Kasus Rocky Gerung

Rumah Diintai Hingga Diancam Dibunuh, Rocky Gerung: Saya Tanggapi Biasa, karena Itu Akun Abal-abal

Rocky Gerung mengakui bahwa kediamannya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar) diintai oleh orang tidak dikenal.

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
Alfian Firmansyah/Warta Kota
Konferensi pers Rocky Gerung soal pernyataan yang diduga hina Presiden Jokowi 

“Jadi dugaan ini soal ini biasa saja mau dibawa ke jalur hukum bawa saja tapi jangan halangi saya bertemu dengan mahasiswa,” ujar Rocky Gerung.

Misalnya saja kata Rocky Gerung ia mendapatkan persekusi saat mengisi kuliah umum di Yogyakarta.

Ia mengaku dihalang-halangi oleh PDIP untuk memberikan kuliah umum.

Padahal kata Rocky Gerung, pernyataanya bukanlah untuk menyerang Presiden Jokowi sebagai individu namun sebagai jabatan kepala negara.

Hal ini juga kata Rocky Gerung sudah sering dilakukannya jauh sebelum kasus ini besar.

“Jadi persoalan hukum ini adalah kritik terhdap presiden Jokowi yang saya ucapkan tajam dan biasanya saya lakukan ini di mana-mana,” jelas Rocky Gerung.

Baca juga: Dikecam Masyarakat Adat Dayak, Rocky Gerung: Saya Mencintai Bumi Kalimantan

Sindir Moeldoko

Rocky Gerung juga menanggapi pernyataan dari Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko soal perkataannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rocky Gerung dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

"Kecurigaan saya bahwa ada pengkondisian di publik. Akhirnya secara metodologis, saya hubungkan dengan pernyataan Pak Moeldoko. Dia marah juga tuh 'saya akan pasang badan', tentu. jadi bertanya Pak Moeldoko ini relawan statusnya juga, karena bahasanya sama kami pasang badan,"kata Rocky. 

"Karena Pak Moledoko itu pejabat publik yang mestinya dengan dingin mengatakan bahwa 'Oke ada problem mari kita selesaikan secara argumen atau secara hukum itu," ujar Rocky Gerung

Menurut Rocky Gerung, kalimat pasang badan yang dilontarkan oleh Moeldoko, itu perkataan yang tidak tepat sebagai pejabat publik. 

"Pasang badan artinya itu, bukan bahasa dasar dari seorang pejabat publik, kayak preman itu mau pasang badan," ucap Rocky Gerung

"Padahal ini pikiran saya. Saya kritik dengan cara yang sangat tajam dengan bahasa yang saya pilih tajam, tapi tidak diarahkan pada pribadi Presiden Jokowi tapi pada lembaga publik itu Kabinet bahkan yang di dalamnya ada Pak Moeldoko," pungkasnya. 

Sebelumya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dengan tegas bahwa pernyataan Rocky Gerung sangat keterlaluan dan masuk kategori menyerang.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved