Berita Nasional
Peneliti Perludem Khawatir Kebebasan Berpendapat Dibatasi: PR Serius Bagi Pemerintah
Fadli mengatakan, keamanan dan kebebasan berekspresi ini memang pekerjaan rumah yang sangat serius bagi negara.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
"Ada di situ semacam bukan pendidikan ya. Semacam memberikan kode etik lah," imbuhnya.
Diketahui, sejumlah tokoh publik dan pengamat politik kehilangan channel YouTubenya setelah mengomentari atau membahas isu-isu sensitif terkait politik dan pemerintahan.
Di antaranya Akbar Faisal, Feri Amsari, dan yang terbaru adalah Hendri Satrio.
Hensat, sapaan akrabnya, mengatakan akunnya sudah lebih dari 40 hari hilang setelah membahas judi online dengan salah satu narasumber di YouTubenya.
“Sudah lebih 40 hari akun saya belum kembali, diduga karena membahas judi online dengan salah satu narasumber, ini waktu itu memang masalah sensitif dan sampai saat ini tidak bisa direcover,” kata Hensat.
Hensat pun memutuskan untuk membuat akun YouTube baru buntut dari hilangnya akunnya tersebut.
“Karena Channel Youtube Hendri Satrio Official masih dikuasai ‘pihak lain’ , saya memutuskan membuat akun baru, Jangkrik Bos ala Hensa,” pungkas Hensa melalui akun X-nya, @satriohendri.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| 3 Anggota Brimob yang Duduk di Barisan Belakang Rantis Dihukum Etik Meminta Maaf ke Pimpinan Polri |
|
|---|
| Tidak Pernah Terlihat, Silfester Matutina Diklaim Masih Ada di Jakarta, Bersiap Ajukan PK Kedua |
|
|---|
| Terungkap Sosok Emak-emak yang Siap Demo Hanya Pakai Bra Demi Jokowi |
|
|---|
| Sah! Indonesia Tolak Atlet Israel di Kompetisi Senam Artistik |
|
|---|
| Modus Korupsi Pertamina, Untungkan Perusahaan Singapura |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.