Polisi Tembak Polisi
Kadiv Humas Minta Semua Anggota Polri Lindungi Jurnalis, Bukan Mengintervensi Apalagi Intimidasi
Dedi meminta seluruh anggota Polri mampu bersinergi, berkomunikasi, dan melindungi tugas-tugas jurnalistik.
Dedi menuturkan, Polri akan terus membangun komunikasi publik yang baik, menerima saran masukan kritik dan mendengarkan, apa yang menjadi aspirasi seluruh komponen bangsa.
Ia menegaskan, anggota yang melakukan intimidasi bakal ditindak tegas oleh pihak Provos Polri. Sanksinya juga bakal disampaikan secara terbuka.
Baca juga: Selama Jokowi Tak Konsisten Soal Rangkap Jabatan, Aksi Seperti Zulhas Dinilai Bakal Terus Terjadi
"Hari ini kami diskusi dan komitmen dengan Polri, anggota yang melakukan intimidasi kepada teman-teman jurnalis yang melaksanakan tugas sudah diketemukan."
"Dan akan ditindak tegas oleh Karo Provos, nanti hasilnya pun akan saya informasikan," ucapnya.
Sebelumnya, dua wartawan media nasional menjadi korban intimidasi oleh orang tidak dikenal (OTK), saat meliput di sekitar rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: 30 Kali Gugatan UU Pemilu Ditolak MK, Denny Indrayana: Kesabaran Kita Diuji dengan Logika Absurd
Tiga OTK itu berkaus hitam dengan perawakan tegap dan berambut cepak. Mereka menghapus foto dan video hasil liputan wartawan.
Salah satu wartawan yang tidak mau disebutkan namanya menyebut, awalnya dia bersama rekannya hendak mewawancarai Ketua RT O5 RW 01, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Pertama ke rumah Pak RT kan, didatenginnya sama Ibunya yang keluar, nanya-nanya kan, katanya Bapaknya itu enggak mau ngomong lagi," kata wartawan tersebut, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Penembakan di Rumah Kadiv Propam, Napoleon Bonaparte: Perkara Mudah, Penyidik Biasa Bisa Simpulkan
Di rumah Pak RT, kedua wartawan itu mendapatkan informasi, kediaman rumah Pak RT didatangi lima orang polisi pada Rabu (13/7/2022) malam.
Setelah selesai, keduanya kembali berjalan untuk mencari saksi lain bernama Asep yang diketahui seorang petugas kebersihan.
"Ketemu lah Pak Asep lah di pertigaan tuh di pinggir jalan."
Baca juga: Bank Dunia Sarankan Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonominya dari Sumber Lain Seperti Ekspor
"Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam," bebernya.
Di tengah wawancara, datang lagi tiga orang berbaju hitam itu langsung mengambil handphone kedua wartawan itu, dan menghapus foto hingga video.
Tas keduanya juga diperiksa oleh orang tidak dikenal tersebut.
"Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini mana handphonenya, mana handphonenya?' Langsung dihapus-hapusin (videonya). Ada tiga video," papar sang wartawan. (Igman Ibrahim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/dedi-p.jpg)