Penjualan Ginjal

Polisi Ungkap Sindikat Modus Jual Ginjal ke Kamboja Gunakan Dua Basecamp, Ini Daftarnya

Polda Metro Jaya menyebut ada dua markas atau basecamp yang dipakai sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus penjualan ginjal ke Kamboja.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
wartakotalive.com, Ramadhan L Q, kompastv
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menyebut ada dua markas atau basecamp yang dipakai sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus penjualan ginjal ke Kamboja. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengatakan, ada dua markas atau basecamp yang digunakan sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus penjualan ginjal ke Kamboja.

Dua basecamp tersebut diketahui berada di daerah Bekasi dan Cilebut, Bogor.

"Nah sementara, ada 2 sindikat yang berbeda (basecamp). Nah, basecampnya satu di Bekasi, satu di Cilebut, Bogor," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan, Jumat (21/10/2023).

Namun, tak dijelaskan secara detail di mana dua basecamp itu. Hengki cuma menuturkan, pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

"Sekali lagi kami tidak mau berulang lagi, jadi ini kan dalam UU TPPO itu adalah sangat tidak menghormati harkat martabat manusia dengan memanfaatkan posisi yang rentan," kata dia.

Baca juga: Jual Ginjal di Kamboja, Sindikat TPPO di Tarumajaya Bekasi Dapat Upah hingga Rp 200 juta

3 Layer dalam Kasus TPPO Modus Jual Ginjal

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, ada 3 lapisan atau layer dalam kasus TPPO jual ginjal ke Kamboja. 

Para tersangka memiliki berbagai peran yang beroperasi di Indonesia serta di Kamboja.

"Layer 1 TPPO luar negeri, tersangka H atau Hanif, tugasnya sebagai LO (Liaison Officer) yang ada di Kamboja," kata Trunoyudo.

"Jadi yang nerima para pendonor ini yang direkrut layer berikutnya," sambungnya.

Baca juga: Korban Diimingi Rp 135 Juta untuk Menjual Ginjal ke Kamboja, Perekrutan lewat Facebook

Hanif kemudian menampung para calon pendonor di Kamboja.

Setelah itu, para pendonor diarahkan ke Rumah Sakit Preah Ket Mealea di Phnom Penh, Kamboja, setelah diobservasi selama beberapa hari.

"Layer kedua, berikutnya ini ada beberapa nama ya yang perlu kami sampaikan di mana layer kedua salah satunya adalah atas nama Septian," tuturnya.

"Septian ini merupakan layer kedua yang kemudian pada layer kedua ini ketika 19 Juni sudah ramai ada penggeledahan rumah di Bekasi ini kemudian tersangka melarikan diri," lanjut Trunoyudo.

Dalam pelariannya, Septian yang berperan sebagai koordinator di wilayah Indonesia, mencari perlindungan melalui pengemudi taksi online yang dikenalnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved