ketika gurunya sedang mengawasi kegiatan lainnya, beberapa anak mengabaikan instruksi untuk menyimpan alat-alat prakerja dengan aman, dan ada siswa yang mengambil kembali gunting tersebut,” tambahnya.

Hal ini menyebabkan seorang anak secara tidak sengaja melukai alat vital temannya di dalam kelas.

Dwi juga mencurigai bahwa siswa yang melakukan tindakan tersebut terpengaruh oleh pembelajaran yang berhubungan dengan khitan, meskipun pengetahuannya tentang hal tersebut tidak lengkap.

“Anak itu mungkin mendapat informasi tentang khitan namun tidak sepenuhnya memahami pentingnya untuk tidak melakukan hal tersebut sembarangan. Dalam usianya yang masih sangat muda, ia seharusnya belum diperkenalkan dengan isu-isu yang sensitif seperti itu,” terang Dwi.

Kasus ini tentunya menjadi perhatian bagi banyak pihak, mengingat pentingnya pengawasan yang ketat dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah, terutama pada anak-anak usia dini.

“Ini teman sekelas. Tidak dalam bentuk kekerasan. Kemungkinan mereka mendapatkan informasi tentang praktik khitan. Mungkin itu sebabnya yang diarahkan ke alat kelamin. Jadi menggunakan gunting seakan-akan berpraktik khitan. Itu persepsi anak-anak,” kata Dwi, Senin (15/9/2025).

Menurut Dwi, siswa PAUD tersebut belum memahami bahwa tindakannya bisa membahayakan.

“Informasi yang diterima anak terkait khitan tidak utuh. Mereka tidak tahu konsep bahwa hal itu berbahaya dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Anak seusia itu memang belum waktunya mengenal hal-hal seperti itu,” jelasnya.

Baca juga: Gerah Belajar di Tenda, Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Belajar di Bawah Pohon hingga Minta Kipas Angin

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved