Pemuda Madiun Bantu Hacker Bjorka Bikin Grup Telegram karena Terkenal dan Dapat Banyak Uang
Ade mengimbau masyarakat agar tidak mengikuti jejak Bjorka. Menurutnya, menyebar data pribadi ke publik merupakan tindakan melawan hukum.
Yaya menuturkan, pemuda asal Madiun, Jawa Timur itu diduga berperan membuat grup Telegram dengan nama Bjorkanism.
Baca juga: AKBP Jerry Raymond Siagian Dapat Bantuan Hukum, Napoleon: Saya Tidak Pernah Tuh Dibela Polri
Dia menuturkan, channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.
"Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism."
"Selanjutnya channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkap Yaya.
Baca juga: Pekan Depan Sidang Banding Ferdy Sambo Bakal Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
Yaya menjelaskan, tersangka pernah mengunggah konten di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali, yaitu pada 8 September 2022. Isinya terkait konten Bjorka yang berjudul Stop Being Idiot.
"Kemudian tanggal 9 September 2022 dalam tanda petik 'the next leaks will come from the president of Indonesia.'"
"Dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik 'to support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon.' Jadi itu yang dipublish oleh tersangka tersebut," bebernya.
Baca juga: Densus 88 Ciduk Delapan Teroris di Dumai, Diduga Pernah Terlibat Serang Mapolda Riau pada 2018
Wartakotalive sebelumnya memberitakan, hacker Bjokra yang bikin heboh karena membocorkan sejumlah data pejabat pemerintah, dikabarkan ditangkap di Madiun, Jawa Timur.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya membenarkan ada penangkapan seseorang yang diduga sebagai dalang di balik Bjorka di Madiun, Jawa Timur.
"Yang di Jawa Timur yang saat ini sedang didalami oleh timsus. Satu orang saja yang masih didalami," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).
Dedi menuturkan, seseorang di Madiun itu kini diperiksa timsus gabungan bentukan Menkopolhukam Mahfud MD. Tim itu merupakan gabungan dari Kominfo, Polri, BSSN, hingga BIN.
"Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja," jelas Dedi.
Dedi mengaku pihaknya belum menyimpulkan apakah seseorang yang ditangkap di Madiun itu merupakan Bjorka. Mahfud MD bakal menyampaikan hasil penyelidikan secara komprehensif.
"Belum disimpulkan (Bjorka) seperti itu. Karena masih didalami timsus, saya tidak berkompeten menjelasakan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja," ucapnya. (Igman Ibrahim)