Kecelakaan Maut

Usai Kecelakaan di Ciater Subang, Pemkot Jakpus Minta Sekolah Selektif Milih Bus untuk Study Tour

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Chaidir keluarkan komentar soal kecelakaan maut bus di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

|
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Rafsanzani Simanjorang
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Chaidir saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024). 

“Jadi saya belum bisa menentukan apakah hasilnya nanti akan baik atau tidak itu juga masih perlu penanganan lanjut,” ungkapnya.

“Selanjutnya mungkin kalau ada yang perlu direhabilitasi atau perlu perbaikan ke depan akan kita lakukan,” pungkasnya. 

Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok Bukan Hanya Karena Rem Blong

Ternyata bus pariwisata yang dipakai siswa SMK Lingga Kencana Depok bukan hanya mengalami rem blong dalam kecelakaan maut pada Sabtu (11/5/2024) lalu.

Bus pariwisata merek Trans Putera Fajar itu juga mengalami sejumlah masalah lain selain rem blong.

Temuan itu didapat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat melakukan penyidikan bersama Dishub Jabar dan Polda Jawa Barat pada Senin (13/5/2024).

Dikutip dari Tribun Jabar, Kabid Lalu Lintas Dishub Subang, Djamaluddin mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan tim dari Dishub dan KNKT serta Pihak Kepolisian, bus tersebut merupakan bus modifikasi.

Di mana bus itu merupakan keluaran tahun 2006 yang dimodifikasi seperti bus baru.

"Mobil tersebut terbuat tahun 2006, terlihat dari rangka besi sisanya buatan pabrikan Hino," ujar Djamaluddin, kepada awak media, Senin(13/5/2024)

Selain itu, mobil tersebut merupakan mobil jadul atau bus biasa yang dimodifikasi seperti bus baru tipe High Decker.

"Mobil bus maut tersebut juga sampai saat ini belum uji KIR padahal massa uji KIR sebelumnya udah habis pada pertengahan 2023 lalu," imbuhnya

Terkait dugaan penyebab kecelakaan, KNKT menemukan dua hal yang bisa memicu terjadinya kecelakaan yang dialami bus tersebut pada malam Minggu kemarin.

Di mana bus tersebut mengalami kebocoran gas atau angin dan oli.

"Hasil sementara pemeriksaan tim KNKT dan Dishub, serta mekanik dari HINO, di bagian pengereman ditemukan terdapat kebocoran gas atau angin dan oli," katanya.

Penyelidikan terhadap bangkai bus tersebut, sampai sore ini masih terus dilakukan.

Baca juga: Badan Terlempar Saat Bus Terguling, Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Alami Trauma

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved