Tidak Ada Perayaan Cap Go Meh, Vihara Amurva Bhumi Jatinegara Bersolek Jelang Perayaan Imlek 2576

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang perayaan Imlek atau Tahun Baru China 2576, seluruh vihara di Jakarta melakukan berbagai persiapan untuk mempercantik tempat ibadah umat beragama Budha.

Salah satu vihara yang melakukan persiapan itu adalah Amurva Bhumi yang ada di Jalan Pasar Lama, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur.

Rudi, Ketua Paguyuban Vihara Amurva Bhumi, mengatakan, pihaknya sejak awal Januari 2025 sudah melakukan persiapan jelang perayaan Imlek.

Baca juga: Rayakan Waisak di Vihara Dharma Bhakti, Evita Berharap Hidupnya Berjalan Manis dan Mulus

Pengurus membersihkan seluruh kaca, lantai, atap hingga ke puluhan patung yang ada di dalam vihara.

"Ada pengecatan, engsel pintu yang rusak diperbaiki, lampu mata naga yang di atas kalau mati kami ganti," kata Rudi, Sabtu (25/1/2025).

Upacara bersih-bersih juga dilakukan pada rupang atau yang dikenal patung dewa-dewi.

Baca juga: Klenteng Kwan Tee Koen Karawang Berbenah Sambut Imlek 2025, dari Dekorasi hingga Persembahan

Pembersihan dilakukan menggunakan air cendana dan beberapa wewangian untuk menghormati para dewa.

Setelah bersih-bersih, umat Budha tinggal menunggu malam pergantian tahun, Selasa (28/1/2025).

"Ada pergantian tahun naga kayu ke ular kayu atau dari tahun 2575 ke 2576," kata Rudi.

Baca juga: Viral Umat Buddha di Cengkareng Sembahyang di Depan Kantor Kelurahan, Mohon Vihara Tak Ditutup

Hari Selama malam besok, umat Budha menggelar ibadah untuk memajatkan rasa syukur pada Tuhan dan dewa-dewi atas karunia selama setahun kemarin.

Umat Budha akan berdoa di altar bagian depan menghadap ke langit.

Pada Rabu (29/1/2025), umat kembali menjalani ibadah perayaan Imlek dan ratusan orang silih berganti berdoa di Vihara Amurva Bhumi.

Tidak Ada Perayaan Cap Go Meh

Setelah 15 hari merayakan Imlek, Vihara Amurva Bhumi memutuskan tidak menggelar perayaan Cap Go Meh.

Pengurus sudah melakukan ritual ke dewa tapi tidak mendapatkan izin untuk menggelar acara tersebut.

"Biasanya kami menggelar Cap Go Meh dan pesta rakyat sampai menampilkan ondel-ondel, reog Ponorogo, marawis, hadroh, dipadukan barongsai," kata Rudi.

Menurutnya, para dewa memberikan jawaban bahwa tahun 2576 tidak bagus untuk menggelar Cap Go Meh. (m26)