Berita Nasional

Adukan Gibran-Kaesang ke KPK, Ubed Dalam Masalah Serius, Polisi Mulai Dalami Laporan Ketua Joman

Immanuel tidak menutup kemungkinan akan mengganti pasal yang disangkakan dalam laporan terhadap Ubedilah.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS/FANDI PERMANA
Ketua Jokowi Mania Immanuel Ebenezer melaporkan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya, Jumat (14/1/2022). 

"Nanti jika eskalasi teror makin terang dan membahayakan, akan saya pertimbangan," kata Ubedillah kepada Tribunnews, Senin (17/1/2022).

Menurut Ubedilah, hal terpenting saat ini adalah fokus pelaporan kedua putra Presiden ke KPK.

Sebab, kedua putra Presiden Jokowi itu diduga terlibat kasus TPPU dan KKN dengan petinggi Grup SM yang menjadi tersangka pembakaran lahan pada 2015 lalu.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Jakarta Sebagai Medan Perang Pertama Hadapi Omicron

"Akan saya pikirkan kalau soal teror itu."

"Saya saat ini lebih fokus ke substansi pelaporan yang di KPK, agar serius menangani keterlibatan kedua putra Presiden atas dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan PT SM," tuturnya.

Ada yang Menelepon Malam Hari 

Sebelumnya, Dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun mengaku mengalami dugaan teror atau ancaman, usai melaporkan dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabumi Raka dan Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Badrun menyebut ancaman itu ia rasakan di jagat maya, dan dalam kesehariannya.

Meski begitu, dugaan ancaman psikologis itu ditanggapi santai oleh aktivis  98 ini.

Baca juga: Fatality Rate Indonesia Masih di Atas Rerata Global Jadi Alasan Lansia Prioritas Divaksin Booster

"Narasi ancaman muncul di medsos dengan bahasa yang sarkastis, tapi saya respons baik-baik saja," kata Badrun kepada Tribunnews, Minggu (16/1/2022).

Bentuk teror psikologis yang dialami Badrun antara lain ada kontak yang tak dikenalinya, kerap menelepon, hingga ada orang tak dikenal yang diduga mengintai rumahnya.

"Kontak yang tidak dikenal memang ada yang menghubungi saya di malam hari, saya tidak pernah mengangkatnya. Semoga bukan dalam rangka meneror."

Baca juga: Pemerintah Sebut Vaksin Booster Tak Wajib, Epidemiolog Sepakat

"Dua hari lalu memang ada orang yang tidak dikenal dan tidak pernah terlihat sepanjang saya tinggal 13 tahun lebih di sini.

"Orang itu menggunakan kendaraan roda dua, dan duduk di tempat istirahat lapangan basket, terlihat mengamati rumah sekitar 20 menit."

"Kehadiran sopir tetangga ke lokasi itu yang membuat ia pergi dari lokasi duduknya, selebihnya wallahua'lam," beber Badrun.

Baca juga: Andika Perkasa Siap All Out Dukung Kejaksaan Agung Tangani Kasus yang Libatkan Anggota TNI

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved