Orangtua Siswa SDN Pondok Cina 1 Merasa Anak-anak Didik Dirugikan Akibat Tak Ada Guru Mengajar
Kerugian yang paling dirasakan oleh anak-anak akibat polemik SDN Pondok Cina 1 adalah tidak ada guru yang mengajar.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu orangtua murid, Hendro Isnanto mengatakan, kerugian yang paling dirasakan oleh anak-anak akibat polemik SDN Pondok Cina 1 adalah tidak ada guru yang mengajar.
Hendro menyampaikan hal tersebut saat menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (2/1/2023) kemarin.
Ia merupakan satu di antara tiga orangtua murid yang diperiksa sebagai saksi atas laporan pengacara Deolipa Yumara terhadap Wali Kota Depok, Mohammad Idris soal polemik relokasi SDN Pondok Cina 1.
"Yang paling terlihat jelas adalah dampak tidak ada guru," ujar Hendro, di depan Unit PPA Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin malam.
Meski ada relawan pengajar yang menggantikan, Hendro menyebut anak-anak rindu dengan guru yang mengajari mereka seperti saat di kelas.
Baca juga: Deolipa Yumara Desak Polisi Sediakan Psikolog untuk Atasi Stres Murid SDN Pondok Cina 1
"Beda ketika relawan yang mengajar, dengan kita lihat juga di video-video ada murid yang nangisin gurunya," kata dia.
"Jadi, ketidakhadiran guru-guru membawa dampak besar bagi murid-murid," sambung Hendro.
Kendati demikian, ia mengatakan kondisi anaknya dan murid lainnya saat ini sudah berangsur membaik setelah relokasi sekolah itu ditunda.
"Sekarang kondisi berangsur membaik, tapi kemarin-kemarin sempat drop. Karena ada harapan guru sudah masuk," ucapnya.
"Meskipun saat ini baru sebagian guru yang masuk, sebagian belum," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Pengacara Deolipa Yumara menyebut konseling psikologi terhadap anak-anak yang terdampak polemik SDN Pondok Cina 1, Depok, perlu dilakukan.
Hal itu disampaikannya saat mendampingi orangtua murid hingga sukarelawan menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (2/1/2023).
Menurut Deolipa, banyak anak yang menangis bahkan trauma karena polemik tersebut.
"Kami berdiskusi dengan pimpinan PPA mengenai apakah perlu konseling psikologis untuk anak-anak," katanya.
"Jawabannya memang harus karena memang dibutuhkan dalam penyidikan," sambung Deolipa.
Baca juga: Relawan dan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1 Segera Mengembalikan Guru agar Kegiatan Belajar Normal
| Polda Metro Akan Paparkan Hasil Penyelidikan Terbaru Kasus Arya Daru kepada Keluarga Pekan Depan |
|
|---|
| Kasus Ricuh Agustus 2025, Polda Metro Limpahkan Berkas Delpedro |
|
|---|
| Soal Isu Penganiayaan hingga Serikat Tahanan? Ini Kata Polda Metro Jaya |
|
|---|
| Polda Metro Jaya Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Empat Aktivis |
|
|---|
| Polisi Tangguhkan Penahanan Tersangka Penghasutan Demo Figha Lesmana, Ini Alasannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.