Kasus Rocky Gerung
Rumah Diintai Hingga Diancam Dibunuh, Rocky Gerung: Saya Tanggapi Biasa, karena Itu Akun Abal-abal
Rocky Gerung mengakui bahwa kediamannya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar) diintai oleh orang tidak dikenal.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
Rocky Gerung menyebut bahwa pernyataan kritiknya terhadap Presiden Jokowi merupakan hal biasa dan sudah sering dilakukannya jauh sebelum kasus ini.
Namun pada akhirnya kasus ini menjadi heboh lantaran menciptakan pro dan kontra terkait dengan ucapannya.
“Perselisihan di publik antara pro dan kontra. Nah itu yang buat kehebohan dan buat keonaran,” bebernya.
Rocky Gerung pun meyakini Presiden Jokowi sendiri sebagai seorang Presiden mengerti kritik yang dilontarkannya menyasar jabatan negara bukan individual.
Hal itu kata Rocky Gerung terbukti karena Jokowi mengaku tidak mau melaporkannya ke polisi atas ucapan tersebut.
Baca juga: Kasus Rocky Gerung Terancam Dipenjara Buntut Menghina Jokowi, Begini Pandangan Jansen Sitindaon
Tidak Punya Dendam
Setelah pernyataan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rocky Gerung menggelar konferensi pers via live Facebook Wartakotalive.com pada Jumat (4/8/2023).
Pada konferensi persnya, Rocky Gerung mengaku tidak punya dendam pribadi terhadap Presiden Jokowi.
Bahkan, Presiden Jokowi pernah mengundang Rocky Gerung di pesta pernikahan putranya.
Dalam keterangannya, Rocky Gerung paham bahwa ada sejumlah pihak yang marah dengan pernyataannya yang dianggap penghinaan terhadap Jokowi.
Namun kata Rocky Gerung, hal itu bisa dimengerti, lantaran pihak tersebut dianggapnya tidak bisa pisahkan mana kritik publik dan dendam pribadi.
Oleh karena itu, Rocky Gerung memastikan bahwa ia tidak punya dendam pribadi terhadap Presiden Jokowi.
“Saya tegaskan, saya tidak punya dendam pribadi sama Pak Jokowi,” beber Rocky Gerung.
Buktinya kata Rocky Gerung, secara pribadi hubungannya cukup dekat dengan Jokowi.
Misalnya saja ia berteman dengan anak Presiden Jokowi, bahkan berkali-kali anak Jokowi memintanya untuk mengkritik.
Kemudian, Rocky Gerung juga mengaku diundang oleh Presiden Jokowi saat pesta pernikahan putranya, bahkan undangan VIP.
“Bahkan saya berkali-kali katakan anak Pak Jokowi berteman dengan saya, dia minta kritik saya kasih kritik, Pak Jokowi mantu saya diundang VIP, tapi saya gak bisa datang jadi gak ada soal,” jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung yakin kehebohan di publik terjadi lantaran ada sejumlah pihak yang mau memancing di air keruh agar bisa mengambil keuntungan dari masalah ini.
BERITA VIDEO: 'Serangan' Relawan Jokowi dan Mahasiswa Bandung ke Rocky Gerung
Heran
Masyarakat adat Dayak kecam Rocky Gerung karena telah menyinggung soal Ibu Kota Negara (IKN).
Hal itu membuat Rocky Gerung heran.
"Tiba-tiba masyarakat Dayak menganggap saya menghina masyarakat Dayak. Di mana hinannya? Saya justru membela hak masyarakat adat untuk tidak dieksploitasi oleh investor Cina," kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Rocky Gerung mengaku bahwa dirinya sudah beberapa kali datang ke IKN atas undangan universitas.
Selain itu, kedatangan Rocky Gerung ke IKN, karena diundang oleh komunitas masyarakat adat untuk dimintai pendapat.
Rocky Gerung berpendapat IKN ini berbahaya secara diplomasi, karena berbahaya secara geopolitik dan berbahaya secara kebudayaan.
"Karena pasti kalau ada IKN di situ masyarakat adat akan tersingkir. Itu artinya hilang jejak kultural kita di situ. Jadi dari awal saya membela masyarakat adat Dayak, Banjar segala macam di situ," ujar Rocky Gerung.
"Siapa yang provokasi teman-teman Dayak yang pernah berkali-kali mengundang saya itu. Jadi, saya mencintai bumi Kalimantan karena itu saya bertahan bumi jangan itu dijual," terang Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga singgung adanya pemberitaan soal Presiden Jokowi pergi ke Cina, perihal adanya meminta investor asing menanam modal di IKN tersebut.
"Pak Jokowi bilang 'sudah saya kasih konsesi 180 tahun Anda tolong buatkan ibu kota' bagaimana mungkin itu yang disebut presiden menjual negara, kenapa mesti tersinggung," pungkas Rocky Gerung.
Intelektual Sombong
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pernyataan Rocky Gerung menuai kontroversi usai menghina Presiden Jokowi dengan kata-kata umpatan kasar.
Dari hinaan tersebut, sejumlah relawan hingga partai pengusung Presiden Jokowi ramai-ramai melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
Namun hingga kini, Presiden Jokowi pun belum melaporkan hal itu ke kepolisian.
Bahkan, Menko Polhukkam Mahfud MD menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak mau kasus itu berlanjut ke ranah hukum.
Di antara sosok yang keberatan dengan pernyataan Rocky Gerung, yaitu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalim menyebut bahwa Rocky Gerung seorang intelektual yang sombong.
Hal itu disampaikan Ngabalin di akun Twitternya usai ramai hujatan dari Rocky Gerung untuk Presiden Jokowi viral di media sosial.
Di akun Twitternya pada Selasa (4/8/2023), Ngabalin mengunggah pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang mengaku siap melaporkan Rocky Gerung karena penghinaan tersebut.
Mendengar pernyataan Moeldoko yang siap melaporkan Rocky Gerung, Ngabalin pun mengingatkan bahwa mulut mu adalah harimau mu.
Ia juga menyebut Rocky Gerung adalah seorang intelektual songong dengan kualitas otak udang.
Bahkan Ngabalin yakin, Rocky Gerung akan dipenjara karena pernyataannya tersebut.
Ngabalin juga memberikan selamat kepada Rocky Gerung, karena akan menikmati jeruji besi.
“Mulutmu Harimaumu intelektual songong. ternyata otak kau sekelas otak udang. Biar kau rasakan akibatnya. Selamat menikmati jeruji besi bung. #RakyatBersamaJokowi,” tulis Ngabalin.
Seperti Bocah
Sementara itu, jurnalis senior dan sastrawan Goenawan Mohamad sindir penghina Presiden Jokowi sebagai orang yang terkena penyakit kekanak-kanakan.
Hal itu dituliskan Goenawan Mohamad di akun twitternya pada Jumat (4/8/2023).
Goenawan Mohamad mengungkit soal ujaran kebencian yang kerap terjadi sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Jokowi.
Menurut Goenawan Mohamad, menghina seorang Presiden di negara demokrasi tak perlu keberanian, kecerdasan dan rasa humor tinggi.
Adapun hal ini biasanya masuk dalam gejala penyakit kekanak-kanakan atau an infantile disorder dalam jiwa si penghina.
“Menghina presiden— Presiden Jokowi, SBY dll — di negara demokrasi tak perlu keberanian, kecerdasan dan rasa humor tinggi. Biasanya ini gejala “penyakit kekanak-kanakan, an infantile disorder” dalam jiwa si penghina,” tulisnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Rocky Gerung Ngaku Jadi Tersangka, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro: Belum, Kami Baru Naik Sidik |
|
|---|
| Bakal Dipanggil Bareskrim Lagi, Rocky Gerung akan Ikuti Prosedur Hukum |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Rocky Gerung Bakal Dipanggil Bareskrim Lagi, Kasusnya Naik ke Tahap Penyidikan |
|
|---|
| Rocky Gerung Minta Hentikan Teror terhadap Novi Bule: Yang Dukung Saya Harus Tertib |
|
|---|
| Keluar dari Bareskrim, Rocky Gerung Langsung Disambut Tulisan: Tangkap Hidup atau Mati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Konferensi-pers-Rocky-Gerung-soal-pernyataan-yang-diduga-hina-Presiden-Jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.