Pemilu 2024
Meski Elektabilitas Hanya 5 Persen, PDIP Disebut Tunggu Langkah Politik Kaesang untuk Pilkada DKI
Meski Elektabilitas Hanya 5 Persen, PDIP Disebut Tunggu Langkah Politik Kaesang untuk Pilkada DKI Jakarta
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Ray tidak memungkiri Ahok pernah terjerat kasus penistaan agama, tapi faktanya elektabilitasnya masih tetap tinggi di Jakarta hingga 20 persen lebih. Artinya warga Jakarta tidak terlalu mempersoalkan status hukumnya.
“Sudah vakum dari politik lima tahun terakhir ini, tapi dia memiliki 20 persen elektabilitas, artinya warga Jakarta tidak terlalu mempersoalkan status hukumnya, karena orang mengenal Ahok bukan sebagai penista agama,” imbuhnya.
“Tapi mengenal Ahok sebagai Gubernur yang berhasil mengubah warga Jakarta, termasuk ketegasannya dalam memimpin. Apalagi kinerja Heru seperti sekarang kan, orang merindukan lagi gaya kepemimpinan seperti Ahok itu,” lanjutnya.
Tapi dari kacamata politik, ucap dia, sosok Anies dan Ahok itu tak ada bedanya sekarang. sama-sama mantan Gubernur Jakarta. Anies mantam Capres RI 2024, tak punya masalah hukum sehingga popularitasnya tinggi.
Sedangkan Ahok vakum di dunia politik lima tahun dan tak mengisi jabatan apapun. Meski pernah terjerat kasus, tapi elektabilitasnya masih tinggi di kisaran 20 persen.
“Anies itu kan sudah ditetapkan sebagai Cagub, pasti orang nggak ragu milih dia, tapi kalau orang milih Ahok masih ragu, tapi kalau nanti dia ditetapkan sebagai calon, keraguan itu hilang,” pungkasnya.
Nama Anies Masih Terkuat Jadi Cagub Jakarta Dibanding Kaesang
Pengamat Kebijakan Publik Citra Institute, Efriza mengakui nama Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta belum ada yang bisa mengalahkan.
Bahkan, kata Efriza, sekalaipun putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono maju di Jakarta tak akan bisa kalahkan Anies.
"Kalau pak Heru dipasangkan dengan Kaesang, yang menjadi pertanyaannya adalah siapa yang di nomor 2 (Cawagub), karena kedua-duanya juga tidak begitu menjual," kata Efriza, Senin (29/7/2024).
Menurut Efriza, dari hasil sejumlah lembaga survei, Kaesang hanya mendapat 1 persen saja dan Heru tak jauh berbeda.
Seharusnya, kata Efriza jika masyarakat Jakarta puas dengan kinerja Heru Budi, elektabilitasnya bisa kalahkan Anies Basweda.
"Beda dengan waktu Ahok menggantikan Pak Jokowi atau Pak Jarot menggantikan situasi Ahok, atau dia mengisi pos itu, nah itu masih representasinya. Kalau ini kan tidak terlihat representasi masyarakat," tegasnya.
Baca juga: PAN Akan Dukung Penuh Anies di Pilgub Jakarta asalkan Cawagubnya Zita Anjani binti Zulkifli Hasan
Ia pun meneyarankan Kaesang maupun Heru untuk melakukan sesuatu agar elektabilitasnya bisa tinggi minimal seimbang dengan Anies.
Sebab, tambah Efriz tiga nama yang elektabilitasnya tinggi di Jakarta selaian Anies adalah Ahok dan Ridwan Kamil.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.