Pilpres 2024

Civitas Akademik Sejumlah Kampus Kompak Sikapi Pemilu 2024, Anies: Itu Adalah Tanggungjawab Moral 

Anies menilai, civitas akademik boleh dalam menyampaikan pandangannya, terkait kondisi negara, maupun kondisi politik saat ini.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nurma Hadi
Anies Baswedan saat diwawancarai di kediamannya, di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2024). 

"Demokrasi Indonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran. INi diperburuk dengan gejala pudarnya sikap kenegarawanan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Baca juga: VIDEO Ganjar Pranowo Ungkap Sikap Mahfud MD Mundur Harus Jadi Contoh

Indikator utamanya adalah pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023," imbuhnya.

Petisi bulaksumur

Sebelumnya pada Rabu (31/1/2024) sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan Petisi Bulaksumur karena menilai Jokowi sebagai alumni UGM telah keluar dari jalur nilai-nilai UGM.

Petisi tersebut dibacakan oleh Profesor Koentjoro di atas mimbar dan didamping oleh sejumlah guru besar UGM.

Koentjoro juga menyanyikan Himne Gadjah Mada dengan mengutip lirik 'Bagi kami almamater kuberjanji setia. Kupenuhi dharma bakti tuk Ibu Pertiwi.

Di dalam persatuan jiwa seluruh bangsaku. Kujunjung kebudayaanmu kejayaan Nusantara.'

Sivitas akademika yang hadir kemudian ikut menyanyikannya. Koentjoro meminta Presiden Jokowi sebagai alumni UGM untuk selalu mengingat janji sebagai alumni Universitas Gadjah Mada.

"Pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum yang sangat nyata dalam proses demokrasi.

Baca juga: Belum Bisa Move On dari Serangan Anies, Prabowo: Edan, Ada Guru Kasih Nilai 11 dari 100

Ini sangat kontradiksi dengan apa yang selalu dikatakan Presiden terkait netralitas. Keberpihakan merupakan wujud penyimpangan dan ketidakadilan terhadap prinsip demokrasi," kata Prof Koentjoro.

"Yang sangat kami sesalkan, tindakan-tindakan penyimpangan itu justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada," imbuhnya.

Koentjoro kemudian mengungatkan, sebagai alumni mestinya Presiden berpegang pada jati diri UGM, yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, termasuk memegang kuat nilai-nilai demokrasi.

Sivitas akademika juga menilai Presiden Joko Widodo semestinya selalu mengingat janjinya sebagai alumni Universitas Gadjah Mada.

Kepala Pusat Studi Pancasila, Agus Wahyudi, sebagai salah satu inisiator Petisi Bulaksumur mengungkapkan, petisi tersebut merupakan hasil dialog profesor, dosen dan mahasiswa UGM. Hal ini murni dilandaskan pada keluarga.

"Sebagai keluarga, kami harus mengingatkan dengan bahasa cinta. Seperti ngomong dengan keluarga sendiri, 'Hei kamu perlu membaca suara rakyat, mendengar denyut nadi rakyat'.

Idenya seperti itu. Kami keluarga UGM menyampaikan ini karena punya hak berbicara seperti warga negara lainnya," tutur Agus Wahyudi.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved