Kakek Korban Dugaan Perundungan di TK Binus Serpong Ogah Damai, Minta Hukum Berjalan

PF telah membuat laporan atas apa yang dialami putranya yang berinisial JKW di Polres Tangerang Selatan, Rabu (21/2/2024).

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Ikhwana Mutuah Mico
Rena Mulyana mengungkapkan bahwa dirinya telah diundang oleh pihak sekolah untuk membicarakan kasus dugaan perundungan yang terjadi di TK Binus Serpong, Tangerang Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Laporan atas dugaan perundungan yang terjadi di Taman Kanak-kanak (TK) Binus Serpong, Tangerang Selatan, masih berjalan di Polres Tangerang Selatan.

Wali murid berinisial PF diketahui telah membuat laporan atas apa yang dialami putranya yang berinisial JKW di Polres Tangerang Selatan pada, Rabu (21/2/2024).

Kabar laporan ini pertama kali disampaikan oleh kakek korban, yaitu Rena Mulyana.

Terbaru, Rena Mulyana mengungkapkan bahwa dirinya telah diundang oleh pihak sekolah untuk membicarakan kasus yang tengah berjalan.

"Bukan panggilan, tetapi kita diundang (sekolah)," kata Rena saat dihubungi TribunTangerang.com pada Jumat (23/2/2024).

Rena memastikan jika pihaknya tak menutup pintu komunikasi dengan pihak sekolah.

Baca juga: Binus Serpong akan Kooperatif Meski Sudah Keluarkan Anak yang Lakukan Perundungan

Hanya saja, Rena bersikeras jika permasalah ini tetap diselesaikan oleh pihak yang berwajib, karena laporan sudah dibuat.

"Karena kasus ini sudah ditangani kepolisian biar hukum berjalan sesuai hukum saja," jelas Rena.

Meskipun pihak terlapor ingin berdamai, Rena tetap pada pendiriannya agar permasalahan ini berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Mereka mungkin saja mau minta seperti itu (damai) tetapi berhubung kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian, ya biar polisi saja yang menanganinya," tutup Rena.

Sebagai informasi, kejadian ini berawal dari cucu Rena yang berinisial JKW sering mengeluh karena dipukuli oleh teman sekolahnya yaitu EA.

Baca juga: Polisi Tingkatkan Status Kasus Perundungan Siswa Binus Serpong dari Penyelidikan Jadi Penyidikan

Mendengar apa yang dialami cucunya, Rena tak terima dan mencoba melakukan mediasi kepada pihak sekolahan.

Saat melakukan mediasi, Rena tak mendapatkan jalan tengah, sebab cucunya yang menjadi korban justru harus dipindah kelasnya.

"Kita coba mediasi kepada guru, cuman dari manajemen justru terbalik, malah cucu saya yang mau dipindahin, cucu saya malah dipindahin ke tempat perempuan," kata Rena.

Rena juga mengungkapkan jika cucunya sempat dipukuli benda keras hingga berteriak kesakitan.

Namun, saat dilaporkan ke pihak sekolahan, tak ada tindakan yang terealisasikan.

"Terakhir 10 Januari dipukul sama benda keras, sampai berteriak, ada foto kejadian itu, kita kaget, saya lari, mendengar suara cucu saya nangis," kata Rena.

BERITA VIDEO: Detik-detik Massa Pendukung Paslon 01 dan 03 Paksa Masuk Gedung KPU

"(Pihak sekolah bilang) kita akan tindak lanjuti, hanya sekedar ucapan, tidak ada realisasi, sekarang tanggal 21 February, tidak ada tindak lanjut," pungkasnya.

Rena juga menyampaikan jika cucunya tak mau berangkat ke sekolah, seolah mengisyaratkan ketakutan usai mengalami kekerasan.

Adapun, laporan polisi telah teregister sebagai mana Tanda Bukti Lapor TBL/B/429/II/2024/SPKT/Polres Tangerang Selatan.

Saat dihubungi TribunTangerang.com pihak Binus Serpong belum memberikan tanggapannya soal dugaan perundungan yang dialami siswa TK Binus Serpong.(m30)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved