Aksi Terorisme

Densus 88 Masih Dalami Rencana NII Bikin Kerusuhan Seperti Mei 1998 untuk Gulingkan Pemerintah

Fakta itu terungkap berdasarkan dokumen yang disita saat penangkapan 16 tersangka teroris NII di Sumatera Barat.

TribunJabar.id
Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan, organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) berencana membuat kerusuhan seperti Mei 1998, terulang di Indonesia. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan, organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) berencana membuat kerusuhan seperti Mei 1998, terulang di Indonesia.

Fakta itu terungkap berdasarkan dokumen yang disita saat penangkapan 16 tersangka teroris NII di Sumatera Barat.

Dokumen tersebut merupakan notulensi atau catatan pertemuan para anggota NII.

Baca juga: Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng Mulai 28 April 2022, Sampai Pasokan Melimpah dan Harga Terjangkau

Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar menyampaikan, kerusuhan tersebut nantinya dimanfaatkan kelompok NII untuk dapat melengserkan pemerintah.

Nantinya, NII berkeinginan membentuk Indonesia dengan paham Daulah Islam.

"Salah satunya yang mereka sampaikan adalah mereka akan buat kekacauan atau chaos."

Baca juga: 10 Lokasi Digeledah Kejaksaan Agung Terkait Kasus Mafia Minyak Goreng, Termasuk Dua Kantor Kemendag

"Mereka kalau yang disampaikan ya jika terjadi seperti 98 ya," kata Aswin kepada wartawan, Sabtu (23/4/2022).

Namun demikian, kata Aswin, penyidik Densus 88 masih mendalami rencana NII tersebut.

Fakta itu masih temuan awal penyidikan yang dilakukan satuan antiteror berlambang kepala burung hantu tersebut.

Baca juga: Setelah Mafia Minyak Goreng, Indrasari Wisnu Wardhana Berpotensi Jadi Tersangka Korupsi lmpor Besi

"Ya masih mendalami ya apa yang mereka maksud itu kan ya. Ini merupakan keterangan awal dari penyidikan."

"Penyidikan baru berjalan di awal ini. Kalau dari hitungan waktu, proses penyidikan ini masih di awal-awal," jelas Aswin.

Aswin meminta masyarakat bersabar menunggu proses penyidikan yang dilakukan Densus 88 rampung.

"Jadi saya kira sabarlah, memberikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami fakta-fakta dan keterangan yang masih bentuk puzzle lah ya," ucap Aswin.

Berdasarkan Pengakuan Anggotanya di Tingkat Kecamatan

Densus 88 Antiteror Polri mendalami rencana kelompok organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.

"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi, cuma belum bisa kita share dulu ya sekarang," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).

Aswin menerangkan, informasi kelompok NII ingin menggulingkan pemerintah berasal dari para tersangka yang sudah tertangkap.

Baca juga: Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Ade Armando Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno

Mereka mengungkap para petinggi NII ingin melengserkan pemerintah sebelum pemilu.

"Mereka juga cuma mendapatkan keterangan seperti itu dari atasannya (NII) atau dari seseorang ya."

"Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ungkap Aswin.

Baca juga: INI Peran Empat Tersangka Mafia Minyak Goreng, Bikin Sulit Hidup Rakyat

Aswin menuturkan, tersangka yang ditangkap Densus di Sumbar hanya anggota NII di tingkat kecamatan. Pihaknya belum menangkap para petinggi NII.

"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi, yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata."

"Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur, cuma dia itu terputus."

Baca juga: Jaksa Agung Siap Tindak Menteri Perdagangan M Lutfi Jika Terbukti Terlibat Kasus Mafia Minyak Goreng

"Mereka juga tidak mengetahui siapa yang di atas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link, yang sekarang lagi kita cari juga," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, NII Sumbar merencanakan sejumlah aksi teror, salah satunya berencana menggulingkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.

Hal itu terungkap seusai penyidik memeriksa 16 tersangka teroris NII yang ditangkap di Sumbar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng

Dugaan itu semakin diperkuat, usai ditemukan barang bukti yang terkait rencana kelompok NII di Sumbar.

"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat."

"Yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," beber Aswin saat dikonfirmasi, Senin (18/4/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 19 April 2022: 34 Pasien Meninggal, 2.750 Sembuh, 837 Orang Positif

Kata Aswin, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis, yang menunjukkan jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi dan misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.

"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," papar Aswin.

Rencana NII Sumbar melakukan sejumlah teror, salah satunya dengan menyiapkan senjata tajam yang disebut sebagai golok.

Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya Antibodi Covid-19

"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror, yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam disebutkan golok, dan juga mencari para pandai besi."

"Ada pun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," paparnya.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka terori jaringan NII di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.

Baca juga: Kondisi Pandemi Covid-19 Tiap Negara Berbeda, Masyarakat Diimbau Tak ke Luar Negeri Saat Lebaran

Tak lama berselang, Densus menangkap lima tersangka teroris jaringan NII lainnya di Tangerang, Banten, Minggu (3/4/2022).

Para tersangka diduga ingin mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.

Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.

Baca juga: Dianggap Benarkan Politik Uang, ICW Desak Megawati Copot Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto

Para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.

Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved