Kekerasan seksual

Dosen di NTB Cabuli Banyak Mahasiswi dengan Strategi Yang Sangat Licik, Kini Meringkuk di Penjara

Untuk mendalami kasus ini, kampus telah meminta tim investigasi internal dari UIN Cere agar bekerja secara objektif.

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
PELECEHAN DI KAMPUS - Ilustrasi pelecehan seksual: Oknum dosen UIN Mataram dilaporkan atas dugaan pencabulan terhadap mahasiswi di lingkungan Ma’had kampus. 

Joko menjelaskan bahwa W melakukan aksinya sejak 2021 hingga 2024.

Sampai sekarang, sudah ada tujuh korban yang teridentifikasi.

Tapi baru lima korban yang berani melapor.

"Hari ini ada tiga orang yang berikan keterangan, nanti Kamis dua orang," kata Joko dikutip dari Tribun Lombok.

Modus W sangat manipulatif.

Ia memanfaatkan jabatannya sebagai pengurus di Ma’had UIN Mataram.

Ia mengaku sebagai ayah batin untuk mendekati korban.

"Dia melakukan manipulasi seolah-olah menjadi orang tua (ayah) dari anak-anak tersebut."

"Kalau kemarin jadi anak batin, kalau ini menjadi ayah, kemudian melakukan manipulasi agar keinginannya bisa dituruti," ujar Joko.

W bahkan meminta mahasiswi untuk tidur di salah satu ruangan.

Di sanalah ia melakukan aksi cabul.

Ironisnya, tindakan itu pernah disaksikan langsung oleh mahasiswi lain.

"Dia pimpinan di sana, ini relasi kuasa," jelas Joko.

Polda NTB merespons cepat setelah W mengakui semua perbuatannya.

Direktur Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, mengatakan bahwa kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan sejak Rabu, 21 Mei 2025.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved