Pembunuhan

Eks Kabais TNI Sebut Ada Sindikat Penjual Obat Terlarang Asal Aceh, Dibalik Tewasnya Imam Masykur

Eks Kepala Bais TNI Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto mengatakan ada sindikat penjual obat terlarang pemicu dibalik tewasnya Imam Masykur oleh 3 TNI

Fabian Januarius Kuwado
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Madya TNI (Purn) Soleman Ponto. Ia mengatakan ada sindikat penjual obat terlarang pemicu dibalik tewasnya Imam Masykur oleh 3 prajurit TNI 

WARTAKPOTALIVE.COM, JAKARTA -- Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto mengaku mendapat informasi adanya sindikat penjual obat terlarang atau ilegal, dibalik penculikan dan pembunuhan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) oleh 3 prajurit TNI.

Seperti diketahui Imam Masykur diculik dari toko kosmetik miliknya di Jalan Sandratek, di wilayah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (12/8/2023) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Beberapa hari kemudian jenazah Imam Masykur ditemukan warga mengambang di Bendungan Curug, Karawang, Jawa Barat.

Disinyalir Imam Masykur terlibat penjualan obat terlarang melalui toko kosmetiknya.

Hal itu diduga diketahui oleh 3 prajurit TNI yang menyamar menjadi polisi dan menculiknya untuk memeras keluarga Imam.

"Jadi memang saya punya informasi juga bahwa dibalik ini, ada sindikat penjualan obat-obat terlarang yang beredar. Jadi mereka menjual obat terlarang dan ini tahu," kata Soleman Ponto di tayangan Metro TV, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Eks Danpaspampres Cium Keanehan Kasus Penculikan dan Pembunuhan Warga Aceh Oleh 3 Prajurit TNI

Karena penjualan obat terlarang oleh Imam Masykur diketahui oleh 3 prajurit TNI, salah satunya adalah Praka RM, anggota Paspampres, menurut Soleman, mereka kemudian menyamar dan mengaku menjadi polisi.

"Mereka menyamar sebagai polisi untuk memeras. Minta bagian dari penjualan obat-obat terlarang ini, begitu," kata Soleman.

Soleman menjelaskan Imam Masykur terlibat dalam sindikat penjual obat terlarang yang jumlahnya cukup besar.

Baca juga: Janggal, Oknum Paspampres dan 2 Prajurit TNI yang Culik dan Bunuh Warga Aceh, Rekam Aksi Penyiksaan

"Sindikat ini cukup besar, sepengetahuan saya, data yang saya punya itu cukup besar," kata Soleman,

Menurut Soleman sindikat ini merupakan gabungan dari sejumlah toko yang menjual obat terlarang dengan berkedok toko kosmetik.

Jumlahnya kata Soleman minimal 60 toko yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya serta semuanya dikelola oleh warga asal Aceh.

Baca juga: Tinggi Badan Penganiaya Imam Masykur Dipertanyakan Warganet, Cuma 160 Cm: Kok Bisa Jadi Paspampres?

"Jadi diperkirakan, informasi yang masuk kepada saya itu, sekitar minimal 60 toko tersebar di seluruh Jakarta. Ini sindikatnya, isinya orang Aceh semua," kata Soleman.

Soleman mengatakan mereka saling tahu dan bos besar mereka selalu menerima mereka yang datang karena kesulitan ekonomi untuk meminta bantuan.

"Sehingga mau gak mau, terjerat mereka di dalam sistem itu. Terjerat di situ mereka. Kalau sudah masuk, penagihan inilah yang meyangkut si tentara ini menjadi tukang tagih. Kalau yang membuat ini tidak mau membayar," katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved