Liputan Khusus

10 Tahun Jokowi, MTZ Minta Rute MRT-LRT Diperluas dan Mikrotrans Diperbanyak

Keberadaan Mikrotrans itu sangat membantu mobilitas warga karena mereka bisa transit ke halte Transjakarta, stasiun MRT-LRT, dan Commuterline.

Penulis: domu d ambarita | Editor: Fred Mahatma TIS
Warta Kota
KEHADIRAN MRT Jakarta disyukuri masyarakat, meskipun belum bisa mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, SENAYAN - Keberadaan transportasi modern seperti Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta sangat disyukuri warga yang tinggal di kota penyangga Jakarta atau kota-kota satelit seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik Zoelkifli (MTZ) pun mengakui kebermanfaatan kehadiran MRT bagi masyarakat. Meski menurutnya, kehadiran transportasi itu belum secara signifikan mengatasi kemacetan di Jakarta.

Salah satu warga yang merasa bersyukur atas kehadiran MRT adalah Sulistiawati (30), karyawati swasta asal Bekasi, Jawa Barat. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya MRT Jakarta. Wanita yang akrab disapa Sulis tersebut saat ini bekerja di daerah Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Ini Alasan Tari dan Salwa Jadikan LRT Jabodebek Transportasi Andalan Sehari-hari

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, MRT Jakarta Terus Berkembang Lintas Presiden dan Gubernur DKI

Dia bekerja di sana sudah tujuh tahun. Untuk menuju lokasi kerja dan pulang ke rumahnya, ia beralih naik MRT sejak mulai beroperasi komersial pada akhir Maret 2019. Lalu Sulis lanjut naik TransJakarta dari dan menuju rumah.

"Kalau naik kendaraan pribadi, saya harus macet-macetan, capek, makanya saya pilih kendaraan umum," ujarnya, saat ditemui Warta Kota di Stasiun MRT Senayan Mastercard, Jakarta, dalam Liputan Khusus 10 Tahun Jokowi, Senin (14/10/2024).

Menurutnya, MRT menjadi salah satu solusi menekan angka kemacetan lalu lintas (lalin) di Jakarta.

"Macet-macetan di jalan tuh enggak enak, setidaknya dengan kita naik kendaraan umum mengurangi macet," tutur dia.

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Pengamat: MRT-LRT Jadi Angkutan Umum Massal Nyaman, tapi Belum Atasi Kemacetan

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Pengamat: Solusi Kemacetan Jakarta Fokus Pengembangan Transportasi Daerah Penyangga

Tak hanya Sulis, Muhammad Anggo (34), warga Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) juga merasa bersyukur hadirnya MRT di Jakarta.

"Saya kerja di daerah Sudirman, kalau mau pulang dekat ke Stasiun MRT Benhil (Bendungan Hilir). Jadi saya pilih naik MRT, enggak perlu naik sepeda motor kayak dulu," katanya.

Sebelum ada MRT, ia biasanya harus menempuh perjalanan sekira 50 menit untuk sampai kantor maupun rumah.

"Pagi sama malam kan macetnya kelewatan. Makanya kalau pas kerja, sekarang enggak mau lagi naik motor," ucap Anggo.
Hingga saat ini, kebersihan dan kenyamanan di sejumlah stasiun dan kereta MRT Jakarta masih tampak terjaga. Seperti yang terlihat di Stasiun MRT Senayan Mastercard dan Stasiun Haji Nawi di wilayah Jakarta Selatan. 

Di Stasiun Senayan, sangat terasa pendingin ruangan yang memberikan kenyamanan bagi pengguna. Tersedia pula beberapa area duduk hingga fasilitas lainnya di stasiun bawah tanah pertama yang berada di ujung jalan Sudirman ini.

Hal serupa terlihat di Stasiun Haji Nawi, yang didesain secara modern dengan aneka elemen yang identik dengan kebudayaan Betawi.

Perbanyak mikrotrans

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengatakan, pembangunan transportasi massal seperti Transjakarta, LRT Jabodebek, dan MRT Jakarta menjadi sebuah keharusan di Jakarta. Hal ini berkaca pada tingginya mobilitas masyarakat di wilayah Bodetabek yang bekerja di Jakarta saat pagi hingga sore hari.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved