Viral di Medsos

Arahan Kakak yang Purnawirawan TNI, Pengemudi Fortuner Arogan Buang Pelat Dinas di Lembang Bandung

Atas arahan kakaknya yang purnawirawan TNI, pengemudi Fortuner arogan dan ngaku adik jenderal buang pelat TNI di Lembang, Bandung, Jawa Barat

Istimewa/ Instagram @puspomTNI
Danpuspom TNI Mayjen Yusri Nuryanto membeberkan alasan PWGA pengemudi Fortuner arogan gunakan pelat dinas TNI di mobilnya hingga ngaku adik Jenderal. Pelaku diketahui seorang pengusaha. Atas arahan kakaknya yang purnawirawan TNI, PWGA buang pelat TNI di Lembang, Bandung, Jawa Barat. 

Namun, pengendara Fortuner justru kabur saat berupaya menyelesaikan permasalahan di rest area terdekat dari lokasi kejadian.

"Habis itu coba kita masuk rest area dan coba kita mediasi baik-baik di pospol dan dia setuju dan dia bilang saya akan tanggung jawab atas apa yang bapak lakukan sama mobil saya," tuturnya.

"Pas saya mau masuk rest area, tiba-tiba mobil itu motong jalur kanan semua sampai dia juga diklakson terus bablas hilang," lanjut dia.

Beberapa hari setelah kejadian itu, pihaknya masih menunggu iktikad baik pengendara Fortuner.

Tetapi tak ada iktikad baik hingga akhirnya dirinya bersama kuasa hukum melaporkan kejadian tersebut ke Mabes Polri.

Diberitakan sebelumnya, Paulinus Dugis selaku kuasa hukum korban menuturkan kedatangan mereka ke Mabes Polri hari ini untuk melaporkan aksi perusakan yang diduga dilakukan sang pengemudi Fortuner.

Laporan itu diterima dan teregister dengan nomor LP/B/115/IV/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 16 April 2024.

Adapun pelapor kasus tersebut adalah Marcellina Irianti Deca (25), sedangkan terlapornya dalam lidik.

"Perihal tentang perusakan, perusakan kendaraannya segala macam. Jadi karena kami menduga, ini dugaan ya, kalau dari video-video yang beredar itu ada unsur kesengajaan dari yang bersangkutan untuk menabrakkan kendaraannya kepada kendaraan milik klien saya, yaitu dengan nabrak mundur," ujarnya, di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.

"Artinya itu kan kejadian kedua setelah percekcokan itu terjadi. Makanya ketika klien saya menghentikan kendaraannya, kan dikiranya saat itu mau bicara baik-baik, ternyata dia menabrak mundur, dan itu terkonfirmasi dari video-video para pengendara lain yang juga sekarang jadi viral video tersebut. Jadi untung juga ada pengendara lain yang memang merekam video, kemudian jadi viral," sambung dia.

Ia mengungkapkan, alasan pihaknya baru melaporkan kejadian yang sudah terjadi pada Rabu (10/4/2024) lalu karena masih menunggu iktikad baik dari terduga pelaku.

Namun, iktikad baik itu justru tak disambut oleh terduga pelaku sampai akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri.

"Kenapa baru hari ini kami buat laporan? karena sebenarnya dari kemarin itu kan kami menunggu iktikad baik daripada yang bersangkutan," kata Paulinus.

"Karena menunggu iktikad baiknya sampai hari ini juga tidak ada menghubungi, tidak ada juga datang yang di mana kami ketahui setelah percekcokan di jalan tersebut kan (niatnya) bertemu di rest area. Namun ternyata sampai di rest area itu orang yang bersangkutan kabur, sampai hari ini tidak diketahui keberadaaannya," lanjut dia.

Baca juga: Ini Alasan Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI dan Ngaku Adik Jenderal, Pelaku Seorang Pengusaha

Pihaknya membawa sejumlah alat bukti, satu di antaranya adalah sebuah flash disk berisi video peristiwa yang terjadi di tol serta foto kendaraannya yang rusak.

"Jadi barang bukti yang diserahkan itu tadi berupa video lewat flash disk, rekaman terjadinya insiden juga foto kerusakan kendaraan daripada klien kami," tuturnya.

Dalam laporan itu, terlapor diduga melakukan perbuatan atau tindak pidana Pengrusakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP.

"Memang pada hari ini, yang telah kami laporkan itu Pasal 170 KUHP. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam pengembangan perkara ini, seperti yang sudah kami sampaikan bahwa karena ancaman menggunakan nama besar seorang jenderal, makanya pada saat itu klien kami merasa takut," kata Paulinus.

"Menghadapi situasi karena oknum tersebut itu menyatakan bahwa kakaknya adalah seorang Jenderal, sehingga ada ketakutan dari klien kami. Jadi, kami harapkan juga dalam pengembangan penyelidikan mudah-mudahan nanti sampai penyidikan kasus ini itu bisa dikembangkan daripada apa yang sudah disampaikan atau dialami oleh klien kami," sambungnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved