Effendi Simbolon Tunjukkan Pesan WhatsApp yang Tak Dibalas Jenderal Dudung, Ada Love dan Merah Putih
Effendi juga telah mengirimkan pesan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengaku sudah mengirimkan pesan kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, untuk bertemu dan meminta maaf langsung.
Effendi juga telah mengirimkan pesan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Andika sudah merespons dan ditemui, namun Dudung tak membalas.
Baca juga: Aniaya M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte Divonis Hukuman 5 Bulan 15 Hari Penjara
"Kan sudah saya WA, tapi kan belum direspons," ujar Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Effendi lalu memperlihatkan isi handphonenya kepada awak media. Dia memperlihatkan pesan yang sudah dikirim ke Dudung, dan kemudian membacakannya.
"Saya ada love-nya tuh. Selamat pagi Jenderal, mohon waktu bertemu Terima kasih, salam. Efsim (Effendi Simbolon). Ada love, ada merah putihnya," tuturnya seraya membacakan isi pesannya ke Dudung.
Baca juga: Nilai BLT BBM Cuma Pencitraan, Rizal Ramli: Buat Uang Transport Saja Tidak Cukup
Politikus PDIP ini mengaku siap bertemu Dudung, namun heran karena malah terus mendapatkan intimidasi.
"Orang saya tidak ada masalah kok, kenapa kemudian saya yang jadi sasaran?" Ucapnya.
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan jajarannya, menerima permintaan maaf dari anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Dudung mengatakan jajaran TNI AD berlapang dada menerima permintaan maaf tersebut.
Ia pun telah memerintahkan jajarannya untuk menghentikan upaya-upaya menyampaikan protes, baik secara perorangan maupun kelompok, kepada Effendi.
Baca juga: 95,83 Persen Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 Belum Memenuhi Syarat, Ini Penyebabnya
Hal tersebut ia sampaikannya saat konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).
"Permintaan maaf Pak Effendi dengan lapang dada TNI Angkatan Darat menerimanya."
"Dan saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar menghentikan untuk kegiatan-kegiatan menyampaikan secara perorangan dan sebagainya."
Baca juga: Wacana Jokowi Jadi Cawapres 2024, Partai Demokrat: SBY Ditawarkan Tiga Periode Tegas Menolak
"Sudah cukup. Beliau sudah meminta maaf," tutur Dudung.
Dudung mengajak jajarannya untuk lebih dewasa dan legawa menghadapi hal tersebut.
"Kita harus lebih dewasa. Kita harus lebih legowo. Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, sekalipun nyawa," ucap Dudung.
Baca juga: Polri Belum Bisa Memastikan Orang yang Ditangkap di Madiun Hacker Bjorka
Dudung juga memastikan anggotanya di lapangan sudah kondusif, terkait aksi protes sejumlah prajurit TNI AD melalui media sosial, terhadap Effendi Simbolon.
Ia mengatakan jajaran TNI AD telah menerima permintaan maaf Effendi.
Dudung pun telah memerintahkan jajarannya untuk menghentikan protes tersebut.
Baca juga: KPK Blokir Rekening Gubernur Papua Lukas Enembe, Ada Transaksi Puluhan Miliar Rupiah
Pernyataan Effendi tentang TNI yang disampaikan saat rapat Komisi I DPR RI bersama TNI dan Kementerian Pertahanan berbuntut protes dari sejumlah prajurit TNI AD melalui media sosial.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Kamis (15/9/2022).
"Masalah anggota di lapangan sekarang sudah kondusif. Saya sampaikan kepada jajaran tidak ada lagi pernyataan-pernyataan liar seperi itu," papar Dudung.
Baca juga: KPK Siap Fasilitasi Lukas Enembe Berobat Jika Sudah Berstatus Tahanan, tapi Tak ke Luar Negeri
Namun demikian, menurutnya protes yang disampaikan sejumlah prajurit TNI AD melalui berbagai media sosial maupun konferensi pers tersebut, adalah hal yang wajar.
Hal tersebut, kata Dudung, mengingat selama ini mereka telah berkorban meskipun nyawa taruhannya.
"Kalau menyampaikan begitu wajarlah. Ini pelajaran, jangan sampai TNI Angkatan Darat terluka kembali dengan hal-hal yang tidak bisa dipertanggung jawabkan," beber Dudung.
Baca juga: Jabat Komisaris Utama MNC Group, Said Aqil Siroj Ingin Perbanyak Ceramah Agama di Media
Dudung juga mengatakan bangsa ini terlalu besar jika harus menanggapi polemik tersebut berlarut-larut, sehingga menurutnya hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
"Masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang sangat-sangat strategis untuk kemajuan bangsa dan negara."
"TNI Angkatan Darat bekerja keras sekarang, bagaimana pasca-Covid-19 ini rakyat untuk tidak lapar, rakyat sejahtera, sesuai dengan perintah Bapak Presiden."
Baca juga: Pekan Depan Polri Gelar Sidang Banding Ferdy Sambo yang Menolak Dipecat
"TNI Angkatan Darat loyal, tegak lurus, dan kita mati-matian demi Bapak Presiden untuk mendukung program pemerintah."
"Karena seperti kenaikan BBM ini kita juga harus siap menghadapi itu, dan kita mendukung apa yang menjadi keputusan Bapak Presiden," cetus Dudung.
Minta Maaf
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon akhirnya meminta maaf, atas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Permintaan maaf itu disampaikan Effendi di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022), didampingi Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto.
“Saya mohon maaf, saya tujukan ini pada seluruh prajurit, baik yang bertugas maupun yang sudah purna."
"Dan juga para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya dan juga pada Panglima TNI."
"Saya mohon maaf juga kepada Kepala Staf Angkatan Darat. Saya mohon maaf dan juga Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, yang juga mungkin merasa hal yang kurang nyaman,” tutur Effendi Simbolon.
Ia mengakui kesalahan akibat perkataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. Ia pun meminta maaf jika pernyataannya membuat semua anggota TNI tersinggung.
Baca juga: Dalam Satu Bulan Enam Warga Badui Meninggal, Kementerian Kesehatan Bakal Umumkan Penyebabnya
“Kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung, atau tersakiti dari kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas.”
“Sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan, seperti ormas,” terangnya.
KSAD Tak Pernah Perintahkan Prajuritnya Tanggapi Effendi Simbolon
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menanggapi video dan pernyataan dari beberapa prajurit TNI, terkait pernyataan Effendi Simbolon.
Pernyataan Effendi yang dimaksud disampaikan pada saat rapat Komisi I DPR bersama jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan pada 5 September 2022.
Hamim mengatakan, saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apa pun melalui media sosial.
Baca juga: Kuasa Hukum: Gubernur Papua Lukas Enembe Kakinya Bengkak, Loyo, Enggak Bisa Jalan
"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews, Selasa (13/9/2022).
Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan, baik dari prajurit maupun masyarakat.
"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," papar Hamim.
Baca juga: Legislator PDIP Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD karena Sebut TNI Seperti Gerombolan
Berdasarkan pantauan Tribunnews pada Selasa (13/9/2022), beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.
Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama sejumlah prajurit lainnya, meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.
"Hai Effendi Simbolon, apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas?"
"Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut. (Reza Deni)