Kecelakaan Maut

Badan Terlempar Saat Bus Terguling, Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Alami Trauma

Devi, kakak kandung Dea Savitri, mengatakan adiknya masih merasakan trauma psikis setelah bus yang ditumpangi bersama teman-temannya alami kecelakaan.

|
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Hironimus Rama
Devi, kakak Dea Savitri, penumpang selamat dalam kecelakaan bus Putera Fajar di Subang, Jawa Barat, saat ditemui di SMK Lingga Kencana, Pancoranmas, Depok pada Senin (13/5/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, PANCORANMAS - Korban selamat dalam kecelakaan maut bus Putera Fajar di Subang pada Sabtu (11/5/2024) hingga kini masih mengalami trauma.

Salah satunya dialami oleh Dea Savitri (18), siswi SMK Lingga Kencana Depok.

Devi, kakak kandung Dea Savitri, mengatakan adiknya masih merasakan trauma psikis setelah bus yang ditumpangi bersama teman-temannya mengalami kecelakaan.

"Alhamdulilah, Dea selamat. Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Dia menjelaskan Dea hanya mengalami luka ringan dan memar dalam kecelakaan ini.

Baca juga: Ega, Siswa yang Lolos dari Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Ngaku Masih Trauma dan Takut

Baca juga: Dapat Santunan Rp 50 Juta dari Jasa Raharja, Keluarga Kecelakaan Bus: Anak Saya Tidak Bisa Kembali

"Dia sudah di rumah, tidak sempat dirawat di rumah sakit. Saat datang dari Subang, dia hanya cek fisik sebentar di Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua, lalu pulang," ungkap Devi sambil meneteskan air mata.

Berdasarkan pengakuannya, lanjut Devi, Dea duduk dibangku ketiga dari belakang baris sebelah kiri.

Saat mobil terguling-guling, Dea panik dan mencari pegangan. Tubuhnya pun ikut terlempar beberapa kali di dalam bus hingga dia pingsan tak sadarkan diri.

"Begitu sadar, dia sudah berada di bagian pinggir kanan di dalam bus. Ketika temannya panggil namanya, dia langsung bangun dan keluar lewat atap yang sudah miring dan jebol," papar Devi.

Devi mengungkapkan bahwa Dea sempat telpon dengan sang ibunda di rumah sekira 30 menit sebelum kejadian itu.

"Sebelumnya dia telpon mama mengabarkan bahwa dia dalam perjalanan pulang. Sekira 30 menit kemudian, saya dapat kabar dari adik saya di Surabaya mengenai kecelakaan ini," bebernya.

Dea sempat menghubungi kakaknya di Surabaya menggunakan telpon temannya. Lalu kakaknya meneruskan informasi kecelakaan itu ke Devi.

"Setelah dapat info, saya hubungi mama. Alhamdulilah, bersyukur banget dia selamat. Saudara-saudara dan tetangga semuanya tidak percaya Dea selamat kalau melihat kondisi bus tersebut yang hancur," tutur Devi.

Dalam kecelakaan ini, Dea kehilangan telpon genggam, KTP dan tas selempang.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved