Pemilu 2024

Isma Gigit Jari Tak Bisa Jadi Petugas Sortir-Lipat di GOR Tanjung Duren karena Kesalip 'Orang Dalam'

Menurut Isma (40), ia dibayar Rp 450 per-lembar surat suara. Apabila ia berhasil melipat satu kardus berisi 500 lembar, ia akan diupah Rp 100.000. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Suasana pelipatan kertas suara di di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (11/1/2024). 

Padahal, Lilis sebelumnya telah diizinkan masuk dan mendapat tanda pengenal sebagai petugas penyortir dan pelipat surat suaea.

Bahkan, Lilis sudah melipat dua kardus surat suara yang masing-masingnya berjumlah 1.000 lembar. Jadi totalnya sudah 2.000 surat suara ia sortir dan lipat.

Ironisnya, ia tidak mendapat upah sepeserpun dari hasil melipat dua kardus tersebut.

"Udah hampir dua dus, enggak dibayar, orang udah langsung disuruh keluar sama petugasnya, alasannya katanya enggak ada nomor, padahal dari awal udah masuk," kata Lilis saat ditemui di lokasi, Kamis (11/1/2024).

Lilis sendiri mengaku sudah menjadi petugas sortir lipat surat suara sejak di GOR Kebon Jeruk.

Baca juga: 1,9 Juta Surat Suara Pilpres Disortir Lipat, 500 Petugas Dilibatkan KPU Jakarta Barat

Namun, lantaran lokasi pelipatan dan penyortiran surat suara berpindah ke GOR Tanjung Duren, Lilis pun diminta untuk kembali datang ke tempat yang baru.

Dia pun berangkat dari rumahnya di Meruya ke GOR Kebon Jeruk sekira pukul 07.00 WIB menggunakan ojek online.

Alih-alih mendapat pemasukan untuk makan dan ongkos, Lilis justru menelan pil pahit lantaran ia tak mendapatkan bayaran sama sekali.

"Sampai sini, di sini kan berebut begitu, pakai name tag aja kan ada yang enggak masuk gitu, alasannya enggak ada nomor, penuh," ungkap Lilis.

"Mana ke sini kami naik ojek, saya dari Meruya ongkos Rp 30.000, balik lagi," lanjutnya.

Wanita yang sehari-hari mengurusi rumah tangga itu berujar, ia mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski sebenarnya, uang yang didapat dari hasil melipat surat suara itu tidaklah seberapa.

Baca juga: Jadi Pekerja Lipat Surat Suara Pemilu 2024, Tukang Servis HP Ini Kantongi Rp 1,2 Juta

"Intinya namanya kami punya kebutuhan ya kan kami nyari kerjaan lagi susah, ya kami ke mana aja yang penting menghasilkan uang," ungkap Lilis lirih.

"Udah bela-belain ke sini ya kan. Kalau kemarin di Kebon Jeruk mendingan, masih tertib. Di sini serabutan begini, jadi kayaknya gimana ya yang masuk itu yang kenal-kenal orang dalam aja, padahal kami niat kerja," imbuhnya.

Menurutnya, ia dibayar Rp 100.000 apabila berhasil melipat satu box kardus.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved