Liputan Khusus
10 Tahun Jokowi, MRT Jakarta Terus Berkembang Lintas Presiden dan Gubernur DKI
Rencana pembuatan MRT Jakarta sudah sejak Presiden Soeharto namun baru dinyatakan proyek nasional saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Untuk meminimalisir dampak pembangunan fisik fase 1, lanjut dia, selain menggandeng konsultan manajemen lalu lintas, PT MRT Jakarta juga memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Pengoperasian fase 1 kemudian dimulai pada tahun 2019.
"Pembangunan jalur MRT Fase 1 akan menjadi awal sejarah pengembangan jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta pada masa yang akan datang," imbuhnya.
Pengembangan selanjutnya meneruskan jalur Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan) serta pengembangan jalur Timur-Barat.
Dalam tahap Engineering Service, PT MRT Jakarta bertanggung jawab terhadap proses prakualifikasi dan pelelangan kontraktor.
Baca juga: Mulai Besok Halte Transjakarta Kebon Sirih Jakpus Bergeser, Dampak Proyek Pembangunan MRT Fase 2A
Dalam tahap Konstruksi, PT MRT Jakarta sebagai atribusi dari Pemerintah DKI Jakarta menandatangani kontrak dengan kontraktor pelaksana konstruksi, dan konsultan yang membantu proses pelelangan kontraktor, serta konsultan manajemen dan operasional.
Dalam tahap operasi dan pemeliharaan, PT MRT Jakarta bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan, termasuk memastikan agar tercapainya jumlah penumpang yang cukup untuk memberikan pendapatan yang layak bagi perusahaan.
Pelaksanaan pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi, baik pada tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta sendiri.
"Oleh karena itu, dokumen anggaran yang diperlukan juga melibatkan lembaga-lembaga tersebut dengan nama program dan kegiatan berbeda namun dengan satu keluaran yang sama, pembangunan MRT Jakarta," jelasnya.
MRT Fase 2
Untuk mempermudah mobilitas masyarakat, MRT Jakarta memperluas jangkauan.
Kini MRT Jakarta tengah menyelesaikan proyek pembangunan fase 2 yang membentang dari Bundaran HI hingga Ancol Barat sepanjang 11,8 kilometer.
Tomo mengatakan, fase 2 ini melanjutkan koridor utara-selatan fase 2 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI.
Dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara-selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer.
"Dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit.
Jarak antarstasiun sekitar 0,6-1 kilometer dengan sistem persinyalan Kendali Kereta Berbasis Komunikasi (CBTC) dan sistem operasi otomatis tingkat 2," kata Tomo.
Menelusuri Jejak Chromebook Hibah Kemendikbud Ristek di Sekolah Jakbar, Aplikasinya Terbatas |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Sejenak Melihat Perjalanan MRT Jakarta, Dirintis sejak 1985 Terwujud pada 2019 |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, MTZ Minta Rute MRT-LRT Diperluas dan Mikrotrans Diperbanyak |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Azas Tigor Nainggolan: LRT-MRT Sejajarkan Indonesia dengan Negara Maju |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Ini Alasan Tari dan Salwa Jadikan LRT Jabodebek Transportasi Andalan Sehari-hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.