Pemilu 2024

Dianggap Tak Transparan karena Sembunyikan Diagram Sirekap, KPU Minta Warga Fokus pada Hitung Manual

August Mellaz menanggapi soal diagram rekapitulasi suara di Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada atau Sirekap yang belum bisa ditampilkan

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Anggota KPU RI August Mellaz di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 

Ujang menekankan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga marwah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku lembaga penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan itu.

Diketahui, sejak grafik dan tabulasi data perolehan suara Sirekap ditutup. KPU menyarankan publik agar mengakses hasil penghitungan perolehan suara resmi melalui KPU daerah masing-masing.

Selain itu, Ujang juga meminta setiap program dan kegiatan termasuk Sirekap yang dibiayai anggaran negara berhak untuk diaudit.

"Harus diaudit forensik (Sirekap) apalagi misalkan ditemukan kesalahan-kesalahan. Agar kita menjaga marwah KPU juga. Tidak disalahkan dan dilindungi," jelas Ujang kepada wartawan, Senin (11/3/2024).

Baca juga: Airlangga Terbuai ASEAN dan Australia Puji Pemilu, Oegroseno: Polri Periksa KPU dan Segel Sirekap!

Baca juga: Server Penyimpanan Data Sirekap Pindah 10 Kali, Mahfud Sebut Perlu Dilakukan Audit Digital Forensik

Menurut Ujang jika nantinya Sirekap diaudit dan tidak ditemukan masalah, itu merupakan hal yang bagus.

"Misalkan Sirekap diaudit tidak ada masalah dan itu bagus. Itu menunjukkan bukan kesalahan pada penyelenggara pemilu," ujar dia.

Dia menilai bahwa audit forensik Sirekap diperlukan agar ada transparansi dan tidak ada kejadian serupa di kemudian hari.

"Karena itu, kita harus terbuka dan transparan saja. Kalau tidak salah jangan takut diaudit. Karena setiap anggaran negara harus diaudit," tegas dia.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved