Ibadah Haji

Biaya Perjalanan Haji 2025 Sudah Keluar, Ini Rinciannya yang Ditanggung Jemaah

Dalam kesepakatan, Bipih yang ditanggung jemaah Haji 2025 sebesar Rp 55.431.750,78.  Berikut rincian biayanya.

Islam Yakut/Anadolu Agency via Getty Images
Ilustrasi - Biaya ibadah haji 2025 sudah ditetapkan 

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar optimistis, kualitas pelayanan haji 2025 tetap terjaga meski terjadi penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini

Menag menegaskan, penghematan yang dilakukan tidak menyentuh komponen-komponen terkait kualitas pelayanan haji 2025.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers seusai penetapan Biaya Haji 2025 bersama Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025).

"Jangan sampai nanti terjadi penurunan kualitas pelayanan jemaah haji karena obsesi kami sebagai pemerintah adalah ada dua, pengabdian dan pelayanan. Jadi kami melakukan pengabdian dan pelayanan terhadap jemaah bukan pendekatannya bisnis," kata Nasaruddin.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai meninjau pelaksanaan ibadah misa hari natal bersama menteri Kabinet Merah Putih di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta, Selasa (24/12/2024)
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai meninjau pelaksanaan ibadah misa hari natal bersama menteri Kabinet Merah Putih di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta, Selasa (24/12/2024) (Tribunnews/Danang Triatmojo)


Nasaruddin menjelaskan, penurunan biaya haji 2025 tidak terlepas dari kerja sama antara Kementerian Agama, Komisi VIII DPR, BPH dan lembaga-lembaga terkait lainnya dalam pertemuan intensif selama ini. 

"Bersama teman-teman kami telah melakukan penyisiran, penghematan dan semua biaya-biaya yang tidak perlu itu kita gunting apalagi kita mencoba mengeliminir penyimpangan-penyimpangan yang bisa diprediksi akan muncul," ujarnya.

Padahal, kata Nasaruddin, secara logika seharusnya biaya haji 2025 mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. 

Sebab, belanja di Saudi Arabia diprediksi naik seiring kenaikan kurs dollar terhadap rupiah.

"Logikanya sebetulnya mestinya harus naik karena anggaran belanja kita di Saudi tahun ini diprediksi akan naik. Kemudian juga kurs dollar juga kita lihat ada perkembangan. Dan ditambah lagi dengan berbagai macam kendala-kendala yang lain tetapi alhamdulillah dengan kemampuan kita untuk melakukan penyisiran yang sangat tepat," tandasnya.

(tribun network/niz/mam/dod)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved