Orangtua Siswa SDN Pondok Cina 1 Merasa Anak-anak Didik Dirugikan Akibat Tak Ada Guru Mengajar

Kerugian yang paling dirasakan oleh anak-anak akibat polemik SDN Pondok Cina 1 adalah tidak ada guru yang mengajar.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Warta Kota/Cahya Nugraha
Siswa SDN Pondok Cina paling dirugikan Siswa yang masih bertahan di SDN Pondok Cina 1 memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (25/11/2022). Para siswa merayakannya dengan melakukan upacara pengibaran bendera setengah tiang dan pembacaan puisi untuk para guru. 

Hal tersebut mengacu pada Undang-Undang (UU) tentang Perlindungan Anak Pasal 77 jo Pasal 76 a Nomor 35 tahun 2014.

Sehingga siapapun bisa saja melaporkan hal serupa. Deolipa menganggap Mohammad Idris melanggar tentang perlindungan anak.

"Ini penting bagi masyarakat Indonesia, ini harus dilaporkan secara pidana di mana ada korban anak-anak," kata dia.

"Apalagi pembiaran anak-anak ini, jadi semua warga negara yang tahu bisa melapor karena kewajihan undang-undang bisa begitu," lanjutnya.

Oleh karena itu, Deolipa yang mewakili sebagai orangtua dari siswa SDN Pondok Cina 1 membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

"Karena ini bukan delik aduan ya, saya laporkan sebagai delik publik, dalam hal ini saya yang laporkan," tutur dia.

Ia mengatakan, Polda Metro Jaya saat ini masih memproses administrasi laporan itu karena baru melapor pada Selasa lalu.

"Tentu masih ada proses administrasi di Polda di mana nanti ditentukan siapa penyidiknya, tentu dari PPA ya," ucap Deolipa. (m31) 

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved