Liputan Khusus

Menelusuri Jejak Chromebook Hibah Kemendikbud Ristek di Sekolah Jakbar, Aplikasinya Terbatas

Nurjana menunjukkan satu unit Chromebook bermerek Zyrex warna hitam yang diakuinya sebagai hibah Kemendikbudristek pada 2022 lalu.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
LAPTOP HIBAH- Potret laptop Chromebook yang merupakan hibah Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di era kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Laptop Chromebook yang merupakan hibah Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di era kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, disebar di sejumlah sekolah di Indonesia.

Sekolah yang mendapatkan hibah tersebut pun bervariasi, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA baik negeri maupun swasta. 

Dalam situ resminya, diketahui bahwa ada 301 sekolah di Jakarta yang menerima hibah Chromebook mulai tahun 2020-2022.

Kali ini Warta Kota mengunjungi sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Barat, Kamis (17/7/2025) dengan merujuk pada data penerima bantuan Chromebook di situs resmi Kemendikbudristek.

Pertama, kami berkunjung ke TK Melati di Jalan Tanjung Duren 3 no 9, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Saat berkunjung, nampak TK tersebut sedang dilakukan renovasi, meskipun operasional dan pendaftaran murid baru tetap berjalan.

Namun saat kami bertemu dengan salah satu pengurus TK, dia mengaku tak pernah menerima hibah tersebut.

“Enggak, enggak ada. Alhamdulillah kalau dapat mah, tapi emang enggak nerima,” kata salah satu pengurus yang tak menyebutkan nama. 

Sementara itu, kami bergeser ke TK Yasporbi III, di Kompleks Perumahan Bank Indonesia, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Di sini, kami bertemu dengan Nurjana selaku Kepala Sekolah.

Kepada kami, Nurjana menunjukkan satu unit Chromebook bermerek Zyrex warna hitam yang diakuinya sebagai hibah Kemendikbudristek pada 2022 lalu.

Menurut dia, laptop tersebut diberikan kepada TK Yasporbi III sebagai salah satu sekolah penggerak, tanpa pengajuan. 

Hingga kini, hibah itu masih digunakan untuk menyusun materi, memelajari kurikulum, hingga zoom meeting. 

“Pada saat dapat ini (Chromebook), saya juga melaporkan ke manajemen kami. Dan namanya sudah dapat dan juga itu bagian dari tugas kami untuk melaksanakan tugas sebagai seorang sekolah penggerak. Pada saat itu, saya menerima,” kata Nurjana saat ditemui di lokasi, Kamis.

“Karena juga kami harus memanfaatkan terkait dengan apa yang kami dapet dari materi-materi yang terkait dengan kurikulum Merdeka dan P5 pada saat itu, karena tidak semua sekolah kan paham,” imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved