Berita Nasional

Peneliti Perludem Khawatir Kebebasan Berpendapat Dibatasi: PR Serius Bagi Pemerintah

Fadli mengatakan, keamanan dan kebebasan berekspresi ini memang pekerjaan rumah yang sangat serius bagi negara.

|
Warta Kota/Ramadhan L Q
Ilustrasi. Aksi demo mahasiswa di gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024) sore. 

"Ada di situ semacam bukan pendidikan ya. Semacam memberikan kode etik lah," imbuhnya.

Diketahui, sejumlah tokoh publik dan pengamat politik kehilangan channel YouTubenya setelah mengomentari atau membahas isu-isu sensitif terkait politik dan pemerintahan. 

Di antaranya Akbar Faisal, Feri Amsari, dan yang terbaru adalah Hendri Satrio.

Hensat, sapaan akrabnya, mengatakan akunnya sudah lebih dari 40 hari hilang setelah membahas judi online dengan salah satu narasumber di YouTubenya.

“Sudah lebih 40 hari akun saya belum kembali, diduga karena membahas judi online dengan salah satu narasumber, ini waktu itu memang masalah sensitif dan sampai saat ini tidak bisa direcover,” kata Hensat.

Hensat pun memutuskan untuk membuat akun YouTube baru buntut dari hilangnya akunnya tersebut.

“Karena Channel Youtube Hendri Satrio Official masih dikuasai ‘pihak lain’ , saya memutuskan membuat akun baru, Jangkrik Bos ala Hensa,” pungkas Hensa melalui akun X-nya, @satriohendri.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved