Berita Jakarta

Warga Kembali Tolak RDF Rorotan Usai Uji Coba, Pramono Akui Ada Masalah Bau Sampah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui masih ada persoalan bau yang berasal dari dari fasilitas RDF Rorotan dengan kapasitas 2.500 ton sampah

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
BAU RDF ROROTAN - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025). Pramono Anung mengakui masih ada persoalan bau yang berasal dari dari fasilitas RDF Rorotan dengan kapasitas 2.500 ton sampah tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • Warga mengeluhkan dampak fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan usai uji coba kedua yang menimbulkan bau menyengat.
  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui masih ada masalah terkait bau yang ditimbulkan RDF Rorotan yang berkapasitas 2.500 ton sampah per hari itu.

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Keluhan warga kembali mengemuka setelah uji coba kedua fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan menimbulkan bau menyengat. Bahkan, menurut warga, sedikitnya 20 anak mengalami gangguan kesehatan berupa iritasi mata dan ISPA.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui masih ada persoalan bau yang berasal dari dari tempat pengolahan sampah berkapasitas 2.500 ton sampah per hari itu.

Pramono mengakui, cemaran bau sampah memang masih tercium, sehingga dikeluhkan warga.

Namun, Pramono menegaskan ini bukan berasal dari proses pengolahan di fasilitas RDF, melainkan dari penumpukan dan pengangkutan sampah menuju lokasi.

"Ya, jadi RDF Rorotan sebenarnya permasalahannya bukan di RDF-nya, karena sebenarnya kita sudah commissioning sampai dengan 1000–1200," ujar Pramono di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).

Mas Pram, sapaan karib Pramono menjelaskan, persoalan muncul karena manajemen waktu pengangkutan tidak sesuai ketentuan.

Seharusnya, kata Pramono, sampah yang dikirim ke Rorotan hanya ditampung maksimal dua hingga lima hari.

Kemudian, dalam praktiknya, pengangkutan tidak terkendali hingga air lindi tumpah di jalanan dan menimbulkan bau menyengat di sekitar permukiman.

"Saya mengakui secara jujur, problemnya adalah di pengangkutan dan sampahnya. Harusnya di Rorotan itu sampahnya tidak boleh lebih dari 2 sampai 5 hari. Nah, kemarin mobil yang mengangkut itu air lindinya bertebaran. Itu yang kemudian menyebabkan yang pertama, bau ke mana-mana," jelasnya.

Baca juga: Warga Perumahan JGC Tunggu Audiensi Pramono, 20 Anak Sakit ISPA Akibat Uji Coba RDF Rorotan

Pramono menjelaskan, sebagian sampah yang belum sempat diolah memang mencemarkan bau di area RDF. 

Meski demikian, ia mengklaim bahwa fasilitas RDF Rorotan secara teknis telah beroperasi baik dan siap diresmikan dalam waktu dekat.

"Kedua, ketika sampah yang tadi belum diolah, itu sudah menimbulkan bau. Padahal untuk Rorotannya sendiri sebenarnya sudah tertangani," jelas dia.

Menanggapi keluhan warga sekitar, Pramono berencana meninjau langsung lokasi RDF Rorotan sekaligus berdialog dengan masyarakat terdampak. Ia memastikan Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengoperasian RDF tidak lagi menimbulkan gangguan bau bagi lingkungan sekitar.

"Mungkin dalam waktu dekat saya akan ke lapangan dan saya juga akan menerima warga yang mengeluh tentang RDF Rorotan. Karena RDF Rorotan apa pun harus diselesaikan," jelas dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved