Kisah Inspiratif

Kisah Ummi Suminah Sang Interpreter Bahasa Isyarat, Akui Bangga Bisa Beri Informasi untuk Teman Tuli

Kisah Ummi Suminah, Interpreter Bahasa Isyarat Pertama yang Tampil di TV: Ada Kebanggaan Kala Beri Informasi untuk Teman Tuli

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ummi Suminah (51) penerjemah bahasa isyarat yang kerap tampil di televisi. 

Kemudian pada 2003, salah satu stasiun televisi pemerintah mengundangnya untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk teman tuli di rumah.

Kendati begitu, Ummi menyebut dia bukan orang pertama yang tampil di televisi untuk menyuarakan bahasa isyarat.

Hanya saja setelah Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 keluar dan menjadi marak di Indonesa, dia adalah orang pertama yang memulainya. 

"Kemudian tahun 2007 semua media yang menayangkan kami, informasi itu untuk masyarakat mereka diwajibkan untuk adanya juru bahasa isyarat," jelas dia.

Hingga kini, dirinya kerap diundang untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat di lingkup pemerintah, penegakkan hukum, masyarakat, hingga presiden RI.

Pasalnya, Ummi sendiri merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS). Sehingga segala urusan pemerintah yang membutuhkan juru bahasa isyarat, dia akan tampil untuk membantu teman tuli mendapat informasi terkini.

"Di Polda, alhamdulillah si di tingkat kepolisian, bahkan sampai di pengadilan pun saat teman tuli membutuhkan informasi atau bantuan untuk BAP, kami siap bantu," jelasnya. 

"(Pernah menerjemahkan) tentunya presiden, menteri, Kapolri dan pejabat. Saya merasa bangga bisa berdiri sejajar dengan orang nomor satu, dua, tiga di Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ummi menuturkan jika ketertarikannya menjadi seorang penerjemah bahasa isyarat, dimulai saat dia berkuliah dan mengambil jurusan pendidikan luar biasa.

Kemudian, Ummi menjadi pengajar di Pendidikan Guru Sekolah Luar Biasa (PGSLB) Yogyakarta.

Satu hal yang membuatnya terkesan adalah rasa bahagia yang muncul kala melihat teman-teman tuli mengangguk paham akan bahasa yang dirinya sampaikan.

"Mulai dari situ, oh saya dengan kemampuan yang saya miliki ini ternyata sangat bermanfaat sekali untuk teman-teman tuli, akhirnya ya sekarang ya mereka menjadi ketergantungan," ungkap Ummi.

"Ketika ada masalah, ketika ada informasi yang mereka belum paham, kadang-kadang mereka datang untuk memberi meminta tolong ini apa masalahnya apasih saya enggak paham, mulai hal-hal kecil," pungkasnya.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved