Korupsi

Profil Riva Siahaan Sulap Pertalite Jadi Pertamax, ini Perannya Bersama 7 Tersangka

Inilah profil  Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang menyulap Pertalite menjadi Pertamax. 

|
Kolase foto via Serambinews.com
TERSANGKA KORUPSI - Riva Siahaan diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (16/6/2023). Berikut profil dari Riva Siahaan yang ditetapkan oleh Kejagung sebagai tersangka korupsi minyak mentah yang ditaksir merugikan negara mencapai Rp193,7 triliun. 

WARTAKOTALIVE.COM - Inilah profil  Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang menyulap Pertalite menjadi Pertamax. 

Menurut Jampidsus Kejaksaan Agung, Direktur PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan sengaja membeli minyak mentah RON 90 atau setara Pertalite, yang kemudian dioplos sedemikian rupa sehingga menjadi RON 92 atau setara Pertamax.

Vice President Corcomm Pertamina, Fadjar Djoko Santoso membantah adanya praktik oplos pertalite menjadi pertamax yang dilakukan Pertamina.

Baca juga: Sulap Pertalite jadi Pertamax, Dirut Pertamina Patra Niaga jadi Tersangka Korupsi Rp193,7 Triliun

"Bahwa yang dijual di masyarakat itu adalah sesuai dengan spek yang sudah ditentukan oleh Dirjen Migas. RON 92 itu artinya RON 92, Pertamax. RON 90 itu artinya pertalite," katanya.

Riva Siahaan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dalam pengolahan minya mentah dan produk kilang PT Pertamina, sub holding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018 sampai 2023.

Akibat perbuatan tersangka, negara dirugikan sampai Rp 193,7 triliun.

lihat fotoPERTAMAX TRENDING - Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina yang merugikan negara sebesar Rp193,7 triliun jadi perbincangan di media sosial X (dulu Twitter). Pertamax pun menduduki trending topic, Selasa (25/2/2025) petang.
PERTAMAX TRENDING - Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina yang merugikan negara sebesar Rp193,7 triliun jadi perbincangan di media sosial X (dulu Twitter). Pertamax pun menduduki trending topic, Selasa (25/2/2025) petang.

7 tersangka kasus korupsi Pertamina dan perannya :

1. Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga

Bersama SDS dan AP melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang bersama SDS dan AP

Bersama SDS dan AP memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum

RS "menyulap" BBM Pertalite menjadi Pertamax

2. SDS selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional

Bersama RS dan AP melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang

Bersama RS dan AP memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum

3. AP selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional

Bersama RS dan SDS Melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang

Bersama RS dan SDS memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum

4. YF selaku pejabat di PT Pertamina International Shipping

Melakukan mark up kontrak pengiriman pada saat impor minyak mentah dan produk kilang melalui PT Pertamina International Shipping.

5. MKAN selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa

Akibatnya mark up kontrak pengiriman yang dilakukan tersangka YF, negara harus membayar fee sebesar 13-15 persen yang menguntungkan tersangka MKAN.

Baca juga: Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Modus Korupsi Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan

6. DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim

Bersama GRJ melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi

DW dan GRJ melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi

7. GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim serta Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak

Bersama DW melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi

GRJ dan DW melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi

GRJ dan DW juga mendapatkan persetujuan dari tersangka SDS untuk impor minyak mentah serta dari tersangka RS untuk produk kilang

Profil Riva Siahaan

Menurut informasi yang tertulis di laman resmi Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan Pertamina merupakan lulusan S-1 Manajemen Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.

Ia juga pernah menempuh studi magister atau S-2 di jurusan Business Administration di Oklahoma City University, Amerika Serikat.

Merujuk akun LinkedIn pribadinya, Riva mengawali kariernya sebagai account manager di Matari Advertising pada Maret 2005-Maret 2007.

Setelah itu, ia bekerja sebagai assistant account Director TBWA Indonesia pada Maret 2007-September 2008.

Riva memutuskan pindah ke PT Pertamina (Persero) sebagai key account officer pada September 2008-Maret 2010.

Baca juga: Kasus Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Patra Niaga Pertamina Batasi Komentar Warganet di Instagram

Perjalanan kariernya di perusahaan pelat merah tersebut berlanjut sebagai Senior Bunker Officer I di Jakarta pada April 2010-Desember 2013.

Kemudian, ia ditempatkan sebagai Senior Bunker Officer I di Jakarta dan Singapura pada Desember 2013-Januari 2015.

Mulai Februari 2015, Riva menempati posisi baru sebagai bunker trader di Pertamina Energy Service.

Posisi tersebut ia jalani selama satu tahun hingga Februari 2016 sebelum dipindah menjadi Senior Officer Industrial Key Account di PT Pertamina (Persero).

Pada Maret 2018-April 2019, Riva ditugaskan sebagai Pricing Analyst, Market, and Product Development Retail Fuel Marketing.

Jabatannya naik menjadi VP Crude and Gas Operation di Pertamina International Shipping pada April 2019-Desember 2020.

Di perusahaan yang sana, Riva juga ditugaskan sebagai VP Sales and Marketing pada Desember 2020-Mei 2021 dan Commercial Director pada Mei -Oktober 2021.

Riva lalu dipromosikan menjadi Corporate Marketing and Trading Director di PT Pertamina Patra Niaga pada Oktober 2021-Juni 2023.

Jabatan tertinggi dan terakhir yang ia duduki di perusahaan tersebut sebelum ditetapkan menjadi tersangka adalah Chief Executive Officer atau Dirut.

Riva Siahaan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga memiliki seorang istri dan dua anak.

Istri Riva bernama Winda Wanayu.

Hal tersebut diperkuat oleh postingan akun TikTok Jogjoayutenang.official.

Akun tersebut memposting foto-foto Winda.

"Saat Kecantikan Dipilih oleh Kebijaksanaan. Kami sangat bersyukur atas kunjungan Ibu Winda selaku istri dari Bapak Direktur Riva Siahaan ke Joglo Ayu Tenan memilih jewelry kami. Terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan Ibu!" tulisnya dalam caption.

Dalam foto tampak Winda berambut panjang mengenakan jaket cokelat muda dipadu baju putih dan celana jins biru.

Winda Wanayu sebenarnya memiliki akun Instagram.

lihat fotoISTRI RIVA - Penampakan istri Direktur PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaa, Winda
ISTRI RIVA - Penampakan istri Direktur PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaa, Winda

Pantauan TribunnewsBogor.com pada Selasa (25/2/2025) malam, akun tersebut masih ada namun dalam kondisi dikunci.

Dalam keterangannya, ia menulis profesinya sebagai pelatih yoga atau Sound Therapy Facilitator. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dan Serambinews.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved