Liputan Khusus

10 Tahun Jokowi, MRT Jakarta Terus Berkembang Lintas Presiden dan Gubernur DKI

Rencana pembuatan MRT Jakarta sudah sejak Presiden Soeharto namun baru dinyatakan proyek nasional saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

|
Dok. MRT Jakarta
Pekerja konstruksi sedang membangun fase 2A MRT Jakarta yang menhuungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer, pada Jumat (28/7/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta terus mengembangkan moda transportasi modern untuk kepentingan masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya.

Salah satu yang tengah dikembangkan adalah pembangunan MRT Jakarta.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak tahun 1985 atau di era Presiden RI Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo.

Namun, ide dari Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat itu, B.J Habibie belum dinyatakan sebagai proyek nasional.

"Pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono) menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional," ujar pria yang akrab disapa Tomo ini untuk Liputan Khusus 10 Tahun Jokowi, Senin (14/10/2024).

Tomo mengatakan, berangkat dari kejelasan tersebut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab.

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Keberadaan MRT Disyukuri Pengguna yang Tinggal di Kota Penyangga Jakarta

Pencarian dana disambut oleh Pemerintah Jepang yang bersedia memberikan pinjaman.

"Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar," jelas Tomo.

Menurut dia, JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kemudian telah disetujui juga kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia, untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.

"JBIC kemudian melakukan merger dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA bertindak sebagai tim penilai dari JBIC selaku pemberi pinjaman," tuturnya.

Dalam jadwal yang dibuat JICA dan MRT Jakarta, desain teknis dan pengadaan lahan dilakukan pada tahun 2008-2009. Kemudian tender konstruksi dan tender peralatan elektrik serta mekanik pada tahun 2009-2010.

Sementara pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2010-2014, dan uji coba operasional rencananya dimulai pada tahun 2014, namun jadwal tersebut tidak terpenuhi.

Desain proyek pun dilakukan mulai tahun 2008-2009, tahap konstruksi dilakukan mulai Oktober 2013, dan dicanangkan selesai pada 2018.

Perjalanan MRT Jakarta kembali bisa berjalan, Jumat (31/5/2024) setelah ada insiden bahan material gedung Kejagung jatuh di rel menutupi jalur
Perjalanan MRT Jakarta kembali bisa berjalan, Jumat (31/5/2024) setelah ada insiden bahan material gedung Kejagung jatuh di rel menutupi jalur (istimewa)

"Proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase 1 sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang memiliki 13 stasiun berikut satu Depo," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved