Berita Jakarta
Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Sayuran, RW 12 Cipinang Melayu Juarai Lomba Urban Farming Jaktim
Sukses Kelola Lahan Tidur, RW 12 Cipinang Melayu Kecamatan Makasar Juara Urban Farming Jakarta Timur
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JATINEGARA - RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, berhasil meraih juara pertama dalam lomba urban farming tingkat Jakarta Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari lomba bertema Uti Tamela (Untuk Timur Tanam Melon New Madesta) yang diikuti oleh tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 10 kecamatan se-Jakarta Timur.
Lomba urban farming ini mendorong para peserta memanfaatkan lahan tidur atau tidak terpakai untuk ditanami berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, termasuk melon.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari perusahaan benih pertanian Cap Panah Merah.
Penyerahan hadiah dan piagam pemenang dilakukan di RPTRA Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Polisi Dibully, Mahfud MD Turun Tangan Datangi Posko Presisi: Kembali ke Jatidiri
Ketua RW 12 Cipinang Melayu, Heru Dono Prabowo, menyatakan keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan semangat gotong royong warganya dalam mengelola lahan kosong seluas 500 meter persegi menjadi kebun produktif.
“Lahan tak terpakai itu sekarang menjadi kelompok tani (poktan) di RW 12. Saya sangat senang atas dukungan seluruh warga yang terlibat dalam kegiatan ini,” ujar Heru.
Ia menambahkan, selama proses budidaya, pihaknya mendapatkan pendampingan dan bantuan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur serta Cap Panah Merah.
Tak hanya melon, kebun urban farming RW 12 kini juga menanam berbagai komoditas seperti kangkung, cabai, pokcoy, tomat, dan terong.
Heru mengungkapkan rencana perluasan lahan sebesar 200 meter persegi lagi, sehingga total lahan yang dikelola mencapai 700 meter persegi.
Ketahanan Pangan
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menilai lomba ini sebagai contoh kolaborasi positif antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Menurutnya, urban farming bukan hanya soal menanam, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Kegiatan ini sangat baik karena mengedepankan kolaborasi. Saya berpesan kepada masyarakat Jakarta Timur agar kegiatan urban farming ini bisa terus berlanjut secara berkesinambungan,” kata Taufik.
Ia menjelaskan bahwa tim juri dalam lomba ini berasal dari Sudin KPKP, Cap Panah Merah, Tim Penggerak PKK, dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
Antisipasi Banjir selama Musim Hujan, Sudin SDA Jaktim Keruk Embung Taman Salix Cipayung |
![]() |
---|
KCN Sebut Tanggul Beton di Cilincing Merupakan Break Water untuk Perluasan Pelabuhan Marunda |
![]() |
---|
Kasus Campak di Jakarta Tidak Mengalami Peningkatan, Kunci Utama Pencegahan adalah Imunisasi |
![]() |
---|
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Dua Di Antaranya Jadi Komisaris Jenderal |
![]() |
---|
Kirim Surat ke Kapolri, Keluarga Minta Bantuan untuk Mengungkap Kematian Arya Daru Diplomat Kemlu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.